Alex menahan langkah tergesa Richard saat mereka sudah berdiri didepan sebuah rumah yang sangat mereka kenali. Rumah dimana sejak kecil mereka tempati bersama. Tidak peduli bagaimana Richard menatapnya saat ini, Alex masih berusaha menahan Richard dan semua emosinya.
"Saya merasa apa yang ingin anda lakukan bukanlah ide yang baik, Sir. Pikirkanlah lagi." ujar Alex. Tapi Richard hanya mendengus dan mendorong tubuh Alex menyingkir dari hadapannya. "Richard!" bentak Alex penuh peringatan.
Dan bentakan itu berhasil membuat langkah Richard berhenti.
"Terakhir kali kau kemari, kau sudah membuat masalah besar dalam hidupmu. Dan sekarang kau ingin mengulanginya lagi?" tanya Alex marah. Untuk sementara, Alex melupakan siapa dirinya dan Richard. Yang ada hanyalah seorang Alex, teman yang selalu berada disisi Richard sejak kecil.
"Dia sudah mengusik hidupku, Alex. Dia membuat Olivia ketakutan dan berspekulasi yang tidak-tidak tentang aku!"
"Dia yang melakukannya, atau kau sendiri yang melakukannya, Richard?" Alex menatapnya miris. "Masalah yang terjadi antara kau dan dia sudah selesai sejak kau menghapus namanya dari nama dan hidupmu. Jadi berhenti menemuinya dan selesaikan masalahmu dengan caramu sendiri tanpa melibatkan dia."
Richard tertawa sarkasme. "Oh, ya? kalau begitu aku akan melakukannya. Dan seperti inilah caraku." Tanpa memedulikan Alex lagi, Richard memasuki rumah yang telah memupuk rasa benci didalam dirinya untuk orangtuanya sendiri. Dia berjalan dengan rahang mengeras, lalu saat seorang pelayan menyapanya, Richard hanya bertanya dengan nada kasar. "Dimana tuanmu?"
"Ada diruang kerjanya, apa anda..."
Persetan! Richard melangkah pasti ketempat dimana Thomas berada. Tidak perlu bertanya dimana letak ruangan itu karena Richard masi sangat hapal dengan seisi rumah itu. Maka setelah sampai disana, Richard mendorong pintu ruangan itu dan melangkah masuk tanpa permisi.
"Berani sekali kau mengusik hidupku lagi, Sanders!" teriak Richard murka.
Thomas terlihat tidak terkejut sedikitpun dengan kedatangan Richard dan cara putranya menyapa dirinya. Jadi Thomas hanya menyandarkan punggung dengan gaya santai dan menatap Richard dengan ketenangan yang dia miliki. "Apa kabar, Richard William?"
"Kau..." Richard melangkah mendelatinya, membungkuk didepan meja kerja Thomas, kedua tangannya bertumpu disana. Dia menatap Thomas dengan tatapan penuh peringatan yang berbahaya. "Jangan membuat kesabaranku habis, Sanders. Aku sudah pernah bilang padamu, satu-satunya yang membuatku masih berbaik hati dengan tidak membunuhmu hanyalah karena ada darahmu yang mengalir didalam darahku. Jadi hargailah kebaikanku sebelum aku berubah pikiran."
Ketenangan yang terpancar dikedua mata tua Thomas sedikit terusik dengan paparan yang baru saja Richard katakan. Namun pria tua itu hanya membalasnya dengan senyuman miringnya. "Ini tentang wanita yang bernama Olivia itu? Hm... pelacurmu?"
Brak!
Richard menggebrak meja itu dengan kedua tangannya sendiri. "Tutup mulutmu, sialan!"
"Aku hanya mengatakan apa yang kutahu, Richard. Dan kau sudah semarah ini pada Ayahmu?"
"Ayahku? Pergilah kau keneraka, Sanders! Matipun aku tidak akan pernah terima kalau kau adalah ayahku!"
Richard tahu itu keterlaluan. Tapi tidak ada yang bisa memuaskan emosi dan egonya setiap kali berhadapan dengan pria tua itu selain mengeluarkan amarah yang sudah terpupuk sejak dia kecil.
"Dengar, Olivia adalah urusanku. Bahkan semua yang ada disekelilingku saat ini adalah urusanku. Jadi jangan pernah lagi kau berani mendekati ataupun menyentuh mereka. Kalau kau masih ingin hidup nyaman dengan semua hartamu, maka menjauhlah dari hidupku, Sanders. Ini peringatan terakhir untukmu. Sekali lagi, sekali lagi kau menyentuh Olivia, aku tidak akan bisa menahan kesabaranku lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/12845190-288-k367793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistresses
RomanceSebagian cerita sudah di hapus, cerita lengkap bisa di baca di dreame. Mencintai kegelapan adalah hal yang mustahil di lakukan oleh wanita. Tetapi tidak dengan Olivia. Karena kegelapan memang telah menjadi teman hidupnya sejak lama.