Part 9.02 Nostalgia

357 13 2
                                    

Malam minggu kelabu
Bergelap-gelap mata hatiku
Disaat bulan sabit membisu
Dalam hati yang pilu
Di antara pasang cahaya terang lampu
Menyorot diantara jalanan kota
Terlihat pasang muda mudi
Penuh kehangatan syahdu
Berduaan tanpa ragu-ragu

Sepoi angin malam itu
Mencengkam erat disetiap langkahku
Menusuk dalam dadaku
Tanpa senyummu
Yang dulu hadirkan tawaku
Sirnakan semua lelah sedihku

Namun hati yang pilu
Menyirnakan bahagiaku
Diantara keraguan tentangmu..
Yang entah mengerti atau tidak hatiku
Yang kini jatuh terlalu dalam
Tanpaku mampu meraih tangan lembutmu

Aku yang terluka akan masa lampau..
Menginginkan bahagia denganmu
Dengan bidadari pujaanku
Penyempurna separuh imanku
Penenang seribu kegelisahan
Penyemangat dikalau kegundahanku

Aku yang bercerita tentangmu
Yang di entah kau tak tau
Tentang malam minggu kelabu
Tanpa senyum manis untukku
Tanpa belai hangat tanganmu
Tanpa lagi sapa cintamu

Hanya mampu menunggu
Hanya mampu keajaiban waktu
Mengekang diantara sempitnya harapku..
Melambai diantara jauh langkahmu

Andai kau tau
Aku sangat mencintaimu
Bukan karna apa yang kau mampu
Namun hatiku memilihmu
Tanpa sadar otakku
Terus memikirkanmu

Hatikupun protes terhadap sang waktu
Kenapa menjadi jarak kau dan aku
Menjadi duri diantara langkah bersamamu

Ku harap seperti udara ini..
Yang menberi kehidupan setiap waktu.
Dengannya aku manpu
Karnanya aku selalu menunggu
Karnanya nafas ini kan menyatu

***
"Ini ada yang pengen kenal sama njenengan gus?"

Guse yang tadi masih membelakangi mereka kini berbalik badan dan melihat mereka.namun neng riska terkejut siapa yg dilihatnya adalah mas nawawi yang menolongnya tempo hari namun sekarang ia sedikit ndak perya karena penampilan yang lebih sopan dan rapi tidak seperti mas nawawi yang dia kenal dulu.

"aku ndak mimpi to ini,,,
Mas nawawi..??"

Neng Riska yang terkejut melihat seseorang yang ia kagumi walau hanya sekali melihat tatap mata yang sangat tajam nan mempesona itu.

"Ndak kok neng,
Apa kabarnya,?"
Saut Gus Nawawi merunduk

"Alhamdulillah mas ,mas sendiri? Kenapa tangannya kok diperban?" Tanya neng Riska

"Ndak papa kok neng, kok malem-malem keluyuran disini neng, rumahnya mana to??" Tanya gus nawawi

"Rumahku..."

Belum selesai Neng Riska ngomong dipotong kang wahid
Menjelaskan tentang neng Riska.

"Lo gus pean kenal Neng Riska ya?"

"Emang kenapa kang calonmu njih?"potong gus nawawi."mbo.. mboten ngoten gus nikuki nenge adekku gus". Terang kang wahid

"Aku mbok di kenalke adikmu hid".saut kang thoha angkat bicara.

"Hahaha kenalan dewe loh.. ngono kok due manuk"kang wahid."hahaha hasyem menghina we hid".

"Bentar lo kng ki urusane guse kok mpun saling kenal padahal kyone dereng nate kenalan yoan"kang wahid bingung.

"Pean kok bingungan lo kang guse mok lawan".kang thoha."bukane ngoten lo kang aku kan meri karo guse".saut kang wahid

"Bang kamu ini lo kok malah ngomongin apa to,,? Tadi adek diajak ngapain".saut farikah

Menggapai Cinta Dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang