Berharap kadang seperti lautan, kita harus tau sebarapa jauh kita boleh menyelam agar tidak tenggelam. Ada saatnya kita harus melepas harapan, karena kadangkala harapan itu hanya pengalih perhatian. Kadang kita mendadak lupa cara membaca peta hidup kita sendiri. Kemana dan dimana kita harus melangkah, berkawan dengan rasa asing yang mengguncangkan.
Tapi bukankah harapan-harapan memang tak pernah tergambar pada peta manapun?
Dia sebuah hanya ilusi yang kita ciptakan dalam ruang bernama pikiran, selalu ada kemauan untuk mewujudkan harapan itu menjadi sebuah kenyataan yang membanggakan. Lantas, kenapa kita sering kecewa pada sesuatu yang melenceng dari ekspektasi padahal apabila semua harapan berjalan sesuai rencana kita tidak akan pernah tau bahwasanya kecewa itu menguatkan. Hey! Kita boleh berharap, tapi jangan gantung tinggi-tinggi harapan tersebut, apalagi kepada manusia yang kadangkala lupa pada janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOCHROME [LENGKAP]
Poetrykita hanya hitam dan putih, tidak usah lagi mengadopsi warna lain, berdua pun kita bisa memikat hati. -- Maros, 2017. -5 Maret 2019 - #11 in prosa #1 ceritabahagia -25 Maret 2019- #4 in poetry #6 in curhatan