Juan berhenti tepat di depan ruangannya ketika melihat Viona berdiri di sana, wanita itu menyandarkan punggung di dinding di sebelah pintu yang tertutup.
"Aku nggak percaya kamu melarangku masuk ke ruanganmu, Juan," ujar Viona ketus. ''Sekretarismu bahkan belum pernah bertemu denganku tapi dia mengenalku, kamu pasti bekerja keras membuat aku benar-benar menyingkir dari kehidupanmu ya?"
Juan mengangkat alisnya melihat Viona yang terlihat kesal. Ia memang memberikan foto wanita itu kepada Siska dan melarangnya berada di ruangan Juan tanpa persetujuan dari pria itu. Sepertinya Siska menjalankan tugasnya dengan baik, tidak banyak yang bisa mengalahkan Viona jika wanita itu sudah memutuskan apa yang diinginkannya.
"Siska hanya menjalankan tugasnya," kata Juan, mendorong pintunya terbuka.
''Sekretarismu," tukas Viona kesal, mengikuti Juan masuk. "Adalah pekerja paling tidak sopan yang pernah kukenal. Kamu nggak salah memperkerjakan dia jadi sekretarismu?"
''Padaku Siska sopan, menurutku itu yang terpenting." Diletakkannya tas kerjanya ke meja, ia berbalik ke Viona. "Ada apa kamu ke sini?" Ini adalah kali pertama Viona datang ke kantor.
Viona dibesarkan dengan kekayaan tapi wanita itu tidak pernah puas, dia bahkan mau menikah dengan Juan hanya untuk harta lagi. Juan cukup banyak mengenal wanita yang seperti Viona, apalagi di jaman sekarang. Segala cara dilakukan agar memperoleh uang. Harga diri sering tidak diperhitungkan.
Juan tidak mempermasalahkan sikap Viona yang tidak peduli pada apapun selain diri-sendiri, dia tidak memiliki keinginan memaksakan keinginannya terhadap Viona. Viona tahu ia bekerja di mana namun tidak pernah datang hingga...sekarang.
Dulu---sebelum mereka bercerai---Viona tidak punya alasan untuk datang ke kantor Juan, setidaknya itu menurut wanita itu, dan sekarang pun seharusnya tidak, apalagi mereka sudah resmi bercerai.
Siska keluar dari pintu ganda yang ada di ruangan itu, melihat Viona sekilas sebelum memandang Juan. "Dua puluh menit lagi perwakilan dari JW Group tiba, apakah bapak akan bertemu langsung dengan mereka atau kita juga akan mengutus perwakilan?" Siska sedikitpun tidak takut dengan pelototan Viona, ia mengangkat dagunya tinggi dan tetap melihat Juan. Ia tidak gentar dengan kemarahan Viona, Juan lah bos-nya. Perintah Juan sudah jelas, Viona dilarang masuk tanpa ijin Juan. Siska sayang pada pekerjaannya, dia tahu harus mematuhi perintah siapa. Lagipula kemarahan Viona tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan amarah Juan.
Juan mengangguk. "Ingatkan aku lima menit sebelum waktu pertemuan itu."
"Baik, pak. Saya permisi dulu.'' Siska mengangguk sekali ke arah Viona lalu keluar.
"Aku tidak menyukainya," tukas Viona.
Juan mendengus, melepas jas dan meletakkannya di bahu kursi. "Seperti yang kamu dengar tadi, aku tidak punya banyak waktu. Sebaiknya kamu selesaikan yang menjadi maksud kedatanganmu."
Ketidakpedulian Juan membuat Viona kesal. "Aku tidak menyesal bercerai denganmu." Katanya dengan nada kasar.
Juan membuat dirinya nyaman di kursi. "Begitupula aku," katanya tenang. "Tapi, bagaimana mungkin kamu menyesal, kamu bertambah kaya berkali-kali lipat setelah bercerai. Jadi, ada yang kurang?"
"Maksudmu?"
"Aku mengenalmu, Viona. Kamu tidak akan mau repot datang ke sini kalau tidak punya tujuan. Yang kuberikan belum cukup?"
"Oh, nggak. Apa yang kamu berikan lebih dari cukup. Kamu benar, aku bertambah kaya sekarang dan itu kekayaanku sendiri, yang bisa kugunakan sesukaku. Kamu baik sekali, atau terlalu pintar. Memberiku sesuatu yang tak mungkin kutolak, tapi terpaksa melepasmu." Viona menatap Juan. "Sejujurnya aku nggak menginginkan semua itu bila aku memilikimu, Juan. Awalnya aku bahagia mendapatkanmu sebagai suami. Kamu sangat tampan, kaya, dan...kuat." sekilas ia mengingat apa yang mereka lakukan di atas ranjang di awal-awal pernikahan, Viona mengerang dalam hati, membenci sekaligus menikmati kenangan itu. ''Tapi kamu tidak melakukan seperti yang seharusnya seorang suami lakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Indira (Playstore)
RomanceNote: akan dihapus satu munggu setelah tamat, jadi sebaiknya kamu baca sekarang. Jangan bilang aku belum ingatin ya... ______________________ Novel dewasa Setelah ayahnya meninggal, Indira menjadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk adik...