Chapter 22

179 22 1
                                    

JACK

"Jack, Mayor Thomas ada di luar, dia bilang ingin bicara denganmu."

Aku mengalihkan pandangan dari surat kabar yang sedang kubaca. Steven baru saja kembali dari Yodel Ranch untuk mengambil Stanley, yang dititipkan di sana sementara usai Festival Balap Kuda kemarin.

"Mayor Thomas? Ada apa?" Tanyaku.

Steven hanya mengangkat bahu dan masuk ke kamarnya. Aku melipat surat kabar dan meletakkannya di atas konter dapur, lalu beranjak ke luar rumah.

Di luar, Mayor Thomas sedang mengamati lahan perkebunanku, tangannya bergerak gerak di udara seperti menghitung sesuatu.

"Pagi, Thom. Ada perlu apa sampai seorang Mayor yang sibuk sepertimu mencariku sepagi ini." Aku berjalan menuju pekarangan dan berdiri di sebelahnya, mencoba mencari tahu apa yang diperhatikan Mayor Thomas dari tadi. Tapi aku hanya melihat sekumpulan turnip yang tumbuh di ladang.

"Hahaha... kau melebih-lebihkan Jack, aku tidak sesibuk itu kau tahu." Mayor Thomas terkekeh, suaranya khas sekali sampai dari kejauhan pun semua orang tau kalau itu dia. Apalagi dengan setelan merah terang yang selalu dikenakannya. "Aku ingin minta tolong padamu."

"Akan kubantu kalau tidak merepotkan." Kataku meringis.

"Hahaha... kau ini lucu sekali Jack." Mayor Thomas tertawa keras.

Hey, aku serius.

"Bisakah kau menjual turnipmu padaku? Aku membutuhkannya untuk Cooking Fest tahun ini. Kulihat kau menanam banyak sekali, seharusnya tidak masalah kan kalau aku minta sedikit. Tentu saja dengan harga terbaik! Hahaha...."

Aku mendekat ke ladang, mengamati tempat para turnip tumbuh mencuat dari dalam tanah. Cooking Fest diadakan tanggal 22, itu berarti 3 hari lagi. Seharusnya para turnip ini sudah siap dipanen pada saat itu.

"Berapa banyak yang kau butuhkan?" Tanyaku.

Mayor Thomas terdiam sebentar. Tangan kanannya mengelus kumisnya yang berwarna kecoklatan, mirip dengan kumis tokoh detektif di salah satu cerita fiksi yang pernah kubaca.

"Satu keranjang, ya... ya... kurasa satu keranjang sudah cukup." Jawabnya kemudian.

Aku memutar otak dengan cepat. "Baiklah, kau bisa beli dengan harga 50 Gold untuk tiap buahnya." Aku mengeluarkan buku catatan kecil dari saku celana kerjaku dan mencatat pesanan Mayor Thomas. "Tapi kau tidak boleh bilang Zack tentang ini, oke?"

"Hahaha... kau baik sekali Jack, sudah kuduga kau akan membantuku." Mayor Thomas tertawa keras.

Aku mengernyit dan balas tersenyum. Sudah 5 tahun aku menetap di sini dan masih belum terbiasa dengan suara tawanya yang menggelegar itu.

"Akan kuantarkan padamu tepat sebelum Festival dimulai." Tambahku lagi.

"Terima kasih... terima kasih banyak Jack, senang bisa berbisnis denganmu." Mayor Thomas menepuk pundakku dengan keras. "Yah... sebaiknya aku cepat pergi sebelum pai apel untuk Ellen menjadi dingin dan keras."

"Tunggu, kau bilang pai apel untuk Ellen?" Kata kata Mayor Thomas barusan mengingatkanku pada sesuatu.

"Ya, ya... kurasa aku bilang begitu. Ada apa Jack? Kau juga ingin seloyang pai apel buatan Doug? Memang tidak bisa dipungkiri kalau itu adalah pai apel terenak yang pernah kumakan, tentu saja... itu harus jadi terenak karena Doug yang membuatnya. Belum lagi mereka memakai bahan bahan dengan kualitas-"

"Bolehkah kalau aku saja yang mengantarnya ke Ellen? Untuk hari ini?" Aku memotong Thomas sebelum dia bicara lebih banyak hal. "Aku berniat mengunjungi Ellen setelah ini, akan kusampaikan kalau pai apelnya darimu."

Harvest Moon: A FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang