"Re, buruan nanti telat berangkat sekolah!" teriak Reyhan dari arah pintu utama rumah yang sudah memakai seragam dan tas yang disampirkan disalah satu bahunya sambil memutar-mutar kunci motor miliknya.
"Iya, bentar!" balas Rea berlari menuruni anak tangga satu-persatu sambil menguncir kuda rambut panjangnya.
"Lama banget sih, lo!" protes Reyhan saat Rea sudah berada dihadapannya.
"Ya sorry. Tadi gue nyari buku catetan IPA dulu, tapi malah nggak ada." Reyhan mengrenyit mendengar penuturan adiknya.
"Terus lo nggak nyari lagi? Ntar lo dihukum guru gimana?" tanya Reyhan dengan dahi yang masih membentuk lipatan.
"Gue lupa kalo ternyata buku gue masih dipinjem temen," jawab Rea sambil menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Reyhan mendengus dan menjitak pelan kepala Rea.
"Dasar. Yaudah cepet kita berangkat." Rea mencebikkan bibir dan mengusap-usap dahinya yang sedikit memerah karena jitakan Reyhan.
***
Sesampainya di sekolah, Rea turun dari motor dan langsung menuju ke kelasnya setelah berpamitan dengan Reyhan.
Rea masuk kedalam kelas dan mendapati teman-teman nya yang sudah berada di tempat duduknya masing-masing. Rea mendudukkan dirinya dikursi dan mendapat sapaan dari tiga curut.
Rea mulai berbincang-bincang dengan ketiga sahabatnya. Membicarakan hal-hal yang tidak wajib untuk dibicarakan. Istilahnya sih, menggosip.
"Nih buku lo!" Rea, Desma, Laras, dan Vika tersentak kaget dengan suara bariton seseorang dan hempasan buku yang dibanting ke atas meja.
"Santai kali, Ren!" protes Laras kepada Reno. Reno hanya menatap wajah Laras sekilas dan beralih menatap Rea dengan wajah datarnya.
"Gue udah kembaliin bukunya. Thanks," ucap Reno sebelum kembali ke bangkunya dan membuat Rea sedikit dibuat bingung dengan sikap Reno yang terkesan cuek. Mungkin.
"Re, lo lagi ada masalah sama Reno?" Rea menggelengkan kepala untuk membalas pertanyaan Vika.
"Ish. Lo geleng-geleng gitu maksudnya apa? 'Nggak ada masalah' atau 'nggak tau' hm?" tanya Desma yang tidak terlalu paham dengan jawaban Rea.
"Gue nggak tau, Des. Tapi kayaknya gue nggak ada salah sama Reno deh," jawab Rea sambil menghembuskan nafas lelah dan menyenderkan punggungnya di kursi yang didudukinya.
Jujur saja, Rea tidak tau apa yang membuat Reno bersikap seperti itu kepadanya. Bahkan Rea belum sempat menanyakan keadaan Reno dan di mana laki-laki itu berada saat malam minggu kemarin.
***
Saat ini Rea dkk duduk di salah satu meja kantin. Tapi bedanya, kali ini Reyhan ikut bergabung dengan alasan ingin menjaga Rea.
Mereka berlima sudah mulai melahap makanan yang sudah dipesan dan dihidangkan dihadapan mereka.
Saat sedang menikmati makanan, tiba-tiba suara handphone Rea berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Rea menaruh sendok yang dipegangnya dan mengarahkan tangan untuk mengambil handphone nya yang tergeletak di atas meja.
RenoAdtm
RooftopRea menyatukan kedua alisnya bingung dengan pesan singkat yang dikirimkan Reno kepadanya.
ReaAzhr
Maksudnya?RenoAdtm
Kesini skrng.
KAMU SEDANG MEMBACA
REANA [SELESAI]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA. [TAHAP REVISI]✔ Cover by: @graphicmelodi 📌highest rank: #1 in puisi (19-01-21) #1 in acak (10-06-20) #1 in masasma (24-07-20) #1 in broken (22-01-20) #2 in ceritapendek (18-06-20) #2 in hurt (16-06-20) #5 in fiksiumum (23-11-18...