"Jangan salah paham dulu, masa aku ngelarang kamu untuk ngeraih impian kamu ke kairo, lagian kalau itu, terbaik untuk kamu, aku hanya bisa support" tegas Rey
"Iya juga ya kamu bener, ngomong-ngomong, kamu tau dari siapa, kalau aku mau Ke kairo" tanya Hawa
"Dari Rizka, terus kamu mau kapan ke kaironya" tanya balik Rey
"Kok kamu lemes banget hahaha, aku lama kok Rey disini, yah sekitar 1bulan lah, jadi saya masih bisa lama-lama disini" ucap Hawa
"Berlama-lama sama aku juga kan" tanya Rey
"Pede" Ledek Hawa
Selama ini Rey, hanya salah paham saja dengan Hawa, ternyata Hawa pergi ke kairo bukan untuk melupakan Rey atau menjauhinya. Namun Hawa hanya ingin melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Alih-alih mencari kesempatan, kenapa gak sekalian saja, dirinya mengajak Hawa pergi untuk melupakan keluh kesahnya. Pikir Rey
Seminggu sebelum pernikahan Fatimah dan Ridho.
Ditempat asosiasi sudah bertebar gosip, yang menyatakan, kalau Fatimah akan segera melangsungkan pernikah bulan ini. Rey yang mendengar hal itu, seolah biasa saja menagapinya. Sepertinya Rey sudah tidak memperdulikan Fatimah lagi. Apa karena dihati Rey, sudah ada Hawa, sosok yang mampu mengantikan Fatimah, dihatinya saat ini, namun rasa kecewa pasti ada. Sempat terpikir dibenak Rey, tapi apa gunanya dia seperti itu.
Tiba-tiba saja, Rey mengulang kembali, kejadian dimana dirinya, bertemu Fatimah diRumah Sakit, kala itu, masih teringat jelas, dikepala Rey, perkataan Fatimah. Saat itu, Fatimah berkata, bahwa hati Fatimah, sudah dimiliki orang lain. Semua seakan terekam jelas dikepala Rey, ketika Rey tersadar dari pikirannya, dia pun langsung menghentikan pikiran itu, kemudian mencoba, berbalik memikirkan Hawa, namun Rey gak bisa. Yang ada Rey, malah merasa kecewa dan menceritkan semua kekesalannya, kepada teman sebelahnya.
"Terus tujuan dia ngomong kaya gitu kemaren sama gue apa, apa cuman karena kesian, tapi gue bisa ngerasain kalau omongan dia itu jujur dari hatinya, apa karena gue gak bisa ikhlasin dia"
Rey yang saat itu, berniat untuk menemui Rizka, kemudian mencurahkan seluruh isi hatinya. Sudah lama Rey, berusaha sekeras mungkin, untuk bisa tegar, namun ternyata hatinya, tidak bisa singkron dengan pikirannya. Terpaksa Rey, harus membuat dirinya, bersahabat dulu dengan hatinya. Namun Rey bersyukur sekali, karena dirinya tidak merasakan sakit yang sangat mendalam, seperti awal dirinya melihat Fatimah bersama Ridho berdekatan. Sepertinya Rey benar-benar sudah membuka hatinya untuk Hawa. Ketika Rey mencurahkan isi hatinya kepada Rizka, hanya jawaban Rizka, yang membuat hati Rey sedikit tenang.
"Riz ada yang lo tau gak gitu tentang Fatimah" tanya Rey
"Engga emangnya kenapa" jawab Rizka
"Bisa aja kan dia cerita gitu ke lo, tentang gue"
"Hmmm kayaknya gue harus ikhlas deh lepasin dia sama Ridho" ucap Rey
"Kenapa gitu" tanya Rizka
"Bukannya seharusnya lo seneng yah, dengan kayak gitu, gue kan gak bakal gangu, temen lo lagi dan bukannya itu yang lo tunggu-tunggu" ketus Rey
"Iya saya paham, tapi sekarang posisinya beda" ucap Rizka
"Emang beda, sekarang kan dia udah jadi milik orang lain dan gue gak bisa ngerebut dia gitu aja, dari guru gue sendiri. Setidaknya gue udah berjuang, tapi memang bukan jalannya, untuk gue bisa bareng lagi sama dia. Mungkin Ridho yang nantinya akan mengantikan perjuangan gue" jelas Rey
"Emangnya kamu gak patah hati" tanya Rizka
"Buat apa patah hati, kalau mereka berdua saja, bisa merasakan bahagia, justru saya harusnya, bisa merasakan apa yang temen saya rasakan toh"
![](https://img.wattpad.com/cover/161797121-288-k264561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika ❤ menjemput islam
Tâm linhCerita ini berkisah tentang pria yang buta agama bernama Rey, kala itu Rey bertemu dengan sosok perempuan yang bertolak belakang dengannya, sebut saja Fatimah. Pertemuan mereka pun sangat tidak wajar. Kisah membingungkan bagi Fatimah yang pertama k...