33

102 20 23
                                    

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek

“Masuk!”

“Kita mau kemana paman?”

“Jangan banyak tanya, terus saja berjalan!”

Tempat sekarang Eungi berdiri tidak pantas untuk anak seusianya, banyak orang yang terlihat seperti binatang buas didalamnya. Dimana dentuman musik memekakkan telinga, lampu sorot berbagai warna membuat pusing mata—mereka yang beryogang mengikuti alunan musik.

Eungi masih terus betah mengikuti langkah pamannya itu, padahal hatinya sudah berkecambuk melawan ketakutan. Eungi sangat tau, bahwa ini bukan pilihan yang bagus. Dengan kembali lagi pada paman kejamnya, yang bahkan tak pantas ia disebut keluarga lagi. Tapi pilihan lainnya, ia tak ingin lama ditampung oleh pria yang sebenarnya sangat baik padanya, ia tak ingin Jungkook harus terlibat dalam masalah hidupnya lagi.

“Pakai itu!” perintah pamannya sambil melemparkan sehelai pakaian yang bahkan tak pantas disebut pakaian. Bahannya sangat tipis dan saat Eungi mengenakannya punggung polos gadis itu terekspos.

“Pakaian ini tak nyaman paman,” cicit Eungi.

“Kau pakai itu malam ini atau tidak memakai pakaian!”

Eungi langsung menggeleng kuat, semakin ketakutan.

Sekarang Eungi dibawa kesebuah ruangan yang hanya berisi seorang pria dewasa dengan tiga wanita yang bergelayut disampingnya. Eungi menatap jijik pemandangan didepannya itu.

“Ini dia gadisnya bos” ucap paman Eungi.

Pria tadi meneliti dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki, matanya tajam seperti akan menelan Eungi hidup hidup.

“Barang bagus, pantas saja aku belum melihatnya tapi sudah ada yang mau deal membelinya”

“Apa? Beli? Apa paman baru saja menjualku!” batin Eungi tersedak air matanya.

“Paman...”

“Kau tinggal disini, tunggu Tuanmu menjemputmu”

Pamannya mengambil sebuah amplop yang ia yakini berisi uang transaksi itu. Eungi benar benar menangis sekarang, apa yang ia harus lakukan sekarang.

“Aku tidak mau disini paman, tolong...” lirih Eungi menggenggam kuat lengan pamannya.

“Ya! Kau sudah dibeli dengan harga sangat mahal! Seharusnya kau bangga!”

“Bangga dengan menjadi jalang, begitu? Aku tidak mau paman! Kumohon kasihani aku sekali ini” Eungi mulai memohon sambil terus menangis.

“Ya kenapa kalian diam saja! Cepat bawa gadis itu!” bentak pria tadi kepada dua pria besar disampingnya.

Eungi meronta ronta sambil terus berusaha melepaskan diri. Ia menangis kencang sambil terus berteriak meminta belas kasihan.

“PAMAN! JANGAN TINGGALKAN AKU DISINI! HIKS!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOURS OR HIS • BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang