[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
Pagi ini Irene telah bersiap tanpa menggunakan seragam Maidnya seperti biasa. Yap hari ini dia libur karena akan menjenguk bibi di kampung.Rencana Irene akan libur sekitar 3 hari di Busan dan tentu saja Tuan mudanya belum mengetahui hal itu.
Tok tok!
Irene mengetuk pelan pintu kayu jati berwarna merah kecoklatan itu dengan pelan.
"Tuan muda?" Irene bersuara sepelan mungkin siapa tau dia mengganggu tuan mudanya yang tengah tidur.
Tengah tidur? Tentu saja ini kan pukul 6 pagi. Mana mungkin bayi besar yang menyandang CEO muda itu sudah membuka matanya. Mustahil bila saja tidak di bangunkan.
"..."
"Tuan?" Irene mengetuk kembali ketika tidak ada sahutan dari lelaki itu.
"Em apa aku tinggalkan nota saja ya?" Pikir Irene sambil melangkah turun ke arah meja makan.
Gadis cantik itu mengambil note nya dan akan menuliskan pesannya pada tuan muda.
"Apa kau akan pergi sekarang?"
"OHH ASTAGA!!!"
Irene sangat terkejut dengan sosok tampan disebelahnya tengah memandang gadis itu dengan jarak yang sangat dekat.
Irene hanya mempu menatap malu tuannya yang masih bertahan beberapa senti saja didepan wajahnya, bahkan gadis cantik itu dapat merasakan hembusan mint nan hangat dari tuan mudanya itu.
"T-tuan- ah iya aku akan pergi sekarang" Irene membungkukkan tubuhnya dan hendak pergi menyeret kopernya sebelum suara bass Sehun menghentikan kegiatan gadis itu menulis.
Deg
Deg
Irene terlihat sangat gugup dengan mengerjapkan kedua matanya lucu menatap wajah tampan tuan mudanya yang hanya berjarak beberapa senti saja. Sungguh dia ingin sekalu berteriak memuji jika Sehun tampan layaknya malai-
"Aku tahu aku tampan tolong jangan pangling"
-Setan
Irene menjauhkan badannya dari Sehun dan menatap Tuan mudanya yang tampan namun layaknya setan itu dengan malas.
"Aku kira tuan masih malas malasan di kamar."
Kata Irene ringan."Inginnya sih gitu. Tapi hari ini aku kan akan pergi. Dan apa yang sedang kau tulis, heum?"
"Emmm tadinya aku ingin menitipkan pesan untuk tuan pada note ini tapi tidak jadi."
"Pesan apa?" Tanya Sehun sedikit bodoh menanyakan hal itu.
"Tentu saja pesan saat aku akan pergi tuan." Jawab Irene malas.
Sehun tersenyum simpul melihat Irene terlihat kesal. Sungguh wajah kesal dan bibir manyun itu membuat dirinya ingin membawa gadis dengan kemeja putih itu ke kamarnya.
"Emm tuan akan kemana?" Tanya Irene melihat tuan nya err terlihat sangat catchy, tidak seperti akan ke kantor.
"Ikut denganmu lah." Enteng Sehun.
"A-APA!?"
"Bisa tidak jangan terlalu berlebihan. Seolah olah kau tengah kupecat saja." Jawab Sehun dengan mengorek kupingnya mendengar lengkingan Irene didepannyan.
"M-maksud ku kenapa tuan ikut denganku?" Tanya Irene bingung.
"Apa kau melarangku?" Tatapan Sehun berubah menajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY MAID | HUNRENE [ COMPLETED ]
Fiksi Penggemar[FOLLOW DULU AKUN PENULIS/AUTHOR DEMI KENYAMANAN UPDATE] . . . . . "T-tuan apa anda sudah 'bangun'?" Irene melotot saat Kejantanan besar milik tuannya telah mengacung lebih dulu daripada tuannya