+28

1.8K 191 3
                                    

Farlo baru tiba ketika hari sudah gelap. Dia datang dengan seorang supir dan pengawal suruhan kakeknya. Tapi sayangnya, dia datang di saat yang tidak tepat.

"ADIT MAU PULANG AJA!! PULANGGG!! POKOKNYA MAU PULANGGG...!!"

Aditya menjerit, menangis, dan mengamuk tiada henti saat salah seorang kakak tertuanya Kenzo, mencubit Adit lantaran bermain berisik sekali dengan teman-temannya.

"Aku sudah bisa menduga kalau ini akan terjadi, Ken.."

Buggghh..!!

Adit meninju wajah Ken. Wajahnya kelihatan begitu emosi sekali.

"Adit mau pulang!!"

"Ketemu!" Andy berseru. "Nih, aku udah nemuin villa. Besar sih. Ada kolam renangnya juga."

"Jauh, An?" Tanya Clara.

"Sekitar 3 kiloan. Udah gitu deket lagi sama Kawah Putih."

"Hah?!! Ayo-ayo kita ke kawah putih sekarang ya..." Tadi menangis. Sekarang Adit sudah sumringah lagi.

Direbutnya kunci mobil Matt, dan dia langsung masuk ke dalamnya.

"Kita berenang di kawah putih ya!! Dodo, Usep, Adul, kalian mau ikut gak?!"

"Tapi kan udah malem, Dit. Pasti udah tutup juga." Seru Adul.

"Betul, Adit. Kan bisa besok." Matt menimpali. "Bagaimana kalau malam ini, kalian ikut ke villa. Terus kita bakar ayam sama jagung?"

"Mau...!!" Seru ketiga bocah itu kompak. Lalu mereka bertiga pun bergegas ke rumah masing-masing untuk meminta izin dan mengambil pakaian.

"Ehh, lo udah pada pernah ke Kawah Putih?" Tanya Andy.

"Hehehe, belom." Alif terkekeh.

"Sama gue juga.." Erika nampak malu-malu menjawabnya.

"Kenapa, Lo?" Tanya Haikal penasaran pada Farlo.

"Hmm, gue cuma lagi mikir aja.."

"Gak usah kebanyakkan mikir. Cepet tua lo nanti.." Celetuk Andy.

"Apa, Farlo?" Angela bisik-bisik. "Adit ya?"

Farlo mengangguk. "Sepertinya satu lagi tulisan Adit itu akan jadi kenyataan."

"Maksudnya?" Haikal mengerenyit. Mamahnya telah kembali dengan selamat dari tanah suci Mekkah. Dan itu artinya, tulisan Adit tidak berlaku padanya dan mamahnya.

"Kedatangan anak-anaknya Kakek Hamzah dan Nenek Retno. Mereka ingin menguasai harta kakek dan neneknya Adit.."

"Terus kita harus gimana?" Tanya Erika.

"Dari pertama gue liat juga udah gak sreg! Apalagi pas tadi marahin Adit, ihhh--pengen gue tampar aja tuh ibu-ibu babon!" Angel jadi kesal sendiri.

Sementara itu di kelompok orang dewasa...

"Pak Ken, apa Juragan sudah pada tahu?" Tanya Ceu Euis.

"Belum, Ceu Euis. Tapi biarkan saja."

"Haduh, saya juga minta maap pisan. Saya sendiri juga jadi kayak orang asing. Ini itu sekarang jadi dilarang."

"Bapak-bapak dan ibu, tidak usah mencemaskan Adul, Dodo, dan Usep. Kami akan terus menjaganya." Tutur Matt.

"Jadi merepotkan Pak Matthew ya.."

"Sama sekali tidak kok, Pak Ujang. Lagipula anak-anak sedang liburan kenaikkan kelas juga."

"Titip salam untuk bapak dan ibu. Kalau ada apa-apa, jangan ragu untuk menghubungi Ken ya, Pak -- Bu.."

Find Him...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang