Mata yang lesu, wajah yang semakin pucat, terbaring lemah menatap sesosok yang sedang duduk ditepi ranjangnya. Orang yang ditatapnyapun ikut menautkan mata, menatap lembut dengan manik coklatya yang seperti kristal madu. Entah sudh berapa lamanya Lisa tidak menemani Jenie seperti ini, mengusap lembut tangannya sambil menikmati setiap detik yang ia habiskan hanya untuk menatap hangat wanitanya. Hingga membuat orang yang ditatapun lantas bertanya.
"Hey ... Kenapa kau menatapku begitu ?" Tanya Jennie dengan suara serak
"Tidak ada, Aku pikir aku sekarang mulai rakus"
"Rakus ?"
"Eoh, aku sangat rakus dan egois Jen, hingga aku tak terima jika aku kehilangan satu detik saja tanpa menatap wajahmu"
Jennie hanya tersenyum semu sambil menunduk, sungguh dia bahagia atas apa yang Lisa ucapkan padanya, namun ada satu hal yang masih mengganjal dihatinya, fakta mengenai Lisa sudah menjalani jalian kasih lain dengan Rose. Dia masih memikirkan itu hingga detik sekarang, semenjak Lisa mencium Chaeng tepat dihadapan matanya.
"Jen ? Kau melamun ? apa yang sedang kau pikirkan ?"
"Hmm ? Tidak ada, hanya saja ada sesuatu yang terlintas dikepalaku"
"Apa itu ? katakanlah "
"Itu bukanlah hal yang penting,lupakan saja"
Merekapun terdiam sejenak, ruangan tiba tiba hening dan tentram membelut ksunyian diantara mereka.
"Jen, Aku sangat mencintaimu,"
"Aku sangat menyayangimu Nini"
Tangis Jennie makin merambat, air mata mulai mengalir di sudut matanya terus menuruni lembah pipi.
"Kau berkata mencintaiku tapi meninggalkanku"
"Bahkan aku merasa apa yang kau katakan barusan hanyalah sebuah rasa iba setelah melihat keadaanku yang sekarang"
Jennie menunduk dengan telapak tangan menutupi wajah yang diderai tangis, gadis itu sudah tak tahan lagi menelan penderitaan yang ditanggungnya, walau kini ada Lisa dihadapan namun ia tak yakin akankah perasaan yang sama itu masih ada untuk dirinya.
"Nini......"
"hey lihatlah aku....."
Lisa sontak meraih kedua telapak tangan yang menghalangi wajah gadis itu, serta menggengam erat kedua kepalan tangannya dengan hangat.
"Jika kau mengira aku kembali karena aku mengasihanimu kau salah Jen, Aku tidak mengasihanimu melainkan aku Menyesal"
"Aku menyesal Jen, aku sungguh Menyesal"
Tes...
Tes...
Air mata Lisa seketika menetes. Membasahi telapak tangan Jennie yang tengah dalam genggaman, tangannya makin bergetar menggengam erat kedua tangan gadis yang teramat dicintainya itu dengan wajah yang menunduk penuh sesal.
"Apa yang kau sesali? Bukankah kau sudah berkencan dengan sahabatmu? tak ada lagi alasan bagimu untuk merasa sedih sayang.."
"Cukup Jen, jangan buat akum akin menyesal, semua yang terjadi padamu itu karna aku, jika saja aku tidak egois dan sedikit melupakan a,arahku maka ini semua tidak akan terjadi, mugkin kau sekarang masih berada didekatku dan baik baik saja." Tangis Lisa makin membebat kerongkongan, memaksa dirinya mengakui semua rasa muak akan penyesalan yang dimilikinya,
"Tapi apa yang aku lakukan ? aku terkubur oleh dendam ku sendiri lalu meninggalkanmu bertahun tahun, bayangkan jika aku memaafkanmu pada waktu itu kita pasti sudah bahagia sekarang, Betapa bodohnya orang seperti ku yang sudah membuang waktu" Gadis dengan mata bak Kristal madu ini sibuk merutuki dirinya sendiri tak ada hentinya. Seolah tak ada pemberhentian dari cacian untuk dirinya sendiri
![](https://img.wattpad.com/cover/161202327-288-k444404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
Fiksi PenggemarHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...