Part 23 Walimah (Tamat)

1.1K 32 0
                                    

"Kok diam gus apa salah tanya kulo niki??".

"Oh anu mas mbo.. bo ten kok..".

"Lha pripon tak knalke keponakanku gus?".

"Wah ampon..
Ampon kesuen mas maksute hehe.."

"Haha kok malah bercanda lho gus.
Niki serius lho".

"Kulo dereng mikir dugi mpriku riyen mas"

"Oh nggih ngapuntene gus".

Setelah lama berbincang ngalor ngidol akhirnya gus nawawi memutuskan kembali kepondok Nurul asyikin. Dan mulai mengajar para santri.

Setelah setahun Gus Nawawi di minta Ibundanya untuk segera menikahi mbak syifa,
Guse mulai sadar kalau ia juga butuh teman berjuang mengurus santri santrinya.

"Gus bunda arep matur nggih, mpon to maemane??"

"Sampun kok bun,Badhe ngaturaken pangandikan punopo??"

"Awakmu opo durung butuh konco berjuang kanggo majukke pondok iki tho gus,??
Abahmu masiatke pondok iki nek awakmu lho?"

"Nggih bun, Nawa nggih mpun mulai mikir niku.. Tapi ..??"
"Tapi ,opo thole ojo ragu -ragu .
Di mantebke manahe yo gus,bundamu ki yo wes sepuh wes kudu digantekke mucali poro santri."

" Nggih bun binjing tak sowan teng daleme romone mbak sifa supados bahas niki.."

"Yo wes ,sesok bunda tak matur pak lekmu Sekalian mengko dibahas lueh lanjut yo"

"Sumonggo bun,.."

"Maksut bundakan udah pengen cucu dari mas ,leres tho bun".saut Neng umy nyengir

"Haha lha iyo tho nduk ..
Kan wayae wayae.."

"Haha bunda gaul tho mas".

Gus Nawa hanya diam nyengir
Suasana tegangpun mulai cair dengan candaan,dan seperti biasa berlanjut hingga Neng Umy ngambek

_________________________

"Mbak sifa ditimbali ibuk ken teng ndalem?".

"Nggih mbak suwun nggih".

"Inggih mbak. Kulo pamit riyen mau nyuci riyen"

"Oh nggih mbak monggo".

Mbak syifapun bergegas ke ndalem.
langkah demi langkah mulai berat seakan membawa beban.
Langkahpun terhenti sejenak didepan pintu ndalem Sesaat termenung ada hal apa yang harus dilakukan karena semua pekerjaan telah selesai ia kerjakan.
Bu nyai yang melihat grak grik mbak syifapun langsung memanggilnya.

" mbak kesini masuk?"

"Inggih buk".saut mbak syifa kalem.

"Lenggah priku mbak".Timpal bu nyai

mbak syifa hanya manggut-manggut merunduk karena tau disudut yang lain ada seseorang yang sedang memerhatikannya

"Gini ndok maksut ibuk nimbali sampean, Pingin dipercepet acara nikahane sampean sama guse,,
Sampean setuju tho??".

Mbak syifa hanya mematung.
Yang sebenarnya dalam hatinya sangat mau namun belum percaya dengan ucapan bunyai.

"Kok diem mawon mbak,bunda tangklet niku lho??" saut Neng Umy..

Gus nawawi hanya tersenyum melihat gerak tubuh mbak syifa yang kebingungan.

"Inggih kulo nderek mawon , menawi guse kerso dipercepet..?".

"Alhamdulillah mbak, guse mpun setuju, njur mau kurang persetujuane sapean.
Yen mengkene kan beretes .."

Dalam batin gus nawawi sangat ingin berbicara namun entah kenapa mulutnya hanya bisa bungkam terasa kelu.

Keesokaan hari Mbak Syifa diajak semua keluarga ndalem silaturahmi ke rumah mbak syifa dan alhasil acara akad dan resepsi akan berlangsung seminggu lagi dikediaman mbak syifa sedangkan resepsi kedua dipondok Nurul Asyikin akan dilaksanakan sebulan setelahnya.

Hari demi hari persiapan telah dilakukan dan waktu seminggu telah didepan mata.
Rombongan Gus Nawawi telah berangkat Dari ponpes Nurul asyikin

Jantung Gus Nawawi terasa tak karuan detak jantungnya tetasa tak beraturan. Dalam bibirnya hanya terbesit kalimah subhanallah ...

"Gus mbok sing tenang gitu lho cletuk gus Rowi ?".

"hehe inggih Gus, ada banyak perasaan ndak percaya dengan hari ini Gus?".

"Haha iya aku juga tau ,soalnya udah aku dulu yang merasakan..
Mengko nek bar ijab mesti plong ibarat bumi iki ilang grafitasine".Terang Gus Rowi menenangkan

Sesampai dikediaman mbak syifa telah disambut dengan sholawat dan hadroh yang mengiringi hingga waktu Gus Nawawi mengikrarkan sumpahnya dan ikrar tanda berakhirnya masa sendirinya yang dengan tegas ia ucap dengan lantangnya..
Dan membuat banyak mata menumpahkan air mata haru..
Dan rombongan santri putripun banyak yang menangis dan adapula yang berbisik
" Ini adalah hari patah hati untuk santri putri Nurul asyikin dan para pengagum Gus nawawi".

Mata mbak syifapun berderai haru mendengar Gus nawa alias suami dan Imam untuknya kini.

Gus nawapun menghampiri Neng syifa,dan disambut uluran tangan.
Neng syifa meraih dan mencium tangan suaminya itu.
Lalu Gus Nawa memegang ubun ubun Neng syifa dan mendoakannya lalu mencium kening istrinya kini.

Acarapun lanjut hingga selesai rombongan keluarga gus nawawi pamit. dan para santri mberi selamat untuknya. Neng syifapun kembali kekamar untk mandi dan istirahat karena seharian dalam acaranya sungguh melelahkan

"Gus mboleh minta ijin".

"Ijin nopo Neng?".

"Ijin mencintaimu gus"

"Haha ya pasti itu neng..
Boleh aku juga punya permintaan"

"Nopo niku suamiku sayang".pipi neng syifa menghangat memerah saat menggoda Gus nawawi.

"Ijinkan aku memetengimu untuk penerusku..
Dan maukah engkau jadi madrasahnya serta semua santriku".

Neng syifapun mencubit pinggang gus nawawi
"kukira hari ini hanya milik berdua kok masih teringat para santri sih..".
Neng syifapun memalingkan wajahnya yang cemberut.

"Duhai pujaan hatiku hari ini dunia milik kita berdua langit dan bumi pun cemburu karena kita bisa lebih dekat dan memempel kulit dengan kulit tanpa sehelai...".
Neng syifapun menghentikan gombalannya dengan menempelkan jari telunjuknya.

"Ih jangan horor-horor? ".pintanya..
Gus nawawipun mendekatkan wajahnya ke wajah neng syifa dan menciunya kali kedua.neng Syifa yang sejenak ngambek kini telah di ganti dengan buaian mesra dan jiwa yang hangat telah menyekapnya seakan tak rela kaki mereka menjauh darinya Belaian demi beleian dan kemesraan yang kini menjadi ladang pahala untuknya .

End.


Salam untuk semua pembaca semoga terhibur dan part ini part penutup insyaallah akan ada cerita lain yang nyambung cerita ini.
Jika ada salah kata mohon maaf dan sekian terimakasih

Menggapai Cinta Dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang