❤7

115 6 0
                                    

Tok tok tok terdengar ketukan pintu, Mama yang berpikir bahwa itu adalah Fatimah, dengan antusias mama membukanya dengan sangat cepat.

"Sayang kamu balik lagi" tanya Mama

"Mama kenapa sih, ya iyalah Rey balik lagi, orang ini rumah Rey lagi mama aneh banget. Mama juga tumben cepet banget, buka pintunya, udah gitu pake disambut segala lagi. Mama gak kenapa-napakan."

"Ehmmm engga, mama engga kenapa-napa"

"Mama kenapa sih ma"

"Mama gak kenapa-napa, ya udah masuk yuk"

Nampaknya mama menyembunyikan kedatangan Fatimah kerumah, ternyata itu semua sudah direncanakan oleh Fatimah dan mamanya. Fatimah sengaja agar mama tidak memberitahukan itu semua kepada Rey. Semua itu dia lakukan agar Rey tidak mengetahui perasaan Fatimah, yang kala itu datang kerumah Rey, dengan perasaan kecewa, atas dirinya. Fatimah tidak mau Rey merasa bersalah atas perbuatannya sendiri.

Fatimah hanya mau Rey bersikap seperti biasa kepada Fatimah, sampai-sampai Fatimah tidak mau kekecewaannya ini diketahui oleh Rey. Karena hanya ada satu hal, yang Fatimah tidak mau, Fatimah tidak mau, kalau ada orang yang sakit hati, karena perbuatan atau perkataannya sendiri. Maka dari itu Fatimah menyembunyikan sakit hatinya kepada Rey.

Disekolah

Muncul berita baru dari Dimas, kala itu Rey mengetahui siapa orang yang Dimas suka. Semua itu bermula,  ketika Dimas mencurahkan semua isi hatinya kepada Rey. Rey yang mendengarnya, sontak terkejut, karena ternyata, orang yang Dimas suka adalah patner berantem Rey, yaitu Rizka. Dari situ Rey menolak keras untuk Dimas menyukai Rizka atau mendekatinya.

"What Rizka, kenapa lo harus suka sama dia sih, lo taukan kalau gue sama dia itu musuh bebuyutan mas"

"Itukan masalah lo sama dia, kenapa jadi gue yang kena imbasnya. Lo mah boleh-boleh aja musuhan sama dia, tapi jangan ngajak semua orang untuk gak suka sama apa yang lo gak suka. Oh gue tau jangan-jangan lo suka sama Rizka"

"Ya enggalah, kan lo tau gue sukanya sama siapa, nah sekarang kenapa lo jadi nyangka gue suka sama nenek lampir kaya dia. Lagian kenapa lo suka sama Rizka sih, kenapa gak sama anisa, atau siapa kek asal jangan Rizka" jelas Rey

"Lagi lo aneh Rey, mana bisa gue netuin gue mau suka sama siapa, kalo bisa juga gue gak bakal milih dia Rey, karena bagi gue dia itu menyebalkan. Tapi gak tau kenapa semenjak saat itu, gue ngeliat dia itu beda, gue merasa dia itu cantik bagaikan Bidadari dari surga, surganya gue."

"Teserah lo aja deh Mas" bentak Rey

"Bilang aja lo sirik" tertawa terbahak-bahak

                                ***

Tiba saat pulang sekolah, Seperti biasa, Rey berniat untuk menemui Fatimah ditempat asosiasi. Disana Rey nampak mendengar Fatimah yang berbicara sendirian. Karena Rey yang merasa penasaran, Rey mencoba untuk mendekati Fatimah dan mencoba mendengar ucapannya dari kejauhan.

"Kenapa, kenapa aku harus ketemu orang macam kamu Rey, selama ini aku sengaja luangin waktu aku buat kamu. Tapi kamu gak bisa ngehargaiin itu, kamu masih aja mikirin kesenangan kamu, kamu gak bisa ngertiin perasaan orang Rey. Aku rasa kamu udah bisa ngurus dirimu sendiri, kamu gak butuh aku Rey" berbicara sendiri

Rey tidak tahan melihat Fatimah menangis seperti itu karenanya, terpaksa Rey mundur untuk mendekati Fatimah. Karena menurut Rey, percuma saja dirinya bberada disana, untuk menghibur Fatimah. Sedangkan Rey tau bahwa sumber kesedihan Fatimah berasal dari dirinya sendiri. Rey merasa gagal membuat orang yang dicinta merasa bahagia, Rey kala itu merasa frustasi. Rey tidak tau harus bersikap bagaimana, agar Fatimah tidak merasa kecewa dan mau memaafkan Rey. Tepat dirumahnya, Rey segera menemui mama dan mencoba mencurahkan kegelisahan Rey.

Ketika ❤ menjemput islamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang