[ Completed ]
Di saat sebuah hubungan rumah tangga yang sudah terjalin lama, tiba-tiba di dalamnya hadir orang orang ketiga apakah yang harus Singto lakukan tetap mempertahankan rumah tangganya atau justru berpaling pada orang lain yang membutuhkann...
Sebuah mobil memasuki sebuah halaman rumah, yang berada di pinggiran kota. Sebelum menepikan dan memarkirkan mobilnya di sana. Tidak lama kemudian turunlah Singto, yang kini menatap berat ke dalam rumah yang terlihat tepat di depan matanya saat ini.
Rasa penyesalan kini menyeruak masuk ke dalam rongga dadanya, padahal Singto belum melangkahkan kakinya untuk memasuki teras rumah itu.
Helaan nafas berat keluar dari mulut pria itu, sebelum melangkahkan kakinya menuju ke sana, tempat dimana saat ini ada seseorang yang pasti sudah menunggunya dan mencemaskannya karena tadi malam tidak pulang ke rumah, dan justru...
Tok. Tok. Tok.
Singto mengarahkan tangannya untuk mengetuk pintu kayu yang berada di hadapannya, tidak lama kemudian pintu rumahnya terbuka, menampilkan sebuah wanita cantik yang kini tersenyum lembut kepadanya.
"Kenapa P' baru pulang sekarang?"
Pertanyaan yang keluar dari istrinya itu, membuat Singto terdiam. Tidak mungkinkan dia berkata yang sesungguhnya jika tadi malam Singto tengah bersama dengan Krist.
"Ada beberapa pekerjaan yang harus di tangani secepatnya."
"Kenapa tidak menelepon ku, untuk mengabari tentang itu?"
"P' tidak sempat melakukannya."
Singto tersenyum ke arah wanita itu. Seorang wanita yang sudah menemaninya selama lima tahun belakangan ini. Seorang wanita yang menjadi pendamping hidupnya selama ini, namanya adalah Baitoei.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zuvapit Traipornworakit
"Ayo, masuk. P' sudah sarapan?"
"Sudah."
Raut wajah kecewa terpancar dari istrinya saat ini, tadi Singto sudah lebih dulu mengajak Krist untuk sarapan bersama, karena sepertinya pria itu tadi terlihat lemas.
Berpikiran tentang Krist membuat Singto mengingat sesuatu, jika mereka belum membicarakan masalah tadi malam, Singto tidak tahu harus bagaimana, karena Krist adalah seorang pria.
Harusnya Singto tidak terlalu memikirkannya, hanya saja sepertinya dia yang memaksa pria itu untuk tidur denganya malam itu.
Entahlah Singto tidak ingat yang dia ingat Singto dan beberapa pegawainya tadi malam sedang merayakan proyek yang berhasil mereka dapatkan, lalu singto minum dan tiba-tiba saja, Singto tidak ingat apa yang terjadi setelahnya.
Padahal biasanya dia tidak pernah mabuk, tetapi tadi malam Singto juga tidak tahu, kenapa dia dan Krist bisa berakhir di sebuah kamar hotel, dan pagi harinya Singto melihat jika Krist tengah menangis. Meskipun Singto bisa mengingat jika dia dan Krist melakukan hubungan seks malam itu.
"P'Sing…."
Suara panggilan dari istrinya membuat Singto menengokan kepalanya ke arah Baitoei, "Ada apa, sayang?"