Rose POV
Sunyi, keheningan semakin pekat dimeja bernomor 08 yang sedang aku duduki ini, Restoran ini penuh sesak dan pikuk, namun tidak dengan mejaku, rasanya sungguh dingin dan mencekam, ditambah dengan pria yang sedang duduk dihadapanku ini hanya diam seperti patung. Ekspresi wajahnya tersembunyi dibalik kaca mata hitam yang sedang digunakannya.
Hahhhhh...
Aku tak tau, reaksi apa yang harus aku keluarkan padanya saat ini, haruskah aku mempertahankan hubungan tanpa rasa cinta ini ?
Terlebih, dia juga sudah mendapati diriku sedang berciuman panas dengan Lisa di Jeju kemarin malam, Dan sekarang aku juga tak tau, bagaimana reaksi pria ini selanjutnya, apa dia akan memakiku didepan umum ? atau menampar pipiku dengan sangat keras ? aku tak bisa memprediksinya,,
Jika aku berpura pura manis dan bersikap seolah tak tau apa apa bagiku itu sangatlah munafik, haruskah aku bersikap sebaliknya ? menunjukan penolakan pada pria yang sudah menjadi kekasihku, tapi tidak aku cintai ini ?
Tapi rasa rasanya sudah tak ada jalan lain lagi, Biarlah pria ini tersakiti sekarang oleh sikapku dari pada dia harus menunggu cintaku yang tak akan pernah ada, Jika dia membenciku setelah aku mencampakkannya lau menyakitinya dengan kasar. Aku tak akan mempermasalahkannya, itu lebih baik, dari pada orang baik sepertinya harus menungguku tanpa ada balasan.
"Bo Gum oppa ? Kenapa kau memanggilku kemari ?" Tanyaku sengaja berlagak sinis sambil melipat tanganku ke dada, kaki tersilang seakan terkesan angkuh dan tak berperasaan.
"Jika kau ingin membahas mengenai kemarin malam, Kau benar, aku sedang berciuman dengan Lisa dan kami melakukanya karena kami sama sama ingin."
" Oppa, karena kau sudah melihatnya, sekarang aku akan mengakuinya padamu, Aku mencintai Lisa, dan mulai sekarang aku akan menjalin hubungan dengannya. Jadi berhentilah menungguku oppa, dan kau juga harus tau betapa muakya aku berpura pura mencintaimu selama ini, itu sungguh membuatku tertekan"
"Hubungan ini sudah kandas, Kau boleh mencampakkan aku sekarang, karena aku akan melanjutkan hidupku dengan Lisa!"
Aku sengaja mengeluarkan suara yang lumayan bulat agar terdengar kasar, namun pria yang duduk dihadapanku ini dia hanya menatap kearahku dengan nanar. Dibalik kaca mata hitamnya yang lurus menghadapku aku tau dengan jelas kalau dia sedang memperhatikanku dengan lekat sekarang. Apakah dia akan marah besar? Setelah aku bersikap jahat seperti ini padanya ?
Pria itu terlihat membuang nafas kasar, bibir bungkamnya meneguk segelas wine yang ada dihadapanya, aku benar benar cemas, tentang apa yang sedang dipikirkannya sekrang, apakah dia berniat menyiram wajahku dengan minuman ditangannya ? oh tidak aku sungguh takut.
"Anniya Chaeyoung ah.., Aku mengajakmu kemari bukanlah untuk menghakimimu mengenai kejadian malam lalu" Ujar pria itu dengan suara lembutnya yang khas.
"sebenarnya aku kemari aku hanya ingin menyakan sebuah kejelasan padamu.."
"Chaeoung ah... Apakah benar benar tidak ada sedikitpun aku dihatimu ?" Suaranya terdengar sangat putus asa hanya untuk sebuah pertanyaan.
"Tidak"
aku tak menyangka jika jawaban nan angkuh ini keluar dari bibirku.
"Pernahkah kau memikirkanku walau hanya sedetik saja Chae young ah ?"
"Kau tau jawabannya, Tentu tak pernah" aku tau ini terdengar menyakitkan, tapi ini jujur aku benar benar tak menaruh sepersen perasaanpun padanya, dan aku juga sadar kalau aku sekarang sudah keterlaluan.
"Baiklah, aku sudah menemukan jawabannya" Ujar pria itu sambil dagunya tertekuk bawah, wajahnya menunduk menyembunyikan wajah sedihnya. Selain itu tangannnya merogoh saku winter coat yang sedang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
FanfictionHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...