I'm Fine

4.1K 507 46
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo







16stb18

"Lepas hyung, aku bisa berjalan sendiri"

"Aku akan menggendongmu tuan"

"Tidak mau, kau menakuti hyung"

"Baiklah tuan, saya permisi"

Jk menutup pintu kamar jimin dengan pelan, sejak seminggu yg lalu jimin sama sekali tak ingin berada di dekatnya. Hampir saja ia akan memukul jimin jika saja Jk tak bisa mengendalikan diri.

Jk mondar-mandir di depan kamar jimin, ia sedikit mengkhawatirkan jimin akhir-akhir ini. Jam dinding masih menunjukan pukul 01.20pm Taehyung belum pulang dari kampusnya, jimin begitu was-was jika nanti Jk mendatanginya lagi.

Bahkan ke kamar mandipun jimin berusaha sendiri karena rasa takutnya kepada Jk, jimin sudah bisa menggunakan kedua kakinya tapi tidak lama, seperti sekarang namja mungil itu meraba-raba dinding kamarnya menuju kamar mandi.

"Aahh" jimin menahan pekiknya agar jk tidak mendengar.

Jimin menghangsut tubuhnya dengan pelan kearah tujuan setelah kakinya tak kuat lagi menopang tubuhnya.

Ceklek

Jimin terkaget saat pintu kamarnya terbuka dan disana sudah berdiri namja tampan dengan sorot mata yg begitu dingin.

Jk mendekati tubuh jimin yg meringkik di lantai, ia tersenyum sinis dari sudut bibir tipisnya, percaya atau tidak tubuh jimin sudah bergetar.

"Ya... aku tidak akan membunuhmu sekarang, jadi simpan rasa takutmu untuk suatu hari nanti"

"Kau siapa sebenarnya??"

"Aku? Kau ingin tahu? Coba tebak"

"Apa hyung begitu membenciku?"

"Aku masih memikirkan itu, apakah aku membencimu atau...?"

Jk mengangkat tubuh jimin kedalam pelukannya, ia membawa jimin menuju kamar mandi dan dibiarkannya jimin melakukan apapun yg ingin dilakukannya.

Jk berdiam di depan kamar mandi menunggu jimin, ia terus melirik jam tangan yg terpanjang mewah menunjang penampilannya, sebentar lagi taehyung akan datang ke sini, maka ia hanya memiliki sedikit waktu lagi.

Jimin menahan sesak di dadanya, siapa Jk sebenarnya? Kenapa Jk ingin menyakitinya? Jimin menatap dirinya di dalam kaca, bekas sayatan yg terlukis di setiap bagian kulitnya tak kunjung hilang.

"Hyung, bisa membantu ke kasur??"

"Tentu saja"

Jk membuka pintu kamar mandi dan segera menggendong jimin menuju ranjang seperti permintaan tuan muda itu. Jimin mengalungkan tangannya di leher Jk dan tindakan tak terduga dari jimin sontak membuat Jk terkaget.

Jimin menenggelamkan kepala kedalam curuk leher sang dominan, tidak main-main rencana yg di buat jimin. Jk mengamati wajah jimin dengan seksama, ia berpikir dengan keras.

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang