"Tunggu !!" Suara baritone Lisa menghentikan langkah Jennie diambang pintu
"Sekali saja kakimu melangkah dari pintu itu, aku bersumpah aku tak akan membiarkanmu menyentuhku sampai kapanpun!!"
Jennie sontak terkejut mendengar perubahan suara Lisa yang tak biasa, Suaranya bulat dan mengancam, seolah olah itu bukan Lalisa yang baru saja manja manja denganya beberapa detik yang lalu. Jennie membalikkan badannya dan kembali menoleh Lisa yang tengah duduk diranjangnya. Tatapan Lisa berbeda, wajahnya datar, akan tetapi matanya berbeda, mata itu bukan seperti mata teduh yang Jennie lihat setiap melihat Lisa. Mata teduh itu telah berganti dengan tatapan yang tak Jennie kenal, sangat menakutkan seperti tatapan predator yang mengintai dalam gelap, tajam dan terasa seperti aura pembunuh. Jennie terpaku didepan pintu kamar Lisa bahkan ia tak jadi memegang ganggang pintunya. Ditambah lagi dengan Lisa yang mendekatinya dengan aura yang sangat gelap.
"TAP!"
Lalisa mendorong kedua tangannya kasar kepintu dibelakang Jennie, Hingga Jennie tersandar dan tak dapat bergerak. Tubuhnya terperangkap diantara kedua lengan Lisa yang kokoh menghantam pintu. Tak ada jalan untuk lolos bagi Jennie dengan posisi seperti ini. Tubuhnya dan tubuh Lisa sangat dekat bahkan Lisa sudah mengunci tubuhnya hingga Jennie pun sesak. Jennie ketakutan melihat tatapan mata Lisa yang berapi, ia sama sekali tak mengenali sesok sok yang sedang mendesaknya ini.
"Kenapa ? Kau takut denganku ? Kau sendiri yang memancingku keluar."
Lalisa bertanya dengan suara baritonenya, wajah datar dengan seringai dilengkapi dengan tatapan monsternya membuat Jennie ciut seketika.
"Li Li Lisa ya, Bi Bianhee.. aa aaku sudah keterlaluan padamu"
Jennie tergagap menjawab Lisa yang tak dikenal ini.
Mendengar Jennie yang tergagap Lalisa tersenyum miring dengan wajahnya yang menakutkan itu. Lisa mengelus pipi jennie dengan jari telunjuknya. Tapi hal ini malah membuat Jennie semakin takut, sentuhannya sedingin es dan Jennie tak mengenalinya
"Kenapa ? Kau gemetar? Tidakkah Dokter Kim memberitahumu ? Kalau Lalisa kadang kadang muncul dengan orang yang berbeda." Lalisa terkekeh seram didepan Jennie.
"A apa maksudmu ? Lili kau membuatku takut."
Jennie benar benar merasa takut dengan Lisa kali ini, ia tak tau kenapa Lisa tiba tiba aneh seperti ini.
"Lili ? Oh yang kau maksud Lalisa si anak manja tadi ? haha"
Mendengar jawaban Lisa Jennie mengernyitkan keningnya, menatap Lisa yang berkataaneh seperti itu,
"Who are you?" Tanya Jennie kepada Lisa.
"Me ? My Name is Lalisa. Tapi aku bukanlah Lalisa yang sama seperti 5 menit yang lalu. Lalisa itu selalu menyerah jika disaat dia marah, amarahnya tak pernah sampai keluar. Dia terlalu rapuh dan tak berguna. Sementara aku ? akulah yang menyelesaikan amarahnya. Aku Lalisa Manoban ! dan aku tak pernah tunduk dengan siapapun !!!!!!"
Jennie terkejut mendengar suara Lisa yang membentak, tangannya reflek menutup telinganya. Air matanya mengalir sendiri karena ia benar benar takut menghadapi Lisa yang menekannya.
"Kau yang membuatku seperti ini, dan kau harus menyelesaikannya"
Tanpa ba bi bu Lalisa mengangkat Jennie dengan pundaknya, lalu membuang tubuh gadis itu begitu saja diatas kasur. Tak ada kesempatan bagi Jennie untuk mengelak lalisa sudah mengunci kedua pergelangan tangan Jennie diatas kepalanya. Dengan buas Lalisa mencium bibir Jennie dengan kasar. Ciumannya yang tanpa ada kata ampun menyakiti bibir Jennie hingga membuat bibir itu sedikit bengkak. Belum puas dengan bibir Lalisa menjelajahi leher Jennie yang mulus dengan ciumanya, memainkan lidahnya disana. Lalisa benar benar mendominasi ia seperti orang yang sedang kesurupan. Jennie mendesah dengan perasaan yang sangat berbeda, biasanya Lalisa yag selalu menyentuhnya lembut tiba tiba menjadi liar dalam hitungan detik, Jennie benar benar tak nyaman dengan perlakuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL HER (JENLISA) [TAMAT]
Hayran KurguHighest Rank of Jenlisa, Kalau nggak ketagihan kalian boleh tabokin author wkwkw Jangan sentuh aku ! Sentuhan mu sakit menyentuh kulit ku, tapi Aku candu !! -Lalisa Manoban- Mana mungkin ? Tangan ku ini diciptakan tuhan untuk menyentuhmu.. -Kim Jen...