Chapter 14. "Ternyata.."

1K 150 60
                                    

📖📖📖

Pukul 11 malam, biasanya adalah saat dimana orang-orang akan tertidur dengan lelapnya. Mengistirahatkan raga mereka yang lelah akibat beraktivitas seharian dan membuat mereka berkelana di dalam Alam Mimpi.

Tapi hal ini  tidak berlaku bagi Seorang Pemuda yang saat ini tengah duduk di Balkon Istana miliknya. Jangankan terbuai dalam mimpi, sekedar memejamkan matanya saja ia tak bisa. Pikirannya kacau, amarah serta Secercah urat emosi terlihat jelas dari wajah Pemuda ini. Tangannya terus mengepal pertanda ia benar-benar tak terima dengan kejadian yang dilewatinya sore tadi.

Tanpa Pikir panjang, Pemuda itu bergegas masuk ke kamar, mengambil kunci mobilnya, lalu menuruni anak tangga dengan terburu-buru, keluar dari rumah itu, menuju Garasi dan masuk ke dalam mobil pribadi miliknya. Tanpa membuang waktu, ia langsung menancapkan gas kendarannya keluar rumah, menembus pekatnya malam dengan kecepatan penuh.

Setelah berkendara hampir 15 menit, akhirnya sang Pemuda sampai di depan sebuah Gedung. Walau saat itu hampir mendekati tengah malam, tapi tempat itu tak terlihat sepi, malah semakin ramai dengan pemuda-pemudi yang berlalu lalang keluar masuk dari tempat tersebut, Mereka akan masuk dengan keadaan normal pada awalnya, dan kebanyakan dari mereka akan keluar dalam keadaan Mabuk.

Dengan berbalut jaket kulit berwarna Coklat, Pemuda itu turun dari mobilnya dan memutuskan untuk masuk ke dalam gedung yang di depannya berhiaskan lampu kelap kelip.

"Selamat datang Tuan Jeon Jungkook"

sambutan itu datang dari seseorang yang tepat berada di sisi kiri pintu. Pria bertubuh besar yang bertugas mengamankan tempat tersebut langsung menyapa Jungkook seperti biasanya.

Ya, Jungkook memang terbilang sering datang ke tempat ini, tempat dimana orang - orang dari kalangan kelas atas menghabiskan waktu serta uang mereka untuk bersenang-senang, menari-menari di lantai dansa dengan iringan musik dari seorang Disk Joki, dan tempat dimana para lelaki memuaskan nafsu mereka dengan wanita-wanita pilihan yang sudah disiapkan di tempat ini.

Sementara Jungkook, tidak. Ia hanya datang kesini sekedar untuk menenggak minuman jika ia merasa lelah serta penat dan tidak pernah sampai mabuk tentunya.  itulah sebabnya penjaga disana mengenali Jungkook, apalagi ia merupakan tamu kelas VIP di klub malam itu.

"Dimana Seokmin?" tanya Jungkook datar.

"Di tempat biasa tuan, di lantai dua" jawab Pria tersebut sopan.

Mendengar itu, Jungkook segera melesat, dentuman keras musik yang memekakkan telinga tak menghentikan langkahnya untuk menaiki setiap anak tangga yang menuju sebuah ruangan di lantai dua gedung itu.

Brakk..

Dengan mudahnya pintu ruangan itu terbuka akibat terjangan kaki Jungkook. Matanya memanas kala ia melihat seorang Pria tengah bercumbu dengan seorang wanita yang merupakan salah satu pekerja di tempat ini.

"Lee seokmin-shi!!"

Merasa namanya terpanggil,seokmin menoleh. Ia hanya tersenyum tipis melihat Jungkook yang sudah  berdiri di ambang pintu. Sesaat ia menoleh lagi pada wanita yang berada di pangkuannya.

"sepertinya temanku ingin membicarakan sesuatu, kau keluar dulu ya sayang..nanti kita lanjutkan lagi" seringai seokmin sambil mengelus lembut pipi wanita berpakaian mini dihadapannya.

wanita itu tersenyum, lalu menuruti Seokmin. Ia berjalan keluar melewati Jungkook dan sempat tersenyum nakal pada Pria itu, namun Jungkook memalingkan wajahnya, ia hanya terlalu muak menanggapi setiap senyuman menggoda dari wanita-wanita disini. Sampai kapanpun ia tak akan pernah tergoda.

I'm Your Girl  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang