“Untuk apa kamu ke sini? Jika kamu mencari Joohyun….dia tidak ada di sini.”
Mino memasang tampang datar, menatap pemuda tampan di hadapannya. Sementara si pemuda membalas tatapan Mino dengan raut wajahnya yang tampak tenang. Seolah Mino tidak pernah ia anggap sebagai saingannya. Well, ia bahkan tidak mengenal Mino dengan baik.
“Kamu bilang kamu kekasihnya Joohyun. Jadi, tidak mungkin dia tidak berada di sini. Aku sudah mencoba mencari Joohyun di apartemennya namun aku tidak menemukan dirinya. Aku justru bertemu dengan Suzy dan Jinyoung yang berpura-pura tidak mengenali diriku. Dan sekarang, aku bertemu denganmu yang berpura-pura tidak sedang bersama Joohyun.”
Itu Junmyeon. Ya, pemuda yang telah membuat Joohyun menangis karena kembali menorehkan sebuah luka di hati Joohyun, entah mengapa bisa sampai di depan apartemen Mino.
“Darimana kamu mendapatkan alamat apartemenku? Kamu tahu tidak bahwa mencari tahu mengenai tempat tinggal seseorang secara diam-diam merupakan tindakan yang illegal?” sindir Mino pada Junmyeon.
Junmyeon tersenyum tipis. “Kamu….membenciku ya? Kamu takut apabila kehadiran diriku akan merebut Joohyun dari sisimu? Kamu takut apabila atensi Joohyun tidak sepenuhnya berlabuh kepada dirimu?”
Mino menggertakkan gerahamnya. Ia kesal. Ia kesal dengan kenyataan bahwa ucapan Junmyeon benar-benar tepat sasaran. Akan tetapi, sebisa mungkin Mino menampakkan raut wajahnya yang tenang.
Mino bukannya tidak berani melawan Junmyeon. Mino hanya ingin menggunakan logikanya saja agar tidak menjadi sosok keledai dungu yang bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Pertama, ini masalah di antara Joohyun dan Junmyeon. Hampir tidak ada sangkut-pautnya dengan Mino. Jadi, dapat dikatakan bahwa Mino hanya lah pihak luar yang hanya boleh menghibur dan menguatkan Joohyun tanpa menyenggol Junmyeon.
Kedua, meski tidak menyukai Junmyeon, Mino sadar bahwa dirinya harus tetap menghormati Junmyeon. Bagaimana pun juga, Junmyeon merupakan sahabat sekaligus cinta pertama dari gadis pujaan hatinya. Mengasari Junmyeon hanya akan membuat Joohyun menjauh dari Mino. Karena, Mino tahu bahwa Junmyeon masih memiliki ruang khusus di hati Joohyun.
Menyebalkan memang. Namun, cinta telah mengajari Mino untuk lebih bersadar dan mengesampingkan egonya. Saat ini, yang menjadi prioritas utama Mino adalah agar Joohyun dapat menenangkan dirinya hingga gadis itu siap untuk bertemu kembali dengan Junmyeon dan membahas mengenai masa depan mereka. Apakah Mino akan terlibat di dalamnya, biar lah Joohyun yang menentukan.
Bohong jika Mino mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Sebagai seorang pemuda biasa, Mino juga merasa cemburu. Sisi lain dalam dirinya memberikan pengaruh kepada dirinya untuk memiliki keinginan untuk memonopoli Joohyun. Akan tetapi, lagi-lagi Mino berusaha untuk memenangkan logikanya. Karena, pada saat ini apa yang diinginkan oleh hati kecilnya memiliki potensi untuk menjauhkan Joohyun dari sisinya.
“Apa yang kamu inginkan, Junmyeon−ssi?” tanya Mino pada akhirnya.
Junmyeon terdiam sejenak sebelum kemudian menjawab pertanyaan Mino. “Aku hanya ingin bertemu dan bicara dengan Joohyun. Ada banyak hal yang harus aku jelaskan kepada dirinya. Aku juga ingin membahas mengenai masa depan kami. Maksudku, ada banyak hal yang dahulu kami impikan bersama-sama.”
Mino menghela napas. Sepertinya, Kim Junmyeon juga masih diam pada tempatnya. Sama sekali tidak melangkah sehingga menganggap bahwa semuanya masih tetap saja seperti sedia kala.
“Apakah kamu yakin bahwa kamu ingin mengarungi masa depan bersama dengan Joohyun? Maksudku, kamu bahkan meninggalkan dirinya ketika kamu memiliki seorang kekasih.”
Junmyeon mengerutkan keningnya. “Aku tidak pernah meninggalkan Joohyun. Aku tetap menjadi sahabatnya ketika aku menjalani hubunganku dengan mendiang kekasihku. Memangnya salah jika aku memperhatikan gadis pujaan hatiku sendiri? Joohyun tentu mengerti akan hal tersebut. Joohyun adalah gadis yang dewasa dan tidak pernah berpikir secara rumit.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Bae, Saranghae! (MinRene)
Short StoryWhen a genius meets a player. She's a professional doctor, he's her co-assistant.