💔11

124 3 0
                                    

Tepat dihari ini Bu lidya dan yang lainnya sudah berada dijakarta. Fatimah yang mengetahui hal itu merasa sangat senang, kemudian Fatimah dan Rizka berinisiatif untuk merapihkan seluruh isi ruangan. Namun Disela-sela mereka merapihkan ruangan, terdengar suara ketukan pintu, dengan sigap Rizka segera membukanya. Sontak saja Rizka terkejut setelah tau, siapa yang datang kala itu, ketempat asosiasi.

"Fatimah, Bu lidya sama yang lainnya sudah datang" Rizka memberitahu Fatimah

"Serius kamu" ucap Fatimah

"Saya serius kita temuin dulu yuk Fat, entar dilanjut lagi beres-beresnya" perintah Rizka

Rizka pun mempersilahkan masuk Bu lidya dan semua anggota masuk,  sehabis itu barulah Rizka dan Fatimah melepas kangen kepada semuanya. Tak lupa saat itu Fatimah dan Rizka menarik tangan anisa untuk meminta penepatan janji kepada mereka. Nampaknya saat itu Fatimah dan Rizka tak sabar ingin mendengar cerita anisa selama digaza.

"Cieh ada apa nih kalian narik tangan aku" ledek Anisa

"Aku mau denger cerita kamu dong selama digaza" pinta Fatimah

"Pengen banget" nada meledek

"Awas ya, kita kelitikin yuk Fat" perintah Rizka

"Ayooo" jawab Fatimah

"Ampunnnn, Ih kalian mah senjatanya kelitikan" ucap Anisa

"Makanya kasih tau" tegas Rizka

"Oke oke, kalian dengerin yak awal mulanya saya dan rombongan memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada korban-korban yang ada digaza, habis itu seperti biasa kita segera memberi bantuan untuk korban yang berada di sana" jelas Anisa

"Contohnya saya dan tim memberikan selimut, makanan, obat-obatan dan segala macam kebutuhan pokok lainnya"

Fatimah yang mendengar cerita anisa sontak saja tersenyum, karena dirinya merasa kejadian itu persis seperti apa yang ia rasakan kemarin bersama Rey.

"Terus kamu datang pagi, siang, malam" tanya Rizka

"Sayangnya malam jadi saya gak bisa banyak berinteraksi bareng sama mereka, waktu saya hanya cukup untuk membagikan kebutuhan korban saja"

"Terus besoknya kalian ngapain" tanya Fatimah

"Sambil saya ngelanjutin ceritanya, saya mau cerita terlebih dulu sekiranya pagi, sudah banyak bom-bom yang meluncur kearah pengungsian, hal hasil menimbulkan banyak korban jiwa disana" jelas Anisa

"Lama-kelamaan makin banyak aja ya korban jiwa di gaza" ucap Fatimah

"Dan gak semuanya yang berada disana Tewas Fat, Riz masih ada beberapa warga yang sempat tertolong dan menimbulkan luka ringan, kebetulan sekali saya tim medisnya saat itu"

"Hahah saya tau pasti kamu tahan jijik kamu ya demi mereka, kamu kan takut sama darah" ledek Rizka

Sepertinya Rey, pandai sekali membuat kejutan, untuk perempuan yang ia sukai. Karena hampir sepanjang Anisa bercerita, Fatimah merasa seperti sudah pernah mengalami kejadian itu bersama Anisa, namun bedanya hanya di tempatnya saja. Hal itu sontak saja membuat Fatimah merasa senang dan seketika itu Fatimah teringat akan Rey.

"Kenapa sih kamu Fat, aneh sekali dari tadi aku bercerita kayaknya kamu senyam-senyum sendiri, ini aku lagi jijik lo sama darah tapi
malah kamu senyumin" ketus Anisa

"Lucu aja masa tim medis takut sama darah" ledek Fatimahl

"Ehmm, bohong tuh nisa jangan didengarin, cerita yang sebenarnya gini" ungkap Rizka

Rizka pun menceritakan kejutan yang dibuat oleh Rey untuknya, dengan sangat penasaran Anisa mendengarnya dengan sangat serius. Disepanjang Rizka bercerita Anisa hanya bisa tertawa, tak tangung-tangung, Anisa pun meledek Fatimah, hingga Fatimah merasa malu. Ketika Rizka melanjutkan ceritanya dengan cepat Fatimah menyekap mulut Rizka.

Ketika ❤ menjemput islamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang