Semenjak kejadian itu Lalisa sudah tak sadarkan diri selama dua malam berturut turut , dan ini adalah malam keduanya. Dr. Kim bilang ini adalah hal yang wajar setelah proses jahitan luka dikepala bagian belakang, untungnya luka itu tak menganggu fungsi otaknya hanya saja terbuka cukup lebar, dan membutuhkan waktu yang sedikit lama agar jahitannya menyatu setelah pasca penaganan luka. Oleh sebab itu lah, Dr. Kim memberikan anastesi yang sedikit tinggi, hingga akhirnya membuat Lalisa siuman lebih lambat dari waktunya. Tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu gadis itu sadar dengan sendirinya. Wajahya yang setiap hari riang, kini tanpa rona dengan lebam lebam biru yang terlihat kentara. Kepala yang dibalut perban dengan alat pernafasan dimulutnya membuat semua orang yang melihat gadis itu menjadi luluh tak tega. Tak pelak para sahabatnyapun begitu, mereka juga sudah dua malam menunggui Lisa di kamar, memperhatikannya sembari berharap harap cemas agar maknae tersayang itu lekas bangun.
Terlebihnya Jennie yang sama sekali tak beranjak dari Lalisa sedetikpun, gadis itu betah duduk ditepi ranjang sambil memegang tangan Lisa yang lunglai. Matanya yang sendu menatap Lalisa dengan jutaan rasa penyesalan. Walau ia sudah menelan tangisnya dalam agar tak bersuara, tapi melihat keadaan Lisa air matanya yang jujur terus jatuh dari pipinya.
"Lalisa.. Maafkan akuu.."
"Ini semua salahku, Ini semua terjadi padamu karena aku..."
"Aku tau kau tidak akan ingin melihatku lagi setelah ini, tapi aku mohon padamu, bangunlah Lisa yaaa"
Tangis Jennie yang sedari tadi ia jerat dilehernya kini telah pecah, Gadis itu memohon sembari memegangi Lisa serta mencium kening tangannya. Kim Ji Soo yang melihat Jennie prustasi sendiri mendekati sahabatnya itu lalu menepuk nepuk bahunya.
" Jenni yaaa, Kwincanaa"
"Jangan terlalu menyalahkan dirimu, ini bukan karenamu, karena Seungri, ingatlah itu.."
Kata Jisoo memberi pengarahan pada sahabatnya itu agar berhenti menyalah kan diri.
"Tidak Jisoo, Jika aku tak memberi Seungri kesempatan maka semua hal ini tidak akan terjadi. Pria bajingan itu mengajak ku bertaruh dengan sebuah koin, jika aku menang aku memberinya hukuman, tapi jika dia yang menang, maka dia akan menciumku dan berpacaran denganku selama satu bulan"
"Karena kesepakatan itulah hal ini terjadi, aku tidak menyangka jika taruhan ku itu sudah bagian dari rencananya. Tapi seandainya jika waktu itu aku menolak maka Lisa tidak akan terbaring seperti ini." Gadis itu masih kekeh bahwa disini iyalah yang salah.
"Jika Lisa bangun, ia pasti tak ingin mendengarmu bicara seperti ini, jangan khawatir semuanya akan baik baik saja. Dia anak yang kuat, dia pasti bangun, Dr Kim juga bilang begitu padaku." Ujar Jisoo yang meyakinkan Jennie.
"Jennie......."
Suara itu memanggil Jennie ditengan kemelud tangis yang Jennie rasakan.
Bisik lirih baru saja keluar dari bibir Lisa yang kini sedang membuka matanya perlahan. Lisa memutarkan bolamatanya sembari mengenali dimana ia sekarang.
"Eonni ! Lalisa membuka matanya !!"
Rose orang yang pertama kali melihat itu berteriak memberi tahu semua orang. Gadis itu segera berlari keluar dan memanggil perawat yang sudah disediakan oleh Dr.Kim disana jika terjadi sesuatu pada Lisa.
Berselang detik dua orang perawat datang membawa beberapa peralatan dan memeriksa keadaan Lisa. Perawat itu hanya memastikan agar Lisa tetap baik baik saja. Mereka mengukur tekanan darah dan menguji kesadarannya. Sepertinya semuanya baik baik saja dan alat pernapasan pun dilepas, karena dirasa sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Syukurlah, Nona Lisa baik baik saja sekarang, tak ada lagi yang perlu dicemaskan, luka lebamnya nanti akan segera hilang dalam beberapa hari kedepan, hanya saja nona lisa membutuhnkan istirahat, karena luka dikepalanya masih rentan"

KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
FanfictionHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...