"Kamu takut Lida? Kamu merasa tidak yakin bisa mengalahkan ku?" tanya Bara meremehkan
"Baik! Ayo kita bertanding, dan siaplah untuk kalah" jawab Lani tegas membuat Bara tersenyum penub kemenangan
Bara merasa rencananya kali ini akan sukses, Bara tersenyum geli saat menyadari bahwa Lani dan Lida memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama tidak suka kemampuan mereka di remehkan
Lani dan Bara pun mulai bermain basket satu lawan satu, jenis permainan yang seimbang karena dua-duanya sama ahli bermain basket, Lani bertekad memenangkan pertandingan itu, Lani tidak ingin jika harus menikah dengan Bara, karena tipe pria yang Lani inginkan bukanlah pria angkuh dan arogan seperti Bara, tapi pria lembut dan perhatian seperti Raja
Seperti Lani yang ingin memenangkan pertandingan, Bara juga bertekad memenangkan pertandingan itu, jika ia memenangkan pertandingan ini, maka rencananya akan berjalan lancar, rencana yang sudah di susunnya dengan mantang untuk membuat posisi Lani dan Lida kembali seperti semula, dan rencana utamanya adalah menikahi Lida yang sebenarnya, bukan Lani yang tengah berperan sebagai Lida saat ini
Dan seperti yang sudah dapat di tebak, kemenangan di raih oleh Bara dengan skor 5-2, Lani mendesah kecewa dengan kekalahannya"Argh!!!" jerit Lani benar-benar kesal, padahal Lani sudah merasa kemampuan bermainnya sangat hebat, tapi tetap saja ia kalah melawan Bara
"Jadi Lida, bersiaplah, aku akan datang ke rumahmu nanti malam, untuk melamar mu" jelas Bara mantap membuat Lani ternganga tidak percaya, para murid Lani langsung bertepuk tangan meriah, heboh dengan acara lamaran yang menurut mereka keren dan romantis, Bara membalikkan tubuhnya, melangkah pergi meninggalkan Lani yang masih merasa sangat kecewa dan jengkel pada dirinya sendiri
Raja beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menghampiri Lani dengan tatapan takjub
"Ya ampun Lida, ini lamaran teromantis yang pernah aku saksikan, ternyata dugaan ku tentang Bara yang menyukaimu itu benar!" ujar Raja kegirangan, Lani makin jengkel dengan perkataan Raja, bagi Lani itu bukanlah lamaran teromantis dalam hidupnya, tapi sebuah kesialan tragis yang akan menderanya
***
Brama beserta Lani tengah duduk bersama dengan keluarga Mark di ruang keluarga di rumah Brama, Brama yang tidak pernah menduga Mark akan datang ke rumahnya, mengingat mereka adalah saingan di semua bisnis, jadi saat melihat kemunculan Mark bersama keluarganya tentu saja membuat Brama kaget, seperti ayahnya, Lani juga kaget melihat Bara benar-benar datang ke rumahnya, Lani merasa benar-benar putus asa dan tidak ingin hidupnya berakhir dengan menikahi Bara
"Jadi ada hal penting apa yang membuat anda tiba-tiba datang ke rumah saya Mark?" tanya Brama langsung, seperti biasanya, ia tidak perlu berbasa basi untuk memulai sebuah pembicaraan, Mark tersenyum pelan
"Saya datang kemari, karena putra saya, meminta saya untuk melamar putri anda Lida" jelas Mark mantap membuat Brama kaget
"Apa?" tanya Brama kaget dan merasa tidak percaya, tidak menyangka kalau saingan bisnisnya akan melamar putri kesayangannya
"Saya juga tidak pernah tau apa yang terjadi pada putra putri kita, saya juga sadar kalau bisnis kita selalu bersaing, tapi saya hanya ingin menawarkan kesepakatan dan perdamaian demi kebahagian putra putri kita, dari pada kita bersaing, bukankah lebih baik jika kita bersatu, tentunya jika kita bersatu, perusahaan kita berdua pasti akan menjadi perusahaan yang hebat" jelas Mark membuat Brama tertegun, Brama menatap putrinya yang terlihat begitu tidak semangat, Brama kemudian menoleh ke arah Mark lagi
"Jadi bagaimana Brama? Apakah lamaran kami di terima?" tanya Mark penuh harap
