Akhirnya untuk malam ini makan malam kembali dilakukan di Ruang makan lantai bawah, setelah dua minggu lebih para gadis blackpink bolak balik turun tangga dari kamar Lisa hanya untuk sekedar makan bersama disana. Semua orang dirumah sudah berkumpul diruang makan, sebab hidung mereka terganggu dengan aroma masakan yang dari tadi meruak seisi rumah. Rose yang sibuk berkutak dengan kompor sengaja membuka tutup panci masakan didepannya. Meriuhkan bau masakan tersebut agar terbawa angin, memancing agar semua orang datang tanpa harus dipanggil. Benar saja, manusia manusia yang lapar kini telah medekat dan mengantri dibalik kitchen set dibelakangnya.
"Owaaaaahh, What is this ? Smells so cool af !!!"
"WAHHH ! Gamjatang ! Kau benar benar membuatnya ? Daebak, Kau yang terbaik Chaeng!, Sarangheee Chaeyoung ah! Ujar Lisa yang histeris girang
Lalisa meloncat loncat ala kelinci diposisinya. Saking senangnya dibuatkan masakan itu, mudah saja baginya untuk melompatkan kata cinta pada Rose yang sedang memotong motong daun bawang dihadapannya. Kosentrasi Rose terganggu mendengar mulut manis Lalisa yang berkata cinta tanpa alasan. Rose hanya menggeleng geleng, akan tetapi gadis itu menyukainya.
"Hmm Lisa, Na do Sarangh.... awwww"
Baru saja akan menjawab kata cinta Lisa Rose justru terpekik, memegang ujung jarinya yang teriris dengan pisau yang ia kendalikan sendiri. Ia tertegun dan memencet darah yang ada diujung tangannya sambil meringis. Lalisa yang berada diseberangnya terkejut lalu berlari menghampiri Rose yang sedang terluka, meraih jari yang berdarah itu dan menghisap dengan mulutnya tanpa pikir panjang. Tangannya yang panjang meraih kotak P3K dilemari atas, berharap ada sesuatu disana yang bisa menghentikan darah di jari Rose.
"Chaeyoung ah, hati hati dengan pisaunya, Lihat tanganmu jadi terluka kan ?"
Kata Lisa yang cemas sembari membungkus luka itu dengan plester, Lisa yang sibuk merawat jari Rose tak sadar jika kepala mereka sangat dekat satu sama lain. Hal ini membuat Rose salah tingkah, mata Rose tak bisa jauh dari wajah Lisa yang sedang serius. Rose bisa merasakan ada kasih sayang dimata Lisa untuknya, walau gadis itu belum tahu pasti apakah perhatian Lisa ini termasuk Cinta, atau sekedar kasih sayang pada sahabat saja. Dengan perlakuan begini saja Rose sudah merasa hangat, dan pipinya cepat memerah. Rose berpikir dengan dirinya sendiri apakah ia bisa merasakan kasih sayang Lisa yang seperti ini setiap hari. Dirawat dan diperhatikan oleh gadis yang bermata hangat itu adalah sebuah kebahagiaan yang tak terhingga baginya.
"Sudah, Biar aku saja yang mengangkat Gamjatangnya, kau duduk saja disana"
Lisa yang selesai menangani luka di tangan Rose bergegas mengahadap kompor dan mengawasi gamjatang yang sedari tadi sudah meletup letup diatas kompor. Rose menuruti setiap perintah Lisa, ia hanya memperhatikan gadis yang sibuk mengecap Gamjatang kesukaanya sambil tersenyum.
"Waaaahh !!!! Ini benar benar enak, kuahnya sangat gurihh"
"Kau menyukainya ?" Tanya Rose pada Lisa
"Hm !! Ini benar benar enak! Aku tak bisa berhenti meminum kuahnya!"
"Chae young ah, Menikah lah dengan ku, Agar aku bisa makan Gamjatang buatan mu tiap hari " Seru Lisa sambil memeluk manja pinggang Chaeyong yang sedang bersandar.
"Paboo Ya, kala kau inginkan sesuatu kau bilang saja padaku, tak perlu serumit itu"
Kata Rose sambil tersenyum lalu merapikan poni Lisa yang berantakan setelah loncat loncat girang tadi.
"Yaisssssh !!! Cepat angkat Gamjatangnya, apa kalian akan menunggu kuahnya kering dulu ? Kami sudah lapar dari tadi menunggu acara manja manja kalian disana!"
Seseorang berteriak dari meja makan diseberang sana, Ia sudah gusar sedari tadi menonton adegan manis antara Rose dan Lisa, Pitamnya suda naik dan akhirnya gadis itu pun berontak. Benar seperti dugaan, itu adalah suara Jennie yang merasa panas melihat manja manja tak jelas kekasihnya dengan Rose. Mendengar teguran Jennie Lisa langsung berbalik badan dan mematikan api kompor yang ada didepannya. Lalu Mengangkat sup Gamjatang pedas itu keatas meja makan. Ia sama sekali tak berani menatap mata Jennie yang mendeliknya tanpa putus. Mata kucing Jennie mengancam Lisa seolah olah Lisa seperti suami yang ketahuan selingkuh oleh istri tuanya. Lisa hanya bisa menundukan kepala sambil mengisi setiap mngkuk setiap orang diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
FanfictionHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...