My name is rey

773 22 9
                                    

Kenalin nama gue Rey, begitulah orang-orang memanggil gue, gue yang merupakan siswa ternakal disekolah, saat itu sedang duduk didepan kelas sambil mengisap rokok.

Bel berbunyi

Siswa-siwi memasuki kelas, Dimas yang merupakan teman kelas Rey, mencoba mengajak Rey bolos sekolah, Rey yang menyetujui ajakan dari temennya itu, mengusulkan bolos melewati gerbang belakang.

Ketika mereka sudah berada disana, Rey menyuruh Dimas untuk memanjat gerbang terlebih dahulu. Dimas berhasil memanjat gerbang itu, kini gilirannya untuk memanjat gerbang itu, sesuai dengan sifatnya yang terburu-buru.

Rey yang memanjat gerbang itu, terjatuh dari ketinggian permukaan tanah, sampai dirinya tak sengaja menabrak seseorang dan menjatuhkannya.

Ketika mereka, mulai berdiri, Rey terkejut ternyata yang ia tabrak adalah seorang perempuan, perempuan itu tak sengaja membuat Rey terkagum, karena caranya saat berpakaian, ditambah lagi perempuan itu memakai hijab, yang menutupi seluruh rambutnya.

Perempuan itu mengangap hijab layaknya mahkota, bagi setiap kaum hawa.

"Sorry sorry" ucap Rey.

"Sorry , seharusnya kamu bilang maaf jangan sorry, kamu bukan orang barat, jangan so kebarat-baratan kayak kebanyakan orang diluar sana, dasar anak zaman sekarang" perempuan itu menjawabnya dengan sangat tegas.

"Iya hehehe maaf"

"Sebentar kok kamu masih pake baju seragam, hmm bukannya sekarang masih waktunya sekolah"

"Tadi gue"

"Wassalamualaikum" perempuan itu pun memberi salam kepada Rey.

Belum dirinya selesai menjelaskan, perempuan itu sudah meninggalkan Rey begitu saja. Rey hanya tersenyum sambil melambaikan tangan kepada perempuan itu, baru kali ini jantung Rey berdegup kencang, kaki pun bergetar hebat dan tubuh kaku seperti patung.

Mungkin sebelumnya, Rey tidak pernah melihat perempuan secantik itu. Rey mengangap kecantikan perempuan itu seperti bidadari yang jatuh dari khayangan.

"Kenapa lo" tanya Dimas.

"Gak kenapa-napa, orang dari tadi gue diem" jawab Rey dengan muka senganya.

"Jangan boong, orang gue lihat tadi lo senyum, gue tau nih kalo lo udah senyum-senyum kayak orang gila gini, pasti lo suka kan sama tuh cewe ?" tanya Dimas.

"What!, suka?, yang ada gue heran sama dia, bisa-bisanya dia gituin gue kayak tadi, gue gak terima, emangnya dia gak tau gue siapa" bentak Rey seraya menginjak bumi.

"Emang ye lo siape Rey, sampai semua orang harus tau lo, emangnya lo anak pejabat" ucap Dimas yang merasa lucu dengan temannya itu.

"Ya, gak gitu juga kali dimsum" jawab Rey dengan wajah yang menjijikan.

"Eh rey gue kasih tau yah ke lo, yang ada orang yang heran sama lo, lo itu udah 20 tahun masih SMA aja"

"Gue itu bukannya gak lulus, tapi gue itu setia sama sekolah ini, makanya maksud hati tak tega ninggalin sekolah ini"

"Gaya lo perak kayak nasi, udahlah gak usah ngeles melulu lo, oh ya kenapa jadi bahas cewe itu"

"Orang lo yang mulai duluan, yaudah yuk mas" ajak Rey kepada temannya itu.

Ketika ❤ menjemput islamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang