+38

1.6K 165 1
                                    

Kiki cuma bisa diam dan pasrah saat Wahyu mencium bibirnya. Dan memeluknya erat sekali. Setidaknya -- mungkin ini adalah terakhir kalinya ia bisa merasakan betapa lembutnya bibir Wahyu, dan wanginya aroma tubuh Wahyu yang selalu sukses membiusnya.

"Thank's karena lo udah buat keputusan ini." Ucap Wahyu. "Gue minta maaf sekali lagi, karena gue udah ngelakuin kesalahan fatal waktu itu.."

"Tapi kita masih bisa jadi teman kan, Yu?"

Wahyu menggeleng dengan seulas senyum getir di bibirnya.

"Gue gak bakal bisa nganggep lo cuma sekedar teman biasa. Tapi gue akan coba.."

"Terima kasih.."

"Kapan lo berangkat?"

"Sore ini."

Wahyu menghela nafas. Sengaja ia menjauhkan diri dari Kiki.

"Kalo nanti gue WA cuma buat sekedar minta saran, lo masih bisa ngejawab kan? Seengaknya cuma lo yang bisa bantu gue, buat dapetin orang yang seperfect macem lo, Ki.."

"Wahyu..."

"Nih.."

"Ini kan..."

"Yap. Untung aja kita sempet ke Dufan berdua waktu itu."

"Ki, udah?" Andy muncul dengan wajah dinginnya.

Wahyu mendekati Andy. Menjulurkan tangannya. Memberikan selamat dengan besar hati.

"Lo emang pantes dapetin Kiki. Jaga dia baik-baik..."

"Pastinya." Jawab Andy datar. "Kasih tahu kita, kalo lo udah dapet gebetan baru. Siapa tahu kita bisa double date.."

"Gampang..! Oke. Gue balik dulu ke kelas."

"Ayo, Ki."

Kiki meraih tangan Andy. Keduanya jalan bergandengan tangan menuju mobil Andy.

"Love u, An..."

"Hmm..." Andy hanya bergumam. Wajahnya tampak serius sekali memperhatikan jalanan di depannya.

"Huh!!" Kiki memukul lengan Andy.

"Kamu tahu Ki, kalau saja kita udah resmi menikah -- dan kamu masih suka ngambek kayak gitu -- aku gak segan-segan akan memperkosa kamu!"

"Andy nakalll...!!"

"Hahaha...!!"

"Loh emang iya kan? Memangnya kamu gak mau aku perkosa?"

"Enggak!"

"Yaudah. Aku cari cewek aja."

"Andy jahaattt...!!"

#####

Find Him...!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang