+20

2.1K 205 3
                                    

"Dit, Nikonya mana?" Tanya Haikal.

Adit segera berlari ke kamar Niko. Lalu kembali dengan mata memelotot dan wajah ekspresif sekali.

"Kak Haikal sama Kak Alif, sama Kak Angel, sama Kak Erika kesini mau ngapain?"

"Kita ada perlu sama Niko, Adit.." Ucap Alif.

"Barusan Adit lihat, Kak Niko lagi nonton video orang dewasa sambil mainin burungnya pake baby oil punya Adit.."

"Astaga!!"Angel sampai refleks menutup telinga dan matanya.

"Benar begitu, Adit?"

Mata Adit terbelalak. Ia langsung menutup mulut seraya menggeleng. Tapi kemudian mengangguk.

"Anak itu ya..." Matt sudah gemas dengan tingkah Niko yang makin hari makin kelewatan.

Brakk..!!

"Lagi ngapain lagi kamu, Niko?" Matt pun menjewer telinga Niko. Ia tidak bisa mengelak lagi. Matt menangkap basah, remaja itu sedang mengelap sesuatu di perutnya dengan tisu.

"Ampun, Om!!! Sakit...!!"

"Kamu mau Om usir selamanya dari rumah ini?!"

Niko menggeleng. Wajahnya pun memucat. "Jangan usir aku, Om. Aku janji gak bakal ngulangin lagi."

"Kamu tahu di depan ada siapa?!" Matt melirik ke arah layar laptop Niko yang masih menampilkan video porno gay yang masih berjalan.

"Adit.."

"Di depan itu ada Haikal dan teman-temannya. Dan mereka tahu apa yang sedang kamu lakukan!"

"Hah?!!"

"Gak usah pura-pura kaget!!"

Tanpa diduga oleh Niko, Matt malah menarik kerah bajunya, dan melumat habis bibir remaja itu.

"Om Matt..." Wajah Niko tampak tersipu.

"Jangan sampai kejadian ini terulang lagi! Atau kamu akan Om hukum paling berat!"

"Hukuman..? Paling berat...?"

"Kamu nanti Om anal semalaman!!"

"Beneran, Om?!!"

Matt mengangguk dengan senyum menyeringai. Lalu dia menepuk sembari meremas pantat Niko.

"Mandi sana. Dan temui teman kamu!"

"Siap 86 komandan!"

Matt geleng-geleng sendiri. Dia sadar kalau usia Niko kini adalah usia dimana libidonya tengah tinggi dan hasrat akan kebutuhan seksnya yang menggebu-gebu.

"Kemarin Om Ken beliin Adit kelinci. Ada 3 ekor nih..."

Matt melintas ke dapur sambil melirik Adit yang sedang memamerkan anak kelincinya.

"Lucu ya, Dit..." Erika berkomentar.

"Kalau yang gendut item ini namanya Elang. Soalnya dia itu sama kayak temen Adit. Orangnya itu gendut, item, dekil, dan larinya lamban banget.."

Keempat remaja itu seketika terdiam. Mereka saling menatap satu sama lain, dengan perasaan bercampur.

"Adit punya teman yang namanya Elang?" Tanya Angel.

Adit pun mengangguk dengan wajah polosnya. "Sebentar ya..." Adit berlari ke dapur. Menyusul Matt yang sedang membuatkan minum. "Barang-barang Adit yang itu tuh dimana sih, Om Matt?"

"Ada di lemari pakaian Om. Adit ambil aja sendiri ya."

"Oke."

"Tapi jangan ambil uang atau barang lain ya!!" Teriak Matt. Baru saja ia akan menyusul ke kamar, Adit sudah keluar dengan tas ranselnya yang lusuh.

Find Him...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang