***
"Jika saja aku melangkah sedikit lebih cepat. Kau pasti tidak akan terluka seperti ini."
***
"Sayang, kau sudah melakukan rencanamu?"
"Hmm... Aku sudah menyuruh beberapa orang untuk melancarkannya."
"Apa Siwon tahu tentang ini?"
"Tidak, dia tidak tahu tentang hal ini. Tapi aku yakin bahwa anak itu pasti sedang mencurigaiku."
"Menghancurkan toko bunga miliknya belum mampu membuat Siwon meninggalkan wanita itu."
Pria tua itu mulai menggaruk dagunya dengan tempo pelan seperti sedang memikirkan sesuatu dari perkataan wanita yang menyandang sebagai istrinya itu.
"Siwon adalah pria yang keras kepala, aku yakin dia akan tetap bersikukuh untuk menikahi wanita itu." Ucapnya dengan suara bass khasnya.
"Jika Siwon tetap bersikeras untuk menikahinya nama besar keluarga kita pasti akan tercoreng!"
Tidak menghiraukan bentakan dari istrinya kini, pria tua itu menyesap kopinya sedikit lalu mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja besar yang terdapat di dalam ruangan bernuasa golden itu.
"Sayang, jika Siwon sampai menikahi wanita itu, mau ditaruh di mana harga diri keluarga ini?! Aku tidak ingin teman-temanku mengejekku karena punya menantu miskin seperti dirinya."
Yang ada di dalam otak mereka kini hanya dua kata. Harga diri dan nama besar keluarga Choi.
"Aku tidak akan membiarkannya menikahi wanita itu. Aku akan membuat rencana untuk mengancamnya."
Suasana di dalam ruangan besar itu hanya diisi oleh pasangan suami istri yang kini sedang kalang kabut memikirkan nama besar keluarga mereka yang akan hancur karena tindakan keras sang anak yang bersikukuh untuk menikahi wanita sederhana yang menurut mereka asal-usulnya tidak jelas.
Walaupun di dalam ruangan itu dingin karena adanya AC dan pengharum ruangan yang menyejukkan, lantas tidak membuat hati pasangan suami istri ini menjadi lebih baik. Tapi malah sebaliknya, hati mereka seperti dibakar oleh api yang membara yang tidak akan pernah padam. Sangat mencengkam. Mereka harus memikirkan rencana untuk melawan keinginan sang anak yang hanya akan membuat nama baik keluarga mereka tercemar.
***
Sepulangnya Yoona dari rumah sakit mereka merayakan penyambutan kedatangan Yoona di rumah keluarga Im. Jessica dan Tiffany mendekor ruangan keluarga menjadi seperti pesta ulang tahun anak kecil. Baik Taeyeon dan Yoona sama-sama mendengus sebal melihatnya, dan jangan lupakan para pria yang terus menggelengkan kepala mereka sedari tadi, juga ada kedua orangtua Yoona yang menganga melihat isi rumah mereka yang sangat berantakan oleh balon-balon berwarna pink.
Hampir seluruh isi ruangan itu berwarna merah muda! Tiffany dan Jessica adalah maniak pink. Mereka selalu sinkron jika sedang melakukan hal seperti ini. Buktinya lihat saja, banyak sekali balon-balon berwarna pink yang ada di atas dinding dilengkapi dengan pita Jepang yang menjuntai ke bawah, disertai dengan juntaian kain panjang berwarna pink yang mereka hias disepanjang jendela besar ruangan itu. Jika seperti ini, hanya tinggal memanggil badut sulap untuk melengkapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE [ PROSES CETAK ]
Fiksi Penggemar[ COMPLETED]✓ Sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan lebih dari 2 tahun harus terpaksa berpisah karena beberapa alasan yang membuat mereka harus mendapatkan luka yang begitu banyak. Kisah ini menyuguhkan takdir cinta yang menyakitkan, tapi me...