EPILOG

18K 310 41
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

TERIMAKASIH.

HAPPY READING!
-------------------------

"Sayang, aku mau tanya sesuatu deh," ucap Rea yang saat ini duduk bersama suaminya di balkon kamar mereka. Sembari menatap langit senja disuguhi kopi dan teh hangat yang ada di atas meja depan mereka.

"Tanya apa?" Allan bertanya setelah menyeduh kopi panasnya.

"Emang kamu punya jiwa psychopath?" Allan menoleh menatap istrinya yang tiba-tiba bertanya hal itu.

Allan menghela napas pelan sambil membenarkan posisi duduknya. "Iya, Sayang. Sebelum aku menikah sama kamu."

"Maksudnya? Sekarang berarti engga?" tanya Rea penasaran.

"Kamu ingat kan waktu dulu aku punya rencana sama Claudia buat ngelukain Reno ataupun kamu."

Rea mengangguk setelah berpikir sejenak dan mengingat kecelakaan yang di sengaja beberapa tahun silam.

"Itu aku masih punya jiwa psycopath. Sejak kecil hingga saat itu aku masih memilikinya."

Rea mengerutkan dahi, "Sekarang?"

"Alhamdulillah udah nggak, Sayang."

"Kok bisa udah nggak?" Allan terkekeh mendengar pertanyaan lucu dari istri tercintanya.

"Dulu waktu kamu kelas 12 dan aku kuliah, aku pergi ke suatu negara untuk mengobati dan berusaha menghilangkan jiwa psycopathku." Rea menatap Allan secara lekat.

"Kok aku nggak tau, sih?"

"Aku pernah bilang ke kamu kalau aku ada tugas pergi ke suatu negara, kan?" Rea mengangguk. "Sebenarnya aku berobat. Bukan mengerjakan tugas."

Rea membulatkan mulutnya sembari mengangguk berkali-kali pertanda mengerti.

"Apa ada alasan tertentu sampai kamu rela berobat mahal ke suatu negara?" tanya Rea.

"Ada alasan tertentu. Dan kamu salah satunya."

Rea merasa jantungnya berdebar kencang saat Allan mengatakan hal itu.

"Kenapa aku?" Allan tertawa renyah sembari mengacak rambut Rea pelan dan mencium dahi nya gemas.

"Karena aku ingin menikah denganmu dan memiliki anak bersamamu tanpa dihantui jiwa semacam itu."

"Maaf ya, aku dulu sempat menolakmu, Mas." Allan menggelengkan kepalanya pelan.

"Nggak apa-apa. Yang terpenting sekarang semua impianku untuk menikah denganmu terwujud. Dan aku sangat bahagia sekarang."

Rea mendekat dan memeluk Allan begitu erat. "Aku juga bahagia bisa menikah sama kamu sekarang."

"Mama!"

Rea dan Allan melepas pelukannya seketika saat mendengar suara seorang anak masuk ke dalam kamarnya.

Rea berdiri dari duduknya dan menghampiri perawat yang mengasuh anaknya sedang menggendong Ardan.

"Ardan kenapa, Mbak?" tanya Rea sembari mengambil Ardan untuk digendongnya.

"Dari tadi nangis habis bertengkar sama Adnan. Nyari Mamanya." Rea hanya mengangguk.

"Adnan mana?"

"Sedang main di bawah, Nyonya."

"Yaudah, terimakasih, Mbak," ucap Rea dan dijawab dengan anggukan oleh perawat anaknya yang bernama Nina.

REANA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang