32. I Know You Better

11.3K 1.1K 214
                                    

Pukul 06.00 pagi

"Eonni ......... Apa kau memakan Nutella ku ? kenapa Selai hazellnut ku bisa habis begini, padalhal kemarin masih penuh, Ige boyaaaa !"

Dapur langsung terasa ramai jika Rose sedang risau melihat Selai kesukaanya tiba tiba habis begitu saja, hanya ada dua hal yang sukses membuat gadis yang tenang itu berisik di pagi hari, Pertama jika Orange ikan kesayangannya diobok obok dan yang kedua jika memakan selai kesukaanya dikulkas. Jika seseorang melanggar keduanya sekaligus, maka habislah diterpa amukannya.

"Yaa Chaeyoung ah, Sudah lama sekali kau tak ribut dengan Selai kacangmu, tapi kenapa pagi ini kau tiba tiba berteriak imma" Jawab Jisoo yang langsung menuju dapur menyusul Chaeyoung. Jisoo masih setengah sadar dari tidurnya, bahkan matanya masih memicing, namun adiknya sudah ribut sendiri didepan kulkas.

"Eonnii ! Apa kau memakan Selai kacang ku ? Jujur saja eonni huaaa "

"Heih ! Mana ada sejarahnya aku akan memakan selai kacang mu, kau tau kan kalau aku bukanlah pecinta roti,!" jawab Jisoo dengan wajah yang datar.

"Lalu siapa lagi yang memakannya jika bukan kau kandidat terkuatnya, karena Jennie eonni tak suka coklat dan kacang yang terlalu manis, dia tak mungkin memakannya"

"Mana aku tahu Chaeyoung ahhh, jangan jangan selaimu dimakan tikus"

"Heiiiihhh, Eonni Joooom... Apakah Tikus sepintar itu sampai bisa membuka kulkas, itu tak masuk akal, kalau bukan kau lalu siapa lagi ? Apa ini ulah Lisa ?" Ujar Rose heran sambil menaikkan alisnya.

"Anniya, jangan mengada ngada Chaeyoung ah, Kau tau itu tidak mungkin, Lisa yang sekarang bahkan tak pernah bicara padamu, mana mungkin dia akan berbuat seperti itu." Bantah Jisoo dengan yakin, wajahnya tiba tiba redup menatap nanar kebawah.

"Hahhh dimana adik kecil itu sekarang, aku sangat merindukannya. Sudah hampir setengah tahun dia menghilang".

Jisoo menghela nafasnya berat, entah kenapa pagi ini mereka berdua tiba tiba mengingat Lisa hanya karena perkara selai coklat ini. Membuat pagi ini diawali dengan udara sendu karena rindu.

Tes

Tes

Tes

Tetes demi tetes air mata mulai jatuh membasahi meja dapur, Rosie terenyuh saat Jisoo bilang ia sangat merindukan sesok sok Lisa. Lantas bagaimana dengan dirinya ? Apa dia tidak merindukan Lisa ? Tentu ia lebih parah, Baginya Lisa tak hanya seorang sahabat, saudari, keluarga, dan teman bermainnya. Rindunya akan Lisa jauh lebih besar, Dia sudah bersusah payah untuk mengubur perasaanya sendiri beberapa bulan terakhir ini tapi sangatlah sulit. Bahkan ia terus menelan rasa cintanya ke kerongkongan mentah mentah, hingga dadanya sakit, agar tak satupun orang yang tau kalau dia masih menyimpan rasa cinta itu untuk Lisa. Karena ia tak mau egois, menghancurkan semuanya hanya demi perasaannya saja.

"Chaeyoung ah, Urroo ? kenapa kau manangis ?" Tanya Jisoo mendekati adiknya itu sambil menyeka air mata dipipi gembulnya.

"Eonni, A a aku sangat merindukannya.. Aku baru sadar, kalau aku sangat merindukannya hingga rasanya aku sakit.." Rose terisak isak dengan matanya yang basah dan hidung memerah.

Jisoo tak tinggal diam, Dia langsung memeluk adik kecilnya yang hanya tinggal seorang itu, mnghabpus airmatanya lalu menepuk nepuk punggungnya sambil memeluknya kembali.

"Chaeyoung ah, Bianhe.. Aku tak bermaksud mengingatkanmu pada Lisa, tapi jujur dia sudah terlalu lama tak kembali, sampai tak sadar kalau kita sudah sangat merindukannya, Mari kita berjuang dan menunggu dengan sabar, suatu saat nanti dia pasti akan kembali pada kita.. Jangan menangis lagi adik, kita harus semangat hari ini hm ?" Ujar Jisoo sambil menatap adiknya memberi semangat.

HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang