بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Aku sudah pernah dalam usaha mencari, sebab itu aku memahami lelahnya cinta sendiri.
- Nayra Az-zahra.🌹🌹🌹
Nayra menatap punggung Hafiz yang tengah merapikan pakaiannya sambil membelakangi dirinya. Kemarin, lelaki itu telah berdiri tegak menjadi benteng untuk menyelamatkan harga diri kedua orangtuanya.
Di saat ....
Para kerabat dekat Salma dan Dika sudah berdatangan di kediaman Nayra. Semua sangat menantikan acara dimulai. Namun Tara dan keluarganya tak kunjung tiba bahkan hingga waktu terlewat satu jam dari yang sudah ditentukan.
Seiring waktu berjalan, semua orang mulai dibuat resah. Terutama Dika, selaku orangtua dari mempelai wanita.
Entah apa yang harus ia katakan pada sanak saudaranya apabila acara ini batal. Terlebih lagi ia sangat khawatir dengan keadaan putrinya.
Berkali-kali Dika menyuruh Angga untuk menghubungi keluarga Tara. Akan tetapi hasilnya nihil karena tak ada jawaban apapun dari mereka.
Hafiz yang melihat Angga begitu kebingungan, ikut membantu menghubungi Tara. Sampai akhirnya Hafiz mendapatkan balasan berupa satu pesan.
Tara Shagufta.
"Gue gak bisa nikahin Nayra. Kalo lo mau, lo boleh nikahin dia.""KURANG AJAR!!" umpat Angga, ketika membaca pesan yang Hafiz dapatkan dari nomor Tara.
Dengan amarah yang meluap-luap, Angga menceritakan semua itu dihadapan kedua orangtua Nayra.
Berbeba dengan Salma yang langsung jatuh pingsan di sana, Nayra malah mematung ditempatnya. Tatapannya kosong, bahkan tidak ada satupun air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
Dalam hatinya, Nayra malah berpikir entah ia harus bersedih karena gagal menikah dengan seseorang yang ia harapkan, atau merasa bahagia karena tak akan ada lagi hati yang tersakiti oleh ke egoisannya untuk mendapatkan Tara.
Melihat keadaan Salma yang drop seketika, Angga langsung turun ke bawah memanggil Hafiz untuk memeriksa keadaan Salma.
Dika yang juga berada di sana hanya bisa menatap istri dan putrinya dengan penuh rasa bersalah. Karena ini semua dapat terjadi atas restunya.
Tatkala mata Salma terbuka, ia langsung mencari keberadaan putrinya. Melihat Nayra yang hanya tertegun dengan pandangan kosong, tangisan Salma seketika pecah. Ia nemikirkan nasib putrinya yang harus melewati cobaan begitu berat.
"Maafin papa, Bun. Ini semua salah papa," bisik Dika lirih ditengah isak tangis Salma yang tak mau henti.
Salma tidak dapat lagi berkata-kata, selain menangis sejadi-jadinya di dalam dekapan suaminya.
Nayra yang baru tersadar setelah cukup lama. Air matanya akhirnya tumpah, ketika melihat kondisi Salma.
Semua yang berada di sana ikut larut dalam kesedihan. Hafiz yang semula diam, akhirnya ikut bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendirian
EspiritualMenyimpan perasaan kepada seseorang memang bukanlah suatu hal yang mudah. Seperti Nayra Az-zahra yang memendam perasaannya kepada seorang lelaki selama bertahun-tahun lamanya dan berujung tak terduga. Penantian panjang Nayra hampir saja membuahkan...