Mino memicingkan kedua matanya seperti mata elang. Kedua kakinya sedari tadi tidak mau diam. Ia juga berulang kali berdecak, memperlihatkan dirinya yang sedang gelisah dan merasa terganggu.
“Aku tidak bisa berdiam diri di sini saja. Aku harus menghampiri mereka.”
Mino beranjak dari duduknya. Ia hendak menghampiri Joohyun yang sedang bercengkrama dengan seorang pemuda. Akan tetapi, ia harus kembali pada tempatnya karena Seulgi yang menahan lengannya sembari mencubit pinggangnya, membuat Mino meringis kesakitan.
“Kau di sini saja. Jangan mengganggu dan membuat keributan,” tegur Seulgi pada Mino.
Mino menoleh menatap Seulgi sebelum kemudian mengerucutkan bibirnya. “Kenapa kamu lebih memilih untuk berada di pihak pemuda buruk rupa itu sih? Kenapa kamu tidak berada di pihak Princess Mino?” rengeknya pada Seulgi.
Seulgi memutar bola matanya. Ia melirik Seunghoon di sampingnya, memberi kode kepada Seunghoon untuk membantu dirinya menahan Mino agar tidak menclok kesana-kemari.
“Mino−ya, kamu tahu kan bahwa kamu tidak punya hak untuk mengganggu percakapan dokter Bae dengan temannya?” Kali ini, Seunghoon angkat bicara.
Mino menepis tangan Seulgi dari lengannya. Ia duduk di lantai koridor sembari menggesek-gesekkan kedua kakinya pada lantai koridor. Persis seperti bocah yang sedang merajuk.
“Ih, tuh kan! Kalian berdua sekarang berusaha untuk menyudutkan aku! Memangnya aku bisa diam saja ketika dokter Bae sedang bicara dengan seseorang dari masa lalunya?” keluh Mino dengan tampangnya yang frustasi.
Ya. Sebelum memutuskan untuk bicara dengan Junmyeon, Joohyun terlebih dahulu menjelaskan kepada Mino bahwa Junmyeon merupakan sahabatnya. Dan Mino tentu saja tidak puas dengan penjelasan singkat seperti itu. Mino membutuhkan penjelasan lebih lanjut dari Joohyun yang sifatnya lebih detail dan lengkap.
Contohnya seperti, bagaimana Joohyun mengenal pemuda itu? Sudah berapa lama Joohyun mengenal pemuda tersebut? Sejauh apa hubungan Joohyun dengan Junmyeon? Serta mengapa Junmyeon harus datang mengunjungi Joohyun dan meminta waktu Joohyun untuk bicara berdua saja dengan dirinya?
Mino merasa tidak tenang. Ia merasa bahwa Joohyun sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dan ia juga merasa bahwa Junmyeon merupakan ancaman terbesar bagi dirinya saat ini.
“Mino−ya, bukankah dokter Bae sudah menjelaskan kepada dirimu bahwa pemuda itu adalah sahabatnya dokter Bae? Dia lebih dulu mengenal dokter Bae. Jadi, dia punya hak kan untuk bicara dengan dokter Bae?” Seulgi berusaha untuk bijak dan mengajak Mino untuk lebih mengutamakan logikanya ketimbang perasaannya.
Mino memandangi Joohyun yang tampak serius bicara dengan Junmyeon. Ia mengusap wajahnya dengan gusar.
“Kenapa dokter Bae harus memiliki sahabat laki-laki sih?” gumamnya pada dirinya sendiri.
“Dan kenapa juga kamu harus memiliki banyak penggemar wanita yang sudah seperti dayang-dayang pribadimu?” Seulgi membalas perkataan Mino, membuat Mino tersenyum kecut.
“Dokter Bae tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pemuda itu? Kamu lihat tidak bagaimana raut wajah dokter Bae saat ini? Dia tidak terlihat excited atau pun gembira. Dia lebih kepada….cemas? Merasa terganggu? Entah lah. Ekspresi wajahnya menampakkan ekspresi tidak suka.” Seunghoon ikut-ikutan memata-matai Joohyun bersama dengan Mino.
Perkataan Seunghoon membuat binar penuh harap di kedua mata Mino kembali tampak. “Benar kan? Dibanding sahabatnya, pemuda itu lebih terlihat seperti orang masa lalu yang tidak ingin ditemui oleh dokter Bae!”
“Apa mungkin….pemuda itu bukan sekedar sahabat dokter Bae? Mungkin tidak sih jika dia merupakan mantan kekasih dokter Bae? Tidak aneh kan jika dokter Bae memiliki seorang kekasih? Dokter Bae cantik. Siapa pun pasti ingin menjadi kekasihnya,” ujar Seulgi sembari manggut-manggut, menyetujui pendapatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Bae, Saranghae! (MinRene)
Cerita PendekWhen a genius meets a player. She's a professional doctor, he's her co-assistant.