Tiga bulan kemudian...
'Seoul'
Disinilah namja pucat itu sekarang, memegang erat tangan yang tak kunjung hangat dan selalu berdoa dalam genggamannya.
Sudah tiga bulan lamanya Yoona tak sadar dari masa komanya, Yoongi sangat terpukul dengan kondisi Yoona saat ini. Bagaimana ia harus menebus semuanya? Bagaimana ia harus berkata maaf lagi kepada Yoona? Bagaimana ia akan menjelaskan semuanya kepada Yoona saat ia bangun nanti? Semua salahnya, semua salah Min Yoongi.
"Sayang... Sampai kapan kau akan tidur terus? Aku merindukanmu, " lirih Yoongi, lagi lagi namja itu rapuh dan meneteskan air matanya hanya untuk berharap kesembuhan gadis nya itu.
Sedangkan Yoona, gadis malang itu harus tidur dalam keadaan komanya. Badannya sudah mulai terlihat kurus dan wajah cantiknya berubah menjadi pucat tak berdaya. Ia terus mendengar semua doa Yoongi, namun alam bawah sadarnya selalu menolak jika itu Yoongi. Masih berat rasanya jika ia harus membuka mata sekarang, ia rasa akan lebih baik menutup mata seperti ini. Mungkin dengan itu ia tak merasakan lagi sakit dan pahitnya takdir yang harus ia hadapi kedepannya. Entahlah, mungkin ia lelah raganya sudah terlalu rapuh jika harus menyimpan rasa sakit lebih banyak lagi.
Ceklek
Pintu ruangan ICU itu terbuka dan muncul lah keenam saudaranya. Mereka sangat khawatir dengan keadaan Yoona, namun juga mengkhawatirkan kondisi kesehatan Yoongi. Namja itu susah sekali disuruh makan, ia tak pernah sarapan lagi dan hanya makan malam saja. Tubuh pucatnya terlihat semakin pucat, dan tak lupa wajahnya yang kusut.
"Hyung, Kajja kita makan siang dulu. Kau belum makan dari kemarin" ajak Jimin lembut.
Yoongi tidak menjawab atau setidaknya menatap Jimin. Ia hanya menggeleng pelan sambil terus mengusap punggung tangan Yoona untuk memberi kehangatan pada gadisnya itu.
"Yoongi-ah jangan egois! Fikirkan juga dirimu. Bagaimana kau terus menjaga Yoona jika kau sendiri tidak menjaga kesehatanmu. Kau mau saat Yoona sadar nanti ia melihatmu sakit?" ucap Seokjin. Kali ini Yoongi berbalik dan menatap tajam kesemuanya.
"Kau selalu bilang seperti itu agar aku mau mendengarkan mu kan? Mana bukti ucapanmu itu? Apa dengan aku makan Yoona akan bangun? Tidak! Dia masih nyenyak dalam tidurnya. Jebal bangunkan dia hyung! Bangunkan dia! Aku merindukan nya!" balas Yoongi yang berakhir isakan tangisnya. Mereka tak pernah tau jika Yoongi bisa menjadi se rapuh ini.
Seokjin memelas melihat keadaan big brothernya itu. Lantas ia langsung mengode Jimin untuk sedikit memaksa Yoongi keluar dan makan siang.
"Hyung ayo ikut denganku dulu. Kau harus makan sedikit saja!" ajak Jimin sambil merangkul pundak Yoongi. Namja itu langsung menepis kasar tangan Jimin. Sampai datanglah Taehyung dan Jungkook yang ikut membantu Jimin.
"Hyung tolong untuk kali ini! Kami tidak mau kau sakit. Ayo makanlah!" ucap Jungkook sambil menarik tangan Yoongi yang bertahan diambang pintu, sedangkan Jimin dan Taehyung mendorong tubuh Yoongi dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS OR HIS • BTS
FanfictionDisaat ke tujuh pria tampan akan menentukan hidupnya. Tetapi semuanya tidak semudah yang dibayangkan, akan ada luka, kecewa dan air mata. 📌01'jun 2018