Pagi ini Lalisa tampak bersiap siap dengan dirinya karena ia ingin menuju kesuatu tempat. Hari ini gadis itu berniat untuk berjuang memperbaiki kembali semua kekacauan yang sudah ia ciptakan, termasuk kandasnya hubungannya dengan Jennie. Lalisa masih belum menyerah, ia masih ingin memperjuangkan cintanya hingga sampai titik darah penghabisan.
Lalisa mengenakan sweater hitam tebalnya, tak lupa mengenakan Topi dan masker untuk menutupi identitasnya. Lisa hari ini berniat menemui Jennie di apartement barunya untuk membujuknya lagi perlahan lahan, walaupun nanti Lisa tau kalau ia pasti akan dimaki, dipukuli, diusir,ditolak seperti hewan, Lisa akan berusaha menerima dengan lapang dada. Karena gadis ini tahu dengan mutlak kalau ini adalah bagian dari perjuangannya.
"Jika Jennie tak ingin melihatku, maka aku akan berkeliaran dipelupuk matanya setiap hari"
"Jika jennie tak ingin mendengar suaraku maka aku akan bising ditelinganya setiap pagi"
"Jika Jennie tak ingin menemuiku maka aku akan berdiri disana sampai kakiku patah"
"Tapi jika Jennie tak mencintaiku, maka aku akan minta tuhan agar memanggilku detik itu juga"
"Ini adalah tekadku, Perjuangkan cinta ini selagi masih bisa, tapi jika tidak maka biarkan aku bawa cinta ini sampai mati"
"Hidup hanya sekali, dan itu untuk Jennie, FIGHTING!!!"
Ujar gadis itu dengan semangat, menatap dirinya didepan kaca dengan mata berapi. Dia mengepalkan tinjunga yang terangkat dan berjalan dengan semangat.
Lisa sudah menyiapkan segalanya, ia berniat benar benar hanya akan menangani ini sendirian. Bahkan ia sudah menghubungi Choi taek oppa agar membiarkannya menyetir dan membawa mobil miliknya sendiri. Agar ia bisa bebas mengikuti Jennie kemanapun karena jika menggunakan mobil dan supir dari agensi maka apapun yang ia lakukan menjadi terbatas. Dan sepertinya Choi Taek oppa yang sudah mengetahui segalanya memberinya izin untuk memulai perjuangan pahit ini.
Diperjalanan Lisa mengemudi dengan senyuman kuat diwajahnya, mobilnya dipenuhi oleh segala hal yang nini sukai. Mulai dari kursi depan yang penuh oleh bucket bunga yang berisi 1000 tangkai mawar putih. Bunga ini adalah kesukaan Nininya itu, selain itu bunga putih itu melambangkan cinta dan permintaan maaf nya yang tulus. Belum lagi dikursi belakang yang sesak dengan coklat, boneka Fluffy unicorn berukuran raksasa, serta barang barang lainnya yang Jennie ingin miliki.
Setelah setengah jam Lisa akhirnya sampai didepan apartemen mewah kekasihnya itu. Ia turun lalu mengambil bucket bunga yang besar itu dari kursi depannya. Gadis itu mengambil nafas dalam, lalu membuangnya. Ia menguatkan perutnya untuk menghadapi apapun yang terjadi disni nanti.
"Hal ssue isseo ! I can do it !" Tukasnya semangat, tak lupa ia menghirup dalam dalam bucket bunga yang diitangannya. Lisa berjalan yakin lalu memasuki loby apartement itu dengan langkah kaki yang mantap.
*
*
*
Jennie Pov
Aku terbangun dengan kepalaku yang terasa sangat sakit, denyutnya sangat menghentak hingga membuatku mengedipkan mata beberapa kali. Aku merasakan kulit tubuhku terasa dingin diterpa udara pagi dan aku mencari tahu penyebabnya. Aku sontak tercekat dan membelalakan mataku, aku menemukan tubuhku polos tanpa sehelai benangpun dibalik selimut. Ditambah lagi melihat rambut pirang yang seutas mencuat menarik mataku semakin membuatku terperanjat. Aku berharap pemilik rambut pirang itu adalah Lisa, tapi aku tau itu bukan rambutnya karena rambut itu pendek tak sama seperti Lisa. Memoriku berputar ulang mengingat apa saja yang sudah terjadi, potongan potongan itu menyatu dan tersusun membntuk puzzle yang lengkap, aku mengingat bagaimana aku menarik Odeng malam tadi kearahku lalu bagaimana kami saling melepas pakaian, tapi sayangnya aku tak mengingat setelahnya dengan jelas. Apa aku benar benar sudah tidur dengannya ? apa kami benar benar melakukan itu ? aku ragu aku tak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
Fiksi PenggemarHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...