19

4.2K 398 54
                                    

"Apa kau sudah menemukan di mana dia?"

Tanya seseorang dengan raut wajah cemas, pria mungil itu berjalan mondar-mandir tidak tenang sambil menerima telepon dari seseorang, namun jawaban yang di berikan oleh orang yang berada di seberang teleponnya membuat pria mungil itu merasa marah.

"Bodoh! Apa yang kalian kerjakan? Aku tidak mau tahu, jika kalian tidak mendapatkan informasi apapun sampai besok pagi, aku akan memecat kalian semua."

Gun memegangi kepalanya sambil menatap ke arah luar jendela, dimana saat ini tetesan air hujan perlahan turun membasahi halaman rumahnya, membuat pria mungil itu menatap sedih apa yang terjadi di hadapannya.

Di luar hujan, pasti udaranya sangat dingin. Sementara Krist belum juga di temukan, bagaimana keadaannya, bahkan Gun tidak tahu Krist sudah makan malam atau belum.

Ekor mata pria itu beralih menatap kedua pria yang kini tengah sibuk dengan sesuatu dan mendudukkan dirinya pada sofa di belakangnya, decakan kesal keluar dari mulut Gun ketika melihat kedua pria itu.

"Bagaimana?"

"Tidak ada. Bahkan aku sudah menyuruh mereka untuk mengecek semua cctv di sekitar pusat perbelanjaan itu, tetapi tidak menemukan hasil apapun."

Sungguh rasanya Gun ingin menangis ketika mengatakan hal itu, tidak mengerti kemana tiba-tiba Krist pergi menghilang begitu saja.

Sementara New dan Singto sibuk melihat sesuatu, helaan nafas berat keluar dari mulut New, "Siapa yang sebenarnya memanggilnya?"

Singto menggelengkan kepalanya, "Apa tidak ada yang lain?"

"Tidak ada, Sing. Aku bahkan sudah mengecek semuanya, tapi tidak menemukan apapun."

Mendengar hal itu Singto hanya diam, dan terus menatap ke arah salinan cctv yang daritadi terus mereka putar, mencoba menerka-nerka siapa orang yang membawa Krist pergi.

Kekasihnya itu memang pergi ke toilet, dan setelah beberapa menit keluar dari sana, namun saat Krist hendak kembali, sepertinya ada seseorang yang memanggilnya, sebab pria manis itu langsung memutar langkahnya untuk pergi ke arah lain, setelah itu krist tidak pernah terlihat lagi untuk kembali ke tempat Singto menunggunya.

"Siapa orang yang kira-kira memanggilnya?"

"Entah, aku tidak tahu."

"Cctv tepat di area itu rusak. Tetapi aku bingung kenapa tidak sedikitpun kepergian Krist terekam cctv selain yang ada di depan toilet itu?"

Tangan Singto memegangi kepalanya yang terasa pusing, bahkan mereka tidak bisa melaporkan hal ini pada pihak berwajib, sebab baru beberapa jam saja Krist menghilang, tetapi Singto sudah cemas memikirkan nasib Krist di luaran sana.

"New, berhenti disana."

"Apa?"

"Putar lagi, satu menit sebelumnya."

"Ada apa?"

"Aku melihat seseorang."

___________

Di sebuah tempat asing, ada seseorang pria manis yang tergeletak begitu saja di atas lantai. Pria itu adalah Krist yang kini perlahan-lahan mulai membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat, Krist menatap ke arah sekelilingnya ketika dirinya berhasil membuka matanya, pria manis itu memegangi kepalanya yang terasa sakit dan berdenyut, bahkan matanya terasa berkunang-kunang saat ini. Hingga Krist tidak terlalu jelas bisa memandang ke arah sekitarnya.

Pria itu memosisikan dirinya sendiri untuk duduk, mencoba mengingat-ingat kenapa bisa dirinya berakhir di tempat ini, sampai Krist mengingat sesuatu hal yang membuatnya berujung sampai disini.

[16]. IF [ Love Now ] { Krist x Singto }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang