Sweet Moment

11.5K 835 1
                                    

Lida tengah mengamati secarik kertas yang berisi alamat ibu kandungnya dan saudara kembarnya.

Sampai hari ini Lida masih belum punya keberanian untuk menghubungi mereka, meskipun sebenarnya Lida sangat penasaran ingin bertemu mereka, ingin melihat seperti apa mereka sebenarnya.

"Lida, aku rasa semester ini kamu yang akan mendapat peringkat pertama" ujar Raja yang baru datang, membuat Lida terburu-buru memasukan secarik kertas itu ke dalam saku roknya, Lida kemudian menatap Raja dengan penasaran.

"Kenapa memangnya?" tanya Lida penasaran.

Semenjak kejadian Bara yang mempermalukan dirinya saat itu, Lida selalu menghindari pertemuan dengan Bara, sebisa mungkin sebelum melangkah kemanapun, Lida pasti akan selalu mengamati kondisi lingkungan di sekitarnya, memastikan Bara tidak ada di sekitarnya, setelah yakin tidak ada sosok Bara, barulah Lida bisa melangkah dengan penuh percaya diri.

"Bara saat ini sedang beristirahat di UKS" jelas Raja membuat Lida mengerutkan kening bingung
"Bara istirahat di UKS? Memangnya Bara kenapa? Sakit?" tanya Lida heran, karena seingat Lida, selama ini Bara tidak pernah sakit

"Makanya kamu itu kegiatannya jangan belajar terus, ketinggalan info ter update kan? Bara tadi pagi habis di keroyok orang" jelas Raja membuat Lida kaget
"Bara di keroyok? Sama siapa saja? Terus kenapa Bara sampai bisa di keroyok?" tanya Lida bertubi-tubi, Lida kaget mendengar kabar kalau Bara di keroyok, setau Lida meskipun Bara selalu memasang wajah datar yang dingin dan perkataan angkuh yang menyebalkan, tetapi Bara selalu menghindari yang namanya perkelahian

"Sama Ricarde dan para ajudannya lah, biasa masalah cewek, kamu kenalkan sama Isbel yang pacarnya Ricarde, nah Isbel ini memutuskan hubungannya dengan Ricarde agar bisa berpacaran dengan Bara, Ricarde tentu saja marah dan menganggap Bara sudah merebut Isbel dari dirinya, jadi Ricarde menjebak Bara, Ricarde mengajak Bara bertemu di belakang sekolah, dan Bara datang sendirian, tapi Ricarde tidak datang sendirian, Ricarde membawa teman-temannya, dan terjadilah pengeroyokan itu, untung saja satpam kita ke belakang sekolah dan melerai mereka, jika tidak pasti si Bara itu tinggal nama saja" jelas Raja bersemangat

"Ck! Kejam sekali ya si Ricarde itu, hanya karena seorang cewek dia hampir membunuh orang lain seperti itu, lagian Bara juga salah, kenapa harus memacari kekasih orang lain, seperti tidak ada cewek lain saja" ujar Lida heran dengan kelakuan aneh Bara baru-baru ini yang seolah berubah dari good boy menjadi bad boy

"Jadi sudah bisa dipastikan kalau Bara pasti tidak akan mengikuti ujian ini, karena yang aku dengar luka-luka yang dialami Bara cukup parah, jadi kamu bisa aman sekarang, karena aku yakin pasti kamu yang akan mendapatkan peringkat pertama" ujar Raja bangga.

Lida menghela nafas berat, mendapatkan peringkat 1 karena saingannya teluka bukanlah hal yang membanggakan bagi Lida.

Hari ini sekolah mereka memang mengadakan ujian akhir semester, berbeda dari sekolah lain yang melaksanakan ujian dalam beberapa hari, di sekolah Lida, ujiannya hanya berlaku 1 hari saja, dan bagi siswa yang tidak dapat hadir saat ujian, otomatis nilainya langsung dikurangi, meskipun masih bisa mengikuti ujian susulan, tapi orang yang mendapat ujian susulan tidak bisa mendapatkan peringkat 1 meskipun mendapat nilai tertinggi.

Lida beranjak dari tempat duduknya membuat Raja heran

"Kamu mau kemana?" tanya Raja heran melihat Lida yang beranjak meninggalkan kelas

"Perpus" jawab Lida singkat membuat Raja menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir

"Perpus lagi?" tanya Raja tidak percaya

Tapi Lida sudah tidak memperdulikan lagi perkataan dari Raja.

Lida sudah berlalu pergi, melangkah mantap ke syatu tempat,bukannya perpus  seperti yang ia katakan tadi, tapi Lida malah melangkahkan kakinya menuju ruangan UKS.

Lida penasaran dengan kondisi rivalnya saat itu.

Ruangan UKS letaknya memang sangat jauh dari ruangan kelas, ruangan UKS terletak di gedung yang berbeda dari gedung sekolah, membuat ruangan UKS terasa aman dan tentram pada siang hari, tapi tentunya sangat menyeramkan saat hari mulai gelap

Lida memasuki ruangan UKS dengan langkah yang perlahan, takut jika akan mengganggu orang yang tengah beristirahat di sana.

Lida tertegun melihat Bara yang tengah berbaring di ranjang dengan wajah yang penuh luka, baju seragam yang kusut dan kotor, terlihat sangat memprihatinkan.

Bara memejamkan mata seolah-olah tengah tertidur lelap.

Lida mengamati wajah tampan Bara yang tidak berkurang sedikitpun ketampanannya meski wajahnya dipenuhi luka seperti itu, luka-luka diwajah Bara membuat Bara terlihat lebih macho, seperti mafia atau gangster.

Bara membuka matanya perlahan, tatapannya langsung beradu pandang dengan Lida, membuat Lida kaget, cukup lama keduanya saling berpandangan

"Kamu kenapa ada di sini?" tanya Bara memecah kesunyian yang sempat melanda keduanya, Bara beranjak duduk

"Mau sekedar melihat saja bagaimana kondisi cowok super pintar yang baru saja dikeroyok, ternyata tidak separah yang terdengar, hanya karena luka-luka kecil seperti ini kamu langsung memilih untuk beristrahat di UKS? Ck! Dasar cowok manja" ujar Lida memanas-manasi membuat Bara menatap Lida jengkel

Rival Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang