part 10 Pahlawan Malam

346 12 5
                                    

"Mbak kok nangis kenapa to?"mbak farik
"Apa kamu lupa sama kang awi ya mbak, ternyata seorang gus.
Dia tutupin semua tentang dirinya keluarganya pada ku, jujur aku masih mencintainya , sejak waktu itu ia nyatakan cinta padaku, tapi apa ini salahku tak mengiyakan perasaannya dulu,, ??"terang mbak nadhif sambil mengusap air matanya.

"Maaf mbak jujur aku ndak nyangka kalau bisa ketemu lagi dengannya".mbak farik."lalu aku harus gimana , aku hanya memendam saja cintaku padanya?".

"Oh iya mana neng Riska ?? Duh gawat dia sendirian lagi ??".mbak farik."Bukannya masih bersama masmu dan gus awi ya?".saut mbak Nadhif.

"Tadi ikut mengejar kamu di belakangku kok mbak?".
"Ya udah ayo cari".

**
"Hadeh lari kemana mereka ya kok ndak kelihatan lagi, mana ada preman lagi disana? ,Aku takut".batin Neng Riska yang melewati preman preman.

"Hai cantik mau kemana malem-malem sendirian, abang ater yuk".goda salah satu preman

"Mau ..mau pulang bang".jawab Neng Riska ketakutan.

"Sini dulu temenin abang-abang disini , entar abang anterin pulang tenang saja entar abang anterin?".preman."ndak mbak aku mau pulang sekarang."saut neng Riska.

"Ah sok jual mahal loh ayo kesini".sambil menarik tangan neng riska.

Neng Riska pun meronta minta tolong namun tak ada yang mendengar .neng riska hampir putus asa tapi ia ingat pernah belajar beberapa gerakan silat .
Dan ia mencoba menggunakannya alhasil ia berhasil lepas cengkraman namun saat lari kabur Neng Riska terjatuh lagi-lagi ia dikepung para preman itu.
Saat di pegang lagi tangan salah satu preman itupun digigit olehnya dan ditendang selakangan salah satu preman itu namu salah satu preman masih siaga menangkap Neng Riska .hingga terkuras tenaga Neng Riska . Ia hanya meronta minta tolong.Tak begitu jauh terlihat cahaya sorot lampu dari dua motor menuju preman itu membawa neng riska.
Karena yang meronta minta tolong akhirnya dipukul hingga pingsan.
Namu kebetulan atau tidak gus nawawi kang wahid dan kang thoha lah pengendara itu mereka yang melihat Neng riska disekappun langsung turun dan mencoba bernegosiasi agar para preman itu melepaskan Neng Riska.

Namun preman itu tak mau melepaskan neng Riska bahkan malah menantang Gus nawawi duel.

"Kang ngelmumu wes tekan pundi cobo buktikke kemanfaatane sing mok pelajari selama ini".gus nawawi mengomando kang wahid dan kang thoha .
"Siap gus ah cuma 5 orang kecil".saut kang thoha remeh.''Hussss buktikke jo paijo".saut kang wahid.

"Ya udah ayo maju,,,,!!!"teriak gus nawawi.
Merekapun bertarung dengan gagah dan terlihat mbak nadhif dan mbak farik melihat pertarungan sengit itu. terlihat gus nawawi telah melumpuhkan dua orang sedangkan kang wahid dan kang thoha asyik main main dengan duel mereka .lalu salah satu yang memegangi neng Riskapun turun tangan dan melawan gus nawawi , duelpun dimulai.
Sedangkan mbak nadhif menghampiri neng riska yang pingsan lalu membangunkan nenge.
Neng Riska yang tersadarpun melihat pukulan terakhir gus nawawi hingga membuat para preman itu kalah .pereman itupun kabur membawa dua temannya yang pingsan dilumpuhkan gus nawawi.

"Kamu ndak papa to neng"sapa gus nawawi.

"Ndak papa gus makasih njih mpun datang tepat waktu, maaf merepotkan lagi?"jawab neng Riska.

"Maafkan aku neng gara-gara aku kamu seperti ini?".saut mbak nadhif."ndak papa kok mbk untungnya gus nawawi datangkan nolong aku".

"Eheem kami ndak di anggep kayak angin lewat saja".saut kang thoha."iya kayaknya cumak guse yang terlihat ya".kang wahid.

"Hahaha iya iya makasih juga buat kalian berdua kang?"neng riska yang belom setabil akhirnya pingsan lagi.

"Aatagfirulloh neng ".mbak nadhif reflek menangkap tubuh Neng riska, namun tak disangka gus nawawipun juga sudah menangkapnya ,al hasil tangan mbak nadhif dan gus nawawipun bersentuhan sekejap tatapan merekapun bertemu sampai mbak nadhif memutuskan untuk membuang pandangannya.
Lalu guse memutuskan mengantar Neng Riska dengan motor yang satu dibawa mbak farik tribele juga gus nawawi trible .
Sesampai ke Ponpes Al munawwir neng Riskapun dipapah mbak nadhif dan mbak farik sedang gus nawawi sowan ke yai miftah bersama kang thoha dan kang wahid.
Dan mereka dipersilahkan menginap diasrama salah satu santri karena telah larut malam.guse yang ndak enak hatipun menurut, apa lagi didawuhi yai .

"Suwun kang sampun ditulung nenge, ngapunten merepotkan sampean lo kang?"

"Injih yai mboten punopo ,,"jawab gus nawawi.

"Oh ya kalian ngineb mawon di asrama besok mawon nek ajeng wangsul, mengke biar ditunjukan kamar buat kalian, oh iya kang awi disini dulu njih abah mau bicara bentar.."terang yai miftah husain."injih yai".jawab serempak bertiga.

Lalu dipanggilnya salah satu santri membawa kang Thoha dan kang Wahid kekamar yang disediakan untuk tamu maupun orang tua santri yang jauh kalau mau menginap.
Sedang gus Nawawi masih diam merunduk.

"Kang pripon kabare, sekarang mondok dimana,?"

"Niki teng ponpese yai nurudin bah, tapi insyaallah ajeng pindah teng ponpes Alfalah teng ndaleme abah Faruq."terang gus nawawi

"Masyaallah yai nurudin kalian yai faruq niku rencangku mondok riyen lo kang teng ponpes Darut Taqwa kalian yai musthofa lan al marhum yai zakariya ,,,?".

"Injih bah".gus nawawipun hanya tersenyum tanda setuju apa yang di ngendikan yai miftah.

"Lalu mau berangkat kapan ke pondoke yai faruq kang?"

"Insyaallah sebelum hari raya idul kurban bah,?"

"Oh njih salam mawon buat yai Faruq dan keluarga , biasane nenge yang tak titipin salam soale tak pondokke disana kang?"

"Injih yai".gus nawawi."kang boleh abah nanya sesuatu ?".

"Tanya nopo bah ,insyaallah nek saget jawab kulo jawab?".jawab gus Nawawi mantab.

"Sampean mpun gadah calon istri dereng kang?"

Bersambung...

Menggapai Cinta Dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang