Aroma gula dan karamel sangat kental diruangan ini, aku bisa mendengar suara mesin penggiling yang sedang berkerja, tempat ini lembab dan sedikit gelap, bola mataku berkeliaran menyapu seluruh ruangan mencari sumber cahaya. Mataku mengernyit, aku menemukan secerca cahaya pada ventilasi jeruji besi tepat pada kiri atas ruangan ini..
Aku berusaha duduk dari tidurku, perasaan cemas dan takut mengerogotiku di tempat lembab entah berantah ini, aku melihat kaki kecil ku yang kedinginan yang tidak beralas sepatu, dan ada beberapa goresan luka disana..
Lagi lagi mata ini menjelajah ruangan, aku sama sekali tidak mengenali tempat aku disekap, Dimana ayah dan ibuku ? Dimana ini ? Aku berusaha mencari dimana pintu keluarnya, Nihil aku tak menemukannya..Berkali kali aku menjerit berharap ada seseorang yang mendengar suaraku dari luar sana, tapi betapa keras aku memekikpun tidak mampu mengalahkan suara mesin pemintal gulali yang ada didepanku, tenggorokan ku terasa perih setelah memeras seluruh suara yang aku punya, tapi tak ada hasil, tak satupun yang mendengar.
Ruangan ini penuh dengan gumpalan kapas gulali dimana mana, baunya harum seperti gula dan beraroma karamel, dinding ruangan ini terbuat dari tembok dengan jaring laba laba ditiap sudutnya, remang dan hanya ada satu sumber cahaya tapi itu terlalu tinggi dan tak dapat kuraih sama sekali, hanya lubang ventilasi itu saja yang akan menghubungkan ku dengan dunia luar..
Mulutku yang diikat kencang dengan sapu tangan tak mampu hasilkan suara yang cukup kuat, dan disisi lain tangan ku diikat sangat erat dengan tali nilon, terlalu erat hingga terasa sakit di pergelangan, hanya kaki ku saja yang dapat bergerak bebas dan tidak diikat..
Tak ada daya dan tenaga, tak ada jalan keluar, aku hanya berputar putar dalam gudang yang cukup lebar ini.. terperangkap cukup lama disini membuatku kedinginan hingga ujung jari kakiku mati rasa. Pakaian ku basah oleh keringat dan pergelangan tanganku sudah mulai membiru oleh ikatan yang terlalu lama, aku tak ingat sudah berapa lama aku terjebak disini..
"Pletak"
Seseorang menekan tombol diluar sana, tombol itu mematikan mesin yang sedari tadi sudah memekakkan telinga ku, telinga ku sontak berdenging setelah mesinnya dimatikan.
Dari depan sana aku mendengar suara kemerincing kunci,
"Tak, tak tak"
suara pintu yang sedang diputar kuncinya dari poros lubangnya
"Kriiiiiiiiet"
Pintu dihadapanku terbuka, perlahan, mataku mengernyit dan merasa silau, pintu yang dibuka mengundang paksa cahaya luar masuk kedalam hingga aku tak bisa melihat dengan begitu jelas dan mengenali siapa sesok sok yang datang ini.
Suara dari langkah seseorang semakin dekat, aku memperhatikan pemilik kaki itu, itu tampak seperti kaki pria dengan sepatu boot yang berwarna hitam, suara langkahnya terdengar santai dan gontai berjalan menuju arah ku, aku ketakutan dan membuatku menundukkan kepala, hentakan kakinya berhenti didepan ku,
Dan pria itu jongkok dan membungkukan badannya kearah ku.. Tapi aku sama sekali tidak memperhatikan wajahnya aku hanya fokus pada kaki dan sepatu bootnya.."Anak kecil... kau sangat takut berada disini bukan ?"
Ujarnya sambil mengusap kepala ku, suaranya terdengar gemetar dan menakutkan .. aku sama sekali tak sanggup melihatnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
FanfictionHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...