بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ada yang dipertemukan dan ada pula yang dipisahkan. Kenapa? Karena Allah sudah menentukan.
– CintaSendirian.🌹🌹🌹
Hari ini merupakan hari kelulusan Nayra. Sejak pagi Nayra sibuk mengurus keperluannya sendiri. Mulai dari menyiapkan sarapan sampai berdandan untuk ke acara kelulusannya. Sedangkan Hafiz masih tertidur pulas dibalik selimutnya, sebab ia baru pulang subuh tadi setelah dinas malam.
Kini jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang. dua puluh. Membuat Nayra sedikit khawatir akan telat datang.
"Kak, bangun."
"Lima menit lagi."
"Lagu kali ah, lima menit. Ayo kak, bangun. Nanti kita kesiangan gimana, kamu kan belum sarapan." Nayra menarik selimut yang Hafiz kenakan dan sesekali mengoyakan tubuhnya.
"Iya iya. Huaaah.. kamu jahat banget sih aku kan baru tidur sebentar." lelaki itu mulai mendudukkan tubuhnya dengan mata yang masih samar-samar.
"Ya abis aku kan harus ada di sana sebelum jam tujuh. Udah cepetan sekarang kakak mandi, bajunya udah aku siapin tuh." Nayra menunjuk sebuah kemeja yang berwarna senada dengan kebayanya.
Bukannya segera beranjak dari tempat tidurnya, Hafiz malah membawa Nayra ke dalam pelukannya.
"Mandiin." goda Hafiz tepat ditelinga Nayra.
Nayra mencoba melepaskan pelukkannya, namun ia malah mendapatkan hal yang tak terduga.
Cup..
Satu kecupan mendarat tepat di pipi tirusnya, Nayra yang semula merasa kesal seketika berubah menjadi salah tingkah.
"Iihh." Nayra mencubit gemas Hafiz.
"Aduh, sakit."
"Cepat, mandi." Nayra melotot membuat Hafiz tak berani menggodanya lagi. Hafiz pun langsung melesat ke kamar mandi.
•••
Reza dan Sasya sudah berada di tempat acara kelulusan mereka. Mereka tak sengaja bertemu di sana sebab mereka sama-sama berjanjian dengan Nayra.
Sasya sudah rapih mengenakan kebaya berwarna abu-abu muda, wedges setinggi tujuh centi, serta polesan makeup yang tak lupa menghiasi wajah cantiknya.
Tak kalah dari Sasya, Reza pun sudah rapi dengan tatanan rambut klimis tersisir ke belakang. Kemeja berwarna maroon yang dibalut oleh jas hitam.
"Nara mana si, lama banget." Sasya berkali-kali melihat layar ponselnya.
"Namanya juga pengantin baru, biasalah," gumam Reza santai yang tengah bersandar disalah satu tiang.
"Mereka kan nikahnya udah lumayan lama, gak ada bosen-bosennya apa." Sasya melipat kedua tangannya didada, lalu menyandarkan punggungnya ke salah satu tembok yang berada didekatnya.
"Gak usah gitu, ntar juga ngerasain. Bilang aja pengen kan kaya mereka?" ledek Reza yang melirik Sasya sekilas.
"Hih, engga lah," elak Sasya.
Sebenarnya ia sangat iri pada Nayra, ia ingin sekali menyusulnya namun apa daya pacar pun tak ada.
"Oh iya, gue lupa. Lo kan pacar aja gak punya, gimana mau nikah ya."
*Plakk.* satu jitakan akhirnya mendarat di kepala Reza.
"Sakitt..."
Reza mengusap kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendirian
EspiritualMenyimpan perasaan kepada seseorang memang bukanlah suatu hal yang mudah. Seperti Nayra Az-zahra yang memendam perasaannya kepada seorang lelaki selama bertahun-tahun lamanya dan berujung tak terduga. Penantian panjang Nayra hampir saja membuahkan...