Mark sangat menyayangi putranya Bara, Mark juga selalu memberikan bara kebebasan untuk menentukan impiannya, termasuk pasangan hidupnya, jadi saat Bara mengatakan niatnya untuk melamar Lida, Mark tentu saja kaget, Mark sadar kalau ayah Lida adalah saingan bisnisnya, tapi melihat putranya yang sangat bersemangat untuk menikahi Lida, Mark tentu saja akan mengalahkan egonya demi kebahagian anak-anaknya
"Saya tergantung putri saya, jika putri saya menerima lamaran ini, saya tentu akan mendukungnya, tapi jika putri saya menolak, saya juga tidak bisa memaksanya" jelas Brama tegas membuat Lani terlonjak senang, harapan untuk menolak lamaran Bara mencuat di dalam hatinya
"Sebelum Lida menjawab lamaran saya, bolehkan saya berbicara dengan Lida berdua sebentar?" tanya Bara membuat Lani kaget, Lani langsung menatap Bara tidak percaya
"Saya hanya ingin berusaha meyakinkan Lida kalau saya benar-benar ingin menikahinya" jelas Bara membuat Brama tertegun sesaat, Lani menatap ayahnya harap cemas, berharap ayahnya menolak permintaan Bara itu, Lani yakin Bara pasti akan mengancamnya agar menerima lamaran itu
"Silakan" jawab Brama membuat Lani putus asa, sementara Bara tersenyum penuh kemenangan
"Mari Lida" ajak Bara sambil beranjak dari tempat duduknya, Lani pun beranjak dari tempat duduknya dengan sangat tidak semangat
Keduanya melangkah menuju kolam renang
"Bisakah kita melupakan tantangan itu? Aku benar-benar tidak ingin menikah dengan mu!" tolak Lani membuat Bara tersenyum tipis
"Kalau begitu, kembalilah ke tempat asal mu Lani" ujar Bara tegas membuat Lani ternganga kaget
"Apa? Apa yang kamu katakan tadi?" tanya Lani berusaha memastikan pendengarannya, Lani mendengar Bara menyebutnya Lani bukan Lida
"Aku sudah tau identitas aslimu, aku tau kalau kamu adalah Lani bukan Lida" jelas Bara membuat Lani ternganga kaget, tidak menyangka kalau Bara mengetahui identitas aslinya
"Bagaimana bisa kamu tau?" tanya Lani kaget, Lani merasa wajahnya sudah mulai memucat karena Bara sudah tau identitasnya Bara menatap Lani tajam
"Aku ini pria yang pintar Lani" jelas Bara percaya diri
"Lalu apa yang kamu inginkan?" tanya Lani harap-harap cemas, Lani tidak ingin semua orang tau kalau ia bukanlah Lida, jika orang lain tau fakta itu, Lani mungkin harus kembali tinggal bersama ibunya, padahal Lani sudah sangat menikmati hidup menjadi putri orang kaya bersama ayahnya
"Kamu hanya perlu melakukan 2 hal Lani, pertama, terima lamaran ku malam ini, kedua pastikan Lida kembali ke sini, ke identitas aslinya" pinta Bara membuat Lani kaget, mengembalikan Lida ke identitas asli itu artinya Lani juga harus kembali ke identitas aslinya sebagai Lani
"Tidak! Aku menolak" bantah Lani
"Kalau kamu menolak, aku akan menghancurkan hidupmu" ancam Bara membuat Lani ternganga kaget
"Apa?" teriak Lani tidak percaya
"Keputusan ada di tanganmu Lani, ingin hidup dengan damai kembali ke identitas asli sebagai Lani di bali, atau menghilang tanpa jejak?" tanya Bara dengan penuh ancaman membuat Lani bergidik ngeri
"Baik, aku akan kembali ke bali sebagai Lani, puas?" tanya Lani jengkel membuat Bara tersenyum penuh kemenangan
"Aku sangat bersyukur wanita yang kamu sukai adalah Lida bukannya aku, aku tidak dapat membayangkan jika wanita yang kamu sukai adalah aku, itu benar-benar sebuah kesialan yang menyedihkan" komentar Lani masih jengkel, Lani yakin Bara akan melaksanakan ancamannya jika Lani berani menolak, meskipun Lani menyukai kehidupan mewah bersama ayahnya, tapi Lani masih sayang dengan nyawa dirinya sendiri
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Rasa Pacar
RomanceBagi Bara, Lida adalah rival utama Bara dalam meraih juara 1 umum di sekolah mereka, tapi apa jadinya jika setelah menghilang selama seminggu Lida muncul kembali menjadi pribadi yang benar-benar baru, bahkan prestasi Lida yang biasa berada di urutan...