Saat hidupmu telah memasuki fase dimana kau harus memilih. Maka, bertahanlah dengan seseorang yang bersedia seutuh diri menemanimu mencapai semua yang kau impikan, bukan yang hanya menantimu jadi pemenang lalu tiba tiba datang.Bertahanlah dengan seseorang yang bersedia berbagi pahit-manis berjuang, bukan yang hanya ingin manis dan rasa senang saja. Seseorang yang rela mendampinginu mendaki bukit, bukan yang lari saat kau didera rasa sakit. Dia yang bersedia berbagi air dan mata, bukan yang hanya gembira saat kau menerima sanjungan semesta.
Seoul
Satu minggu kemudian...
Setiap pagi, Yoona sudah punya aktivitas baru. Mengelus lembut pipi gembul si pucat Min Yoongi. Jika tidak seperti ini, katanya ia tak akan pernah bangun dari tidurnya.
Yoona menarik selimut tebal dan menutupi tubuh polosnya, masih dengan mengelus pipi suami tampannya itu. Hari ini mungkin Yoongi akan lebih lama berada diranjangnya, kendati mereka melewati malam panjang dan sudah bermain entah berapa ronde, membuat Yoongi kehilangan banyak powernya.
"Min suga, kapan kau akan bangun?" ucap Yoona yang akhirnya kesal.
"Memangnya kau akan kemana pagi ini?" jawabnya dengan mata tertutup.
"Kau lupa? Aku harus menemani Hyuri untuk melihat gaun pengantinnya"
"Kenapa tidak Jimin saja yang menemaninya sayang?"
"Ya! Buka dulu matamu itu! Kau tau, Jimin itu pria sibuk, bukan hanya tidur sepertimu!" ucap Yoona gak pake selow.
Ia membuka sebelah matanya, nenatap wajah kesal istrinya lalu tersenyum tipis.
Chup.
Yoongi berhasil mendapatkan morning kissnya. Akhirnya pria pucat ini benar benar bangun, dan matahari pagi tersipu malu melihat senyum manisnya.
"Baiklah, kau boleh pergi sekarang. Jangan pulang terlalu lama, karna kau harus membangunkan ku" ucapnya lalu mencuri satu ciuman lagi dibibir Yoona.
"Terserah kau saja!"
Yoona bangun dan ikut menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Tentu hal itu membuat tubuh polos Yoongi terekpos nyata, sampai ia kalang kabut mencari penutup.
"Ya! Min Yoona!" teriaknya namun tak dipedulikan.
Jangan sesekali membuat wanita kesal padamu, jika itu terjadi. Kiamatlah duniamu.
***
Yoona dan Hyuri masih fokus meneliti satu persatu gaun pengantin yang Jimin pilihkan. Mulai dari yang terlihat anggun sampai bak putri dinegeri dongeng.
Jika kalian bertanya, ya Hyuri dan Jimin akhirnya memutuskan untuk menikah. Bukan atas dasar cinta, namun untuk kebaikan Hyuri dan anaknya. Tapi tidak dengan Jimin, namja itu sudah lama mencintai Hyuri, sejak ia menolongnya waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS OR HIS • BTS
FanfictionDisaat ke tujuh pria tampan akan menentukan hidupnya. Tetapi semuanya tidak semudah yang dibayangkan, akan ada luka, kecewa dan air mata. 📌01'jun 2018