13. Bad times

1.4K 210 27
                                    

***

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi?"

"Astaga!! Ada apa ini?"

"Apa kemarin terjadi gempa bumi atau semacamnya?"

"Kalau gempa bumi pasti semua toko yang ada di sini juga sudah kena efeknya. Tapi kenapa hanya toko kita yang rusak?"

Tiga orang gadis ini sangat terkejut melihat isi toko yang sangat berantakan. Bukan... bukan berantakan, tapi sudah hancur isi dalamnya. Mereka melihat sekeliling toko yang sudah hancur itu. Mereka benar-benar kaget, bagaimana bisa keadaan toko menjadi seperti sekarang?

Ohh.. tidak mereka mulai panik dan ketakutan. Masalahnya hanya mereka pegawai di toko ini dan lagi, jika pemilik toko tersebut tahu mereka yakin akan habis kena marah.

"Apa yang harus kita lakukan? Yaa Tuhan firasat ku mulai buruk." Ujar Jisoo, gadis muda dengan rambut hitam sebahu yang tengah memegangi dadanya takut.

"Siapa yang tega melakukan ini semua?? Apa mereka tidak punya hati." Ucap Luna. Gadis berambut pirang yang sangat cantik.

"Iya! Benar, siapa yang tega melakukan semua ini? Apa kita harus memberi tahu Fany Eonni?" Ucap Jihyo. Gadis berambut hitam panjang yang sama cantiknya dengan Jisoo dan Luna.

Mereka saling memandang penuh ketakutan, Jihyo menggigit kukunya dengan tangan gemetar.

"Eonni, aku takut... bagaimana jika dia memarahi kita? Ohh ini buruk.. sangat buruk." Jisoo bersuara. sama halnya dengan Jihyo diapun sedang ketakutan sekarang. Jihyo mengangguk kencang menyetujui perkataan Jisoo.

"Bagaimanapun juga Fany Eonni pasti akan mengetahuinya." Ujar Luna. Jihyo mengangguk lagi.

"Mau tidak mau kita harus memberi tahu sekarang!" Ucap Jisoo. Dan.. Jihyo mengangguk lagi.

Tapi saat Luna tengah mengambil handphone miliknya di dalam tas, terdengar bunyi lonceng dari arah pintu masuk. Sontak mereka bertiga langsung mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara itu. Dan mereka terkejut bukan main. BOSS!

"Apa kabar sem-"

Tiffany menggantungkan kalimatnya saat dirinya menatap seluruh isi toko bunga miliknya. Hancur. Itulah kalimat yang ada dipikirkannya saat ini.

Tiffany mulai melangkah pelan memasuki toko dan berdiri di depan ketiga pegawai yang sudah dianggapnya Adik sendiri. Luna, Jisoo dan Jihyo menundukkan kepala mereka karena takut memandang mata sang pemilik toko.

"Apa ada yang bisa menjelaskan padaku mengenai semua ini?" Tiffany menatap mereka bertiga menuntut penjelasan.

"Eo-nni, maafkan kami. Kami benar-benar minta maaf, sungguh. Tapi kami berani bersumpah kalau kami tidak mengetahui semuanya. Saat kami masuk semuanya sudah hancur." Ujar Luna meyakinkan Tiffany.

"Fany Eonni, kami sungguh tidak mengetahui semua ini. Kemarin saat kami pulang, kami sudah memastikan bahwa pintu sudah terkunci." Jisoo menambahkan.

"Aku rasa ada seseorang yang sudah merencanakan ini." Mereka menatap ke arah Jihyo saat ia mengucapkan kalimat itu.

Benar! Pasti ada seseorang yang berniat buruk padanya.

BECAUSE [ PROSES CETAK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang