5

5.1K 470 85
                                        

Di sebuah ruangan, terlihat punggung seorang pria yang kini tengah mendudukkan dirinya di atas tempat tidur, sambil memilih-milih beberapa lembar foto yang berada di hadapannya.

Bibir Krist mencebik, sambil menimbang-nimbang mana yang akan dia pilih, namun sepertinya tidak ada yang menarik perhatian krist sama sekali.

Tangan krist menyentuh lehernya yang terasa pegal sekarang, dan tidak lama kemudian terdengarlah jika suara kenop pintu kamarnya terbuka membuat pria manis itu menutupi foto-foto itu dengan sebuah bantal.

Gun yang baru memasuki kamar milik pria manis itu langsung memincingkan matanya, pasti ada yang Krist sembunyikan darinya. Sungguh Gun yakin dengan hal itu, hanya saja pria berperawakan mungil itu tidak tahu apa yang tengah Krist sembunyikan darinya.

"Ayo, makan malam."

Krist menggelengkan kepalanya, "Aku tidak lapar."

"Kau belum makan apapun dari tadi pagi, dan sekarang kau berkata tidak lapar?"

"Benarkah? Aku tidak ingat, tapi aku benar-benar tidak lapar."

Pria mungil itu mengecek suhu tubuh Krist, dan ternyata memang suhu tubuh pria manis itu sekarang menghangat.

"Kau sakit?"

"Tidak tahu. Kepala ku pusing, perutku sakit, dan sedikit mual."

"Ayo, kita ke rumah sakit."

Krist menggelengkan kepalanya, "Tidak mau."

"Ke rumah sakit."

"Tidak mau."

Lagi-lagi Krist membantah apa yang Gun katakan, pria manis itu justru merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu memejamkan matanya. Hingga Gun yang melihatnya kesal, lalu mengambil sebuah bantal yang berada di samping Krist untuk memukul pria manis itu. Bertepatan dengan itu beberapa foto yang berada di balik bantal terbawa dan sedikit berhamburan. Gun memincingkan matanya lagi, sebelum mengambil selembar foto itu.

"Ini apa?" Gun dengan suara gemetar mengatakannya, bahkan hampir jantungan melihat foto itu, Melihat itu Krist langsung mengambil sisanya tidak ingin Gun melihat yang lainya, tetapi Gun mendorong tubuh Krist, dan melihat foto-foto itu dengan tercengang, "apa maksudnya semua ini?"

"Itu … itu, hanya sebagai bukti saja."

"Aku tidak bodoh, pasti kau punya niatan lain."

Krist menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Bingo, kau tahu aku ternyata."

"Ini untuk?"

"Wanita itu, memang apa lagi."

"Kau gila, tapi Krist bagaimana bisa kau memotretnya bukankah kau…,"

"Aku bahkan punya rekaman videonya," Krist terkekeh geli, sambil menatap ke arah Gun, "kau mau melihatnya?"

Sebuah pukulan ringan di layangkan oleh Gun kepada Krist, "Kau pikir aku gila melihat video seks seseorang? Terlebih lagi kau, sungguh kau mau aku mati muda ya, Krist?"

"Tidak, jika kau mati aku bersama siapa?"

"Bersama kekasih gelapmu itu saja."

"Dia bukan kekasihku."

"Lalu siapa?"

"Dia hanya atasan ku di kantor."

"Atasan? Apa ada atasan yang mengantarkan anak buahnya pulang? Jangan lupa bahkan menjemput juga, mengajakmu makan siang dan makan malam, serta menginap di tempatnya? Apa ada?"

"Ada, buktinya itu dia. Kami memang tidak ada hubungan apapun."

"Lalu apa yang kau lakukan dengannya selama hampir sebulan ini, apa?"

[16]. IF [ Love Now ] { Krist x Singto }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang