+42

948 87 8
                                    

"Aditya Hamzah, bukan seorang pemuda cacat mental maupun autisme. Otak dan pikirannya terhenti selama 10 tahun. Jadi, meskipun secara normal fisiknya mengatakan bahwa ia adalah seorang pemuda berumur 18 tahun, tapi kemampuan otaknya mengatakan hal sebaliknya. Ia tidak lebih dari seorang anak yang baru berumur 8 tahun.

Kecelakaan itulah yang menganggu stimulus otak dan syarafnya. Jadi kita tidak bisa memaksakan Aditya untuk tumbuh, berkembang, dan bergaul dengan remaja yang 'seumuran' dengannya.

Memang, kasus ini sangat langka atau bahkan tidak pernah terjadi di negara ini. Tapi ini adalah sebuah fakta yang harus diterima oleh semua pihak. Terima kasih."

Kenzo tak kuasa menahan rasa harunya. Perjuangan panjangnya itu akhirnya membuahkan hasil. Kasus yang menimpa Aditya Hamzah, adalah sebuah kasus unik dan langka yang pernah terjadi di negara ini.

Dan sekarang, dengan pernyataan yang datangnya dari perserikatan dokter itu --- ia bisa menunjukkan kepada siapa saja termasuk saudara-saudara sekandungnya.

Bahwa, Aditya Hamzah bukanlah anak cacat apalagi keterbelakangan mental.

"Lega?" tanya Matt.

Ken mengangguk dengan mata berkaca-kaca. "Mungkin setelah ini aku akan cuti panjang dan lebih banyak di rumah menemani Aditya."

"Lalu, waktu untuk bulan madu kita gimana?" Matt mendesak Ken ke pintu mobilnya.

"Aku bingung, kenapa orang sepertimu bisa disegani?"

Keduanya lantas masuk ke dalam mobil.

"Kamu jangan lupa. Tanggung jawabmu ada dua. Niko dan Haikal"

Matt menyalakan mesin mobilnya. "Aku selalu rutin mengirimi mereka uang setiap bulan."

"Dengan cara mengunjungi dan mengajak mereka trisome?"

"Hei ---" Matt meraih tangan Ken lalu menciumnya. "Gak salah kan seorang daddy, membahagiakan anak-anaknya juga?"

"Kamu berani macem-macem sama Aditya dan Alif, aku kebiri!"

"Siap, baginda ---"

Sepanjang perjalanan, Ken asyik memperhatikan obrolan para remaja itu. Sebetulnya dia dan Matt ikut masuk ke dalam grup chat wa yang sengaja dibentuk sama Erika cs. Tapi Ken dan Matt hanya sekali dua kali menanggapinya.

"Abg-abg, lagi pada ngomongin apa?" tanya Matt.

"Lagi pada nyariin cewek buat Alif. Kasian kata Erika sama Angel, mereka gak mau Alif jadi ikutan belok juga.."

Matt menahan tawa. Tapi memang semua itu kembali lagi ke orangnya masing-masing. Matt melihat Alif itu sosok yang sangat penurut, ibadahnya rajin, pintar, dan tidak pernah membawa atau mengenalkan teman perempuannya selain Erika dan Angel. Tapi, Alif juga gak punya tanda-tanda kalau dia seperti kaumnya.

(Erika) : Pas di rumah sakit Adit kok mendadak aneh ya?

(Angel) : Iya, aku udah syok aja. Masa dia lagi ngomong ehhh ---

Dahi Ken berkerut. Wajahnya lebih serius dan tegang kali ini. Sampai, Matt harus menyentuh tangannya.

"Kenapa?"

"Mereka bilang ada yang aneh sama Adit."

"Terus?"

"Gak tau lagi. Tiba-tiba diem."

Find Him...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang