Sweet Talk

11.1K 842 8
                                    

"Mau melihat saja bagaimana kondisi cowok super pintar yang baru saja dikeroyok, tapi ternyata luka-lukanya tidak separah yang terdengar, hanya karena luka-luka kecil seperti ini kamu langsung memilih beristirahat di UKS? ck! Dasar cowok manja" ujar Lida sengaja memanas-manasi membuat Bara menatap Lida jengkel

"Kamu datang kemari untuk menjenguk atau mencari masalah Lid? Bukannya sehsrusnya kamu bersyukur ya karena aku terluka parah seperti ini, itu artinya aku tidak memiliki banyak tenaga untuk mengikuti ujian hari ini, dengan begitu sudah pasti kamu yang menjadi peringkat pertama" jelas Bara membuat Lida mendengus kesal

"Ck! Aku lebih suka bersaing dengan kamu dalam keadaan sehat meskipun aku harus cukup puas dengan peringkat ke 2, dari pada aku harus bersainh dengan kamu dalam keadaan seperti ini, aku tidak akan pernah bangga mendapatkan posisi pertama kalau ternyata aku mendapatkannya karena faktor kamu cidera seperti ini" jelas Lida tegas.

Bara menatap Lida dengan tatapan takjub.

"Makanya Bar, lain kali kalau kamu ingin memacari seorang cewek, jangan cewek yang statusnya masih sebagai pacar orang lain, begini kan akibatnya" komentar Lida membuat Bara terdenyum geli.

Lida menatap tidak suka ke arah Bara yang tengah mengulum senyum.

"Kenapa? Ada yang lucu?" tanya Lida jengkel

"Kamu tau, mendengar kamu mengomeliku seperti tadi membuat aku merasa seperti tengah diomeli oleh ibu aku" ujar Bara membuat Lida makin jengkel

"Maksud kamu aku ini cerewet? Keterlaluan kamu ya Bar, aku memberikan kamu nasehat secara baik-baik, tapi kamu malah mengataiku cerewet?" tanya Lida membuat Bara terkekeh pelan

"Siapa yang bilang kamu cerewet?" tanya Bara balik

"Itu tadi kamu menyamakan aku seperti mama kamu maksudnya apa kalau bukan mengatai ku cerewet?" gerutu Lida

"Aku tidak pernah mengatai kamu cerewet ya Lid, aku cuma mengatakan kalau aku merasa seperti diomeli ibuku saat mendengar omelan kamu, ternyata kamu perhatian juga ya Lid sampai mau bersusah payah datang kemari untuk melihat kondisiku dan seolah menantangku untuk terus mengikuti ujian" ujar Bara takjub, di saat semua teman-teman dan guru-guru mereka meminta Bara untuk beristirahat karena cidera yang dialaminya, Lida justru datang memaksanya untuk ikut ujian meskipun dengan cara mencelanya

"Lagian kamu itu aneh ya Bar, luka tidak seberapa tapi sudah memilih beristirahat di UKS,  aku pikir tadinya kamu sudah sekarat" gerutu Lida

"Tapi aku benar-benar cidera Lid, kepalaku pusing" jelas Bara membuat Lida mengamati keadaan Bara yang memang memprihatinkan

Lida mengambil obat penghilang pusing dari saku bajunya

"Ini obat yang biasa aku minum saat kepalaku terasa pusing, minum ini saja, setelah itu tidur, cukup tidur selama 1 jam maka pusing dikepalamu akan hilang" jelas Lida sambil menyodorkan obat penghilang pusing itu ke arah Bara.

Bara lagi-lagi menatap Lida dengan takjub.
Bara meraih obat yang disodorkan Lida dengan ragu

"Ini benar-benar kamu kan Lid? Cewek judes dan cuek yang selalu meraih peringkat 2 itu?" tanya Bara tidak percaya dengan sikap Lida yang sedikit berubah

Bara benar-benar kaget melihat sikap Lida yang seolah-olah perduli padanya, membuat sensasi yang menyenangkan di hati Bara.

"Iya, memangnya yang kamu lihat sekarang siapa?" tanya Lida heran

"Ingat, 1 jam lagi ujian akan dimulai, aku tunggu di depan kelas kamu, kalau kamu tidak datang artinya aku juga tidak akan mengikuti ujian hari ini, tapi akan ikut ujian susulan bersama kamu besok karena aku ingin bersaing secara adil" jelas Lida mantap membuat Bara tertegun sejenak

"Dan jangan lupa obatnya diminum, aku pergi dulu" pamit Lida sambil membalikkan tubuhnya perlahan dan melangkah pergi meninggalkan ruangan UKS, meninggalkan Bara dalam keterpanaannya

Seperti yang Lida katakan pada Bara, Lida benar-benar menunghu kedatangan Bara di depan kelas Bara.
Lida bahkan tidak perduli dengan semua tatapan hean serta menggoda dari teman-teman sekelas Bara.

"Masih semangat saja ya dalam mengejar Bara? Padahalkan sudah ditolak, kalau aku sih lebih baik sadar diri saja dan mencari cowok lain" sindir Misela dengan suara yang sengaja dibuat keras agar terdengar oleh Lida.

Lida memang mendengar sindiran itu dengan jelas, tapi Lida memilih untuk tidak memperdulikan sindiran yang salah kaprah itu.

Tatapan Lida tetap terpokus pada lorong sekolah yang masih ramai dengan siswa  yang berkeliaran.

Bel sekolah berbunyi nyaring membuat Lida berubah gelisah

"Susul saja ke UKS Lid" saran Duta yang takjub dengan kegigihan Lida dalam menunggu Bara di depan kelas mereka.

Lida benar-benar berniat  akan menyeret Bara dari UKS jika Bara tidak juga muncul, tapi mengingat luka-luka yang ada di wajah Bara membuat Lida tidak tega bersikap kasar

Kemunculan Bsra yang tengah berjalan di lorong sekolah ke arah kelas membuat Lida langsung tersenyum senang.

Bara menghentikan langkahnya di depan Lida dan menatap Lida dalam

"Nah, ini baru namanya cowok gentleman, sudah tidak pusing lagi?" tanya Lida masih sedikit khawatir

"Berkat obat yang kamu berikan, pusingnya sudah mendingan" jawab Bara membuat Lida tersenyum senang

"Oke, kalau begitu kamu siap untuk bersaing Bara?" tanya Lida menantang membuat Bara terkekeh

"Semoga beruntung" ujar Lida sambil beranjak peegi, melangkahkan kami menuju ruangan kelasnya.

Bara tertegun melihat kepergian Lida. Bara meraba dadanya pelan, merasakan debaran-debaran aneh semenjak Lida bersikap begitu perhatian terhadap dirinya

"I think, i am going crazy!" guman Bara tidak percaya dengan perasaannya sendiri

Tbc

Rival Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang