Terima kasih ya untuk yang sudah memberikan masukan yang berharga terhadap cerita author ini
Jadi love you deh
Ini yg author revisi untuk tata tulis author yang lumayan masih berantakan hehehe
Semoga suka setelah di revisi
Happy reading
***
Lida menatap pengumuman di mading dengan tatapan jengkel, papan mading memang menjadi objek yang menarik bagi siswa saat itu, bagaimana tidak, di papan mading itu telah tertempel daftar urutan peringkat siswa, dari peringkat 1 sampai 100, karena di sekolah itu hanya peringkat 1 sampai 100 dari tiap kelas yang akan di pajang.
Lida masih berdiri dengan tatapan kecewa dan jengkel di depan daftar peringkat untuk kelas 2, padahal Lida sudah sangat berusaha keras dalam belajar untuk menggeser si pemegang peringkat pertama.
Lida mendengus kesal melihat nama yang tertera pada urutan peringkat pertama, Bara Hadi Artala, siswa terpintar di sekolah mereka yang selalu menduduki peringkat pertama sejak mereka masih kelas 1, siswa yang memiliki IQ 200, tentu tidak akan ada yang bisa menggeser posisi peringkat pertama cowok itu, tanpa harus repot-repot belajar pun cowok itu bisa sangat dengan mudah mendapatkan nilai sempurna, sehingga mampu meraih peringkat pertama dengan mudah, dan Lida juga salah satu siswa tercerdas di sekolah itu, meskipun IQ Lida tidak setinggi yang di miliki Bara
Lida sangat tidak menyukai fakta itu, Lida sangat tidak menyukai cowok bernama Bara itu, karena tanpa belajar saja, cowok itu bisa meraih peringkat pertama dengan mudah, sementara Lida harus merelakan masa remajanya dihabiskan dengan belajar untuk mendapatkan nilai tinggi, tapi tetap saja Lida berada di urutan kedua dalam peringkat
padahal kali ini Lida sudah sangat yakin bisa menggeser posisi cowok angkuh itu, tapi lagi-lagi melihat namanya di urutan kedua dalam daftar peringkat, membuat Lida harus menelan bulat-bulat rasa kecewanya, tentu saja Lida sadar hanya orang bodoh yang berpikir bisa menggeser posisi cowok cerdas itu
"Urutan kedua lagi?" sebuah suara khas laki-laki yang terdengar sedikit bernada geli dan meremehkan terdengar dari arah belakang tempat Lida berdiri, tanpa perlu susah payah Lida untuk menoleh
Lida sudah sangat yakin kalau yang menegurnya dengan nada meremehkan itu adalah Bara, cowok yang tengah menjadi pusat kejengkelan Lida saat ini, Lida mendengus kesal, Lida kemudian membalikkan tubuhnya, Lida sedikit tersentak kaget saat mengetahui Bara berdiri sangat dekat dengan dirinya
Lida sedikit mendongkakan kepalanya untuk menatap wajah Bara, Lida kembali mendengus kesal karena menyadari selain pintar, Bara juga dianugerahi wajah yang tampan serta tubuh yang menjulang tinggi, Lida sangat yakin bahwa tingginya saat itu hanya sebatas bahu Bara.
"Iya" jawab Lida dengan singkat, tersirat nada kejengkelan daru suaranya, membuat cowok di hadapannya tersenyum geli
"Rasa-rasanya baru kemarin aku mendengar bahwa ada seorang cewek yang sangat yakin bahwa dia mampu menggeser posisi si peringkat pertama itu, tapi lihatlah sekarang, 100 kali pun kita melihat papan pengumuman itu, hanya ada nama Bara Hadi Artala yang berada di peringkat pertama" jelas Bara dengan nada bangga yang sangat memuakkan bagi Lida
"Kamu masih beruntung saja saat ini, kamu lihat saja untuk semester selanjutnya, aku pasti akan menggeser kamu dari peringkat utama itu" jelas Lida dengan tegas, lagi-lagi cowok di hadapannya tersenyum meremehkan
"Kamu sadar tidak? Kamu sudah berbicara seperti itu sejak kelas 1, tapi pada kenyataanya, kamu tidak pernah menggeser posisi pertama itu, kamu masih punya keberanian untuk menggeser posisi peringkat pertama itu?" tanya Bara meremehkan, membuat Lida menatap Bara makin kesal
"Lihat saja, kalau aku tidak bisa menggeser posisi kamu sebagai peringkat pertama, aku rela jadi pembantu kamu selama sebulan" ujar Lida nekad dan mantap, Bara menatap Lida dengan tatapan tertarik
"Oh ya? Kamu yakin?" tanya Bara dengan tatapan meragukan yang membuat Lida makin tidak suka dengan Bara
"Sangat! Tapi ingat, jika aku berhasil menggeser posisi kamu sebagai peringkat pertama, kamu yang harus menjadi pembantuku selama sebulan!" tantang Lida dengan sangat beranu, Bara masih menatap Lida dengan tatapan meremehkan
"Bagaimana? Kamu setuju? Atau kamu takut?" tanya Lida meremehkan, Bara tersenyum pelan
"Begini saja, jika kamu berhasil menggeser posisi peringkat pertama ku itu, aku rela menjadi pembantu kamu sampai seumur hidup, tapi, jika kamu tidak berhasil mendapatkan posisi sebagai peringkat pertama itu, kamu haru menciumku di hadapan semua siswa di sini" tantang Bara membuat Lida ternganga kaget, tidak menduga kalau Bara akan memberikannya tantangan seperti itu
tidak hanya Lida, siswa-siswa yang berada di sekitar keduanya, yang dari tadi tidak terlalu memperdulikan dan memperhatikan perdebatan keduanya yang sudah sangat biasa terjadi, tapi kini, mereka mulai memfokuskan perhatian mereka terhadap perdebatan Bara dan Lida yang kali ini tidak seperti biasanya, apalagi kali ini keduanya jelas-jelas sedang mempertaruhkan harga diri masing-masing untuk meraih posisi pertama
"Apa?!" teriak Lida tidak percaya
"Dan ciuman itu bukanlah ciuman di pipi, melainkan ciuman yang tepat di bibir" jelas Bara sambil tersenyum penuh kemenangan, mata Lida membulat sempurna mendengar tantangan dari Bara
"Kamu gila!" teriak Lida tidak terima, bagaimana mungkin ia harus mencium bibir Bara di depan semya siswa, Lida tidak akan pernah berani menampakkan diri lagi jika nekad melakukan hal itu
"Jadi, bagaimana Lida? Kamu takut?" tanya Bara sambil tersenyum meremehkan, Lida nampak terdiam sejenak untuk berpikir jernih.
Tbc
Jangan lupa bintang dan komen ya
Love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Rasa Pacar
RomanceBagi Bara, Lida adalah rival utama Bara dalam meraih juara 1 umum di sekolah mereka, tapi apa jadinya jika setelah menghilang selama seminggu Lida muncul kembali menjadi pribadi yang benar-benar baru, bahkan prestasi Lida yang biasa berada di urutan...