Kita itu Satu

10.7K 764 8
                                    

"Lida, apa kamu tau alasan papa dan mama berpisah?" tanya Lani membuat Lida terdiam sejenak.

Lida tidak menyangka jika Lani akan meminta penjelasan tentang berakhirnya rumah tangga ayah dan ibu mereka.

Lida yakin saat Lani mendengar fakta berpisahnya kedua orangtua mereka, Lani pasti akan sedih seperti dirinya, tapi bagaimanapun Lida harus tetap memberitaukan kebenaran kenapa kedua orangtua mereka bercerai

"Iya, aku tau" jawab Lida mantap membuat Lani senang

"Beritau aku sekarang Lid" pinta Lani penuh harap

"Tapi kamu harus berjanji, setelah mendengar cerita ini kamu tidak perlu menyalahkan kedua orangtua kita atas keputusan mereka" pinta Lida membuat Lani terdiam sesaat

"Oke, aku berjanji" jawab Lani mantap membuat Lida menarik nafas sejenak

"Sebelum menikah dengan mama Maura papa sudah memiliki istri" jelas Lida membuat Lani ternganga kaget

"Apa? Jadi benar kita terlahir karena hasil perselingkuhan mama dan papa?" tanya Lani merasa sangat kecewa dan sedih karena fakta yang baru saja ia dengar

"Lani, aku mohon, tolong jangan menyela dulu saat aku sedang bercerita" pinta Lida berusaha tetap sabar dalam menghadapi Lani yang tidak sabaran

"Oke, maaf, lanjutkan" pinta Lani

"Istri pertama papa namanya mama Clara, pernikahan mereka sangat harmonis, sayangnya maka Clara terkena kanker rahim, hal itu membuat mama Clara tidak bisa hamil, karena itu mama Clara memaksa papa lagi agar mereka memperoleh keturunan, papa akhirnya menikah dengan mama Maura yang saat itu adalah sekretaris papa, pernikahan mereka terjadi hanya untuk memperoleh keturunan, setelah mama Maura hamil dan melahirