Adam mengernyit saat menemukan keraguan diwajah Olivia setelah mereka berdua berdiri didepan sebuah rumah sederhana yang Olivia sebut sebagai rumahnya. semangatnya yang menggebu saat diperjalana tadi dia menceritakan tentang rumah dan keluarganya seolah lenyap begitu saja.
"Ada apa?" tanya Adam.
Olivia meliriknya dan menggeleng pelan. "Ayo, masuk."
Adam mengikuti langkah ragu Olivia memasuki rumah itu. Matanya langsung mengitari seisi rumah setelah mereka berdua berada didalamnya.
"An! Jane!" teriak Olivia.
Lalu terdengar suara pintu yang terbuka, Olivia dan Adam sama-sama melirik kearah yang sama.
Angela berdiri dengan wajah terkejut diambang pintu kamarnya. "Oliv?" gumamnya. Saat melihat Olivia tersenyum padanya, Angela mendekati Olivia dan memeluk kakaknya. "Hei, kenapa kau tidak mengabariku dulu kalau akan pulang?"
"Anggap saja ini kejutan." Jawab Olivia sambil membalas pelukan hangat adiknya.
Lalu Angela melirik Adam yang sejak tadi hanya berdiri disamping kakaknya dengan senyuman polos miliknya. "Dia siapa?" tanya Angela langsung tanpa basa-basi, seperti biasa.
"Dia Adam," Olivia melirik Adam sekilas. "Temanku."
"Hai." Adam melambaikan tangan pada Angela yang sama sekali tidak dibalas bahkan Angela tidak mau memberikannya senyuman kecil sekalipun. "Kau memandangiku seolah-olah aku adalah pencuri dirumahmu."
Angela tidak memedulikan ocehan Adam dan kembali menatap kakaknya. "Dimana Richard? Kenapa kau malah datang bersama lelaki yang terlihat tolol ini?"
Kedua mata Adam membelalak seketika. Dia menyebutku tolol?
Berbeda dengan reaksi Adam, Olivia malah terlihat tegang. "Dia tidak ikut." Jawabnya pelan.
"Kenapa? Setahuku dia tidak pernah mau membiarkan kau pergi tanpanya sekalipun kau hanya ingin pergi kedapur."
"Sudahlah, tidak perlu membicarakannya. Dimana Jane?"
Olivia ingin mengalihkan perhatian Angela namun seperti dugaannya, Angela bukan gadis yang mudah dikelabui.
"Kau pulang karena berengkar dengannya?" tebak Angela. Kedua matanya menyipit curiga. Saat Olivia hanya diam dan menatapnya cemas, Angela membuang napas malasnya. "Demi Tuhan, Olivia, kau seperti remaja belasan tahun saja. Aku akan memberitahu Richard kalau kau ada disini."
Olivia menangkap lengan Angela tepat sebelum gadis itu beranjak dari tempatnya. "Jangan meneleponnya, An."
"Kenapa?"
"Karena mulai saat ini aku dan dia tidak punya hubungan apapun lagi." tegas Olivia.
Angela terkejut, bibirnya sedikit terbuka karena rasa terkejutnya. "Kalian putus?" tanyanya hati-hati. Namun Olivia membuang wajahnya. "Oliv?"
Olivia memejamkan matanya lelah. "Aku tidak ingin membicarakannya dan mulai sekarang aku akan kembali tinggal bersamamu."
"Kau bercanda?" tanya Angela dengan nada cibiran. "Ayolah, Olivia! Jangan kekanakan. Apapun masalah yang terjadi diantara kalian berdua, kau tidak bisa kabur begitu saja darinya."
Olivia terkesiap dan langsung menatap tajam adiknya. "Aku kabur darinya?"
"Lalu apa lagi yang membuatmu mau kembali tinggal bersamaku?"
"Jangan bicara seolah-olah kau tahu segalanya, An!"
"Yang kutahu adalah kau sangat mencintainya dan keputusanmu pergi darinya adalah salah!"
![](https://img.wattpad.com/cover/12845190-288-k367793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistresses
RomanceSebagian cerita sudah di hapus, cerita lengkap bisa di baca di dreame. Mencintai kegelapan adalah hal yang mustahil di lakukan oleh wanita. Tetapi tidak dengan Olivia. Karena kegelapan memang telah menjadi teman hidupnya sejak lama.