+14

2.6K 217 2
                                    

Buku kedua Aditya yang berjudul 'The Time', sudah dilempar kepasaran. Meski pada saat diterbitkan pertama, peminatnya sangat banyak dan membludak, namun hanya berselang satu minggu kemudian -- kritikkan pedas datang dari para pengamat, novelis, ahli sastra, dan netizen yang merupakan penggemar fanatiknya.

Mereka merasa bahwa pada novel keduanya ini, banyak alur gak masuk diakal dan terkesan berlebihan. Belum lagi gaya dan penuturan bahasa yang terkesan campur aduk.

Dan hingga 2 minggu novel keduanya diluncurkan, ia baru berhasil menjual sebanyak 1000 copy saja. Sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan peluncuran novel pertamanya.

"Malem ini mau clubbing lagi?" Tanyanya pada cowok berwajah putih bersih yang duduk di sebelahnya.

"Gue lagi mau berduaan sama lo.." Bisik cowok itu pada Aditya. "Lagian, katanya lo mau nyoba nyabu.."

"Emangnya lo beneran bawa?"

"Lo gak percaya?! Nanti malem kita ngesex sambil nyabu, oke!?"

"Renooo, kenapa sih denger suara lo aja langsung bisa bikin gue horny!!"

"Dia menjiplak karya ayah saya!!"

Semua penggemar dan wartawan yang masih sibuk mengambil foto Adit, seketika terdiam saat sesosok cewek muncul dengan dua bodyguardnya.

"Maaf, anda siapa?" Tanya Aditya sopan.

"Saya punya bukti, kalau novel orang itu adalah asli karangan ayah saya!"

Cewek berwajah indo belasteran itu memperlihatkan tiga buah naskah dengan warna kertas yang sudah lusuh dan berubah warna.

"Family -- Time -- Twins?" Dahi Aditya mengerenyit. "Maaf ya, tapi buku ketigaku nanti judulnya bukan Twins..."

Cewek itu agak goyah. "Tidak mungkin! Pasti kamu berbohong!!"

"Apa perlu kuumumkan sekarang juga?!"

"Jangan Aditya!!" Teriak Eva dari pinggiran.

"Tidak ada cara lain..."Cewek itu kembali melancarkan serangannya. "Biar mereka semua menjadi saksi, kalau bukumu yang ketiga nanti judulnya bukanlah, 'The Twins!'"

Aditya menyinggung senyum sinis. "Baik. Kalau sampai aku menggunakan judul dan isi yang sama -- selamanya aku akan berhenti menjadi penulis!"

"Baik. Kupegang janjimu!"

Cewek itupun pergi dengan meninggalkan sejuta tanda tanya bagi mereka semua. Terutama Aditya yang merasa bahwa semua novelnya, adalah murni ide dan pemikirannya sendiri.

Acara jumpa fans malam itupun ditutup dengan lancar. Semua pihak bersuka cita, karena novel Aditya yang pertama, akhirnya diangkat juga ke layar lebar.

"Lo hebat banget ya, Dit.."

"Tapi kontol lo ini, yang bisa bikin gue gak tidur semaleman, Reno!"

Kedua cowok itu benar-benar sedang dimabuk asmara. Saat menuju mobil di basemen saja, keduanya tak ragu untuk saling berpegangan tangan dan sesekali mencium bibir pasangannya.

"Dit, bisa kita ngomong sebentar?" Farlo muncul dengan pakaiannya yang amat sederhana. Sepatu ketsnya saja kelihatan dekil sekali.

"Siapa dia, Dit?"

"Mana gue tahu..."

"Dit, kenapa kamu gak jawab telepon aku?!"

Adit cepat-cepat membuka pintu mobilnya. Namun Farlo menghalanginya.

"Dit, kenapa sikapmu berubah?!"

"Ehh, gue gak kenal sama lo ya!!?"

"Dit, gimana hubungan kita? Janji-janji kita dulu?"

Find Him...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang