PART 8.02 Siapa Guse

426 15 1
                                    


☆☆☆

"Neng guse iku siapa to...??"

***

"Mas nawawi mbak, kenapa kok pada penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas nawawi mbak, kenapa kok pada penasaran..?"
Jawab neng umy yang mulai menata sajadahnya.

"Iya itu kakak Gus Rowi dan Gus Rozaq to kok belom pernah liat..?"

"Hmmm .. iku masku guse ki , maklum jarang pulang ok , la wong mondok pindah-pindah terus ,bahkan bunda ndak tau Mas Nawawi  mondok dimana."

"Bentar kok ndak ada yg tau lalu kalau nanya kabar??"

"Mas kan tak mintai no.Wa. meski gitu, mase kui males nek di ajak WAnan, semua santri mungkin mengira mas nawawi itu kerabat bunda bahkan pengurus yang ikut ndalempun blom banyak tang tau Gus nawawi mungkin satu dua yang telah kenal".

Tiba-tiba guse menyuruh komat dan sholat jamaahpun dimulai dengan hikmat sampai selesai dan dilanjut ngaos hingga selesai

***
Pukul 7.00 guse keluar dari masjid  neng umy yang sedari tadi ikut membantu ngajar setoran al qur'an dan di temeni mbak Ira dan syifa pun berlari kecil menghampiri gus nawawi dari belakang.
 
"Mas tunggu umy?"

"Cepetan jangan kayak siput toh?"jawab sengak guse

"Ih mas lo jahat ni lo ada mbake cantik apa mas ndak pengen kenalan toh?"

"Ampon ngoten lo neng"saut Ira sedang Mbak Syifa hanya diam tertunduk malu.

Gus Nawawipun tersenyum dan malah meninggalkan mereka namun lengan guse berhasil di tarik Neng Umy sehingga tanpa sengaja gelang yang dipakai guse putus dan terjatuh .gelang kenang-kenangan dari neng syarifah satu satunya yang masih disimpan.

Sreeeetttt..

"Maaf mas umy ndak sengaja.."
Neng umy yang ketakutan gus nawawi marah namun mbak syifa mengambil satu persatu potongan gelang itu dan gus nawawi terlihat kecewa dan pergi begitu saja tanpa mengucap sepatah kata.

"Mas..mas... tuh kan mas nawa marah gimana ini mbak" keluh neng umy yang sedih ,air matanya pun mengalir .
Namun Mbak Ira mencoba  menghiburnya sedang mbak syifa masih berjongkok mengambil puing gelang yang berceceran.

"Udah jangan nangis neng, gus nawawi kayake ndak marah kok , jika marah nanti pasti kalau tenang ya biasa lagi to ? La wong hanya gelang kok..?" Tutur mbak Ira menghibur

"Iya neng ini udah mbak syifa kumpulin semua , nanti biar mbak benerin lagi insyaallah mbak bisa kok?" Saut mbak Syifa

"Iya Mbak makasih ya, ya udah ayo kekamar lagi pula mbakkan harus masak kendalem, nanti umy bantuin ok??"
Neng umy yang mulai bersemangat lagi sambil mengusap air mata yang sempat berlinang mengaliri pipinya.

"Heem iya Neng, Gitu to senyum kan lebih imut kalau gitu?"saut mbak Ira sedang neng syifa hanya ikut tersenyum karena memang mbak syifa orangnya pendiam..

Menggapai Cinta Dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang