43. We meet again Chipmunk

14.2K 1.2K 266
                                    

Rose Pov.

Hahhh....

Aku menghela nafas panjang dan membuangnya kasar saat mendnengarkan semua ocehan pria yang sedang duduk dihdapanku ini, entah kenapa aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang ia bicarakan denganku sekarang. Entah karena dia terlalu pintar atau aku yang memang sedang merasa bosan sekarang. Sudah tiga minggu lamanya kami berpacaran tapi aku sama sekali belum menaruh ketertarikan pada laki laki yang terpaksa resmi menjadi kekasihku ini., Well, aku menganggap hubungan ini hanyalah sebatas aku menebus utang budiku pada dirinya yang sudah menyelamatkanku yang nyaris membunuh nyawanya sendiri. Karena aku rasa dengan menjadi kekasihnya aku bisa membayar utang nyawa yang aku miliki padanya.

Setiap kami berkencan, aku hanya seperti Ini, duduk dihadapannya sambil menopang dagu lalu mendnegarkan semua celotehannya yang tak aku mengerti. Seperti sekarang, saat Bo Gum oppa sibuk membicarakan kasus kasusu yang ia selesaikan aku hanya menatap kearah jendela dengan tatapan kosong. Karena rasanya melihat lalu lalang jalan raya didepan restoran lebih menarik dari pada mengikuti pembicaraan yang membosankan ini.

"Chayoung ah ? apa kau baik baik saja ? Apa kau mengantuk ? karena sedari tadi kau tak mendengarkanku dan hanya menatap jendela" Tanya Bogum oppa padaku cemas sambil memegangi punggung tanganku.

"Anniya oppa, aku hanya sedang memperhatikan orang orang yang sedang lewat itu saja.." Well, ini adalah cara mengelak yang paling konol yang pernah aku lakukan, dan alhasil simanusia cerdas dihadapanku langsung mengangkat sebelah alisnya. Dia pasti sedang memahami kalau aku benar benar bosan sekarang.

"Ah Bianhe Chayoung ah, aku tau pasti obrolan ku ini sangat membosankan bagimu, lain kali aku tidak akan membicarakan masalah perkerjaan lagi denganmu". Katanya sambil mengusap usap tanganku.

Aku hanya memnagguk lalu kembali menatap keluar jendela, memperhatikan orang orang yang berlalu lalang diluar sana. Bahkan aku melihat sepasang kekasih yang sedang becanda gurau diluar sana, mereka berjalan sambil bergandengan tangan, saling menghangatkan satu sama lain. Aku iri pada mereka, dengan hal hal sederhana seperti itu saja mereka bis aterlihat bahagia. Sementara aku ? duduk bersama seorang pria di dalam restoran prancis paling mahal se antero Korea dengan setelan jas dan gaun, tapi apa yang aku dapat ? Rasa bosan.

Jika semua orang mengira Bo Gum terllihat seperti anak kecil dikeseharianya maka mereka salah, pola wajah dan tingkah gerak geriknya memang seperti anak kecil, Tapi sekarang dia terlihat berbeda, aku serasa sedang berkencan dengan peruh baya. Makan direstoran mewah dengan kikuk lalu disuguhkan beberapa pemain Biola yang entah darimana ini mereka baru saja datang dan menggesek biola ditangan mereka. Bukannya tak suka, tapi menurutku cara ini sangatlah kolot.

Hahhhh...

Apa yang aku lakukan disini, rasanya tiap detik berlalu umurku makin bertambah tua 10 tahun lebih cepat jika aku berlama lama disini.

Mataku masih terpatri melihat kearah jalan raya, namun kali ini aku malah fokus melihat ke arah trotoar yang tepat berada diseberang restoran ini, Kedua irisku terpaut pada penampakan seorang wanita berambut coklat dengan jaketbesar berwarna hitam kedodoran ditubuhnya.Dia berjalan menangkut sambil menatap kamera yang ada ditangannya. Aku langsung bangkit dan terperanjat,

aku mengenali gadis itu dengan sangat baik!

Dia ... Dia...

"LISA !" Aku bangkit dan terlonjak dari kursiku, mataku sudah berair menatapi gadis yang sedang berjalan diseberang jalan itu.

"Wae Geurae Chaeyoung ah ? Kau kenapa ? tiba tiba berdiri seperti itu". Kata Bogum menahanku , karena dia terkejut melihatku yang memekik memanggil nama Lisa.

HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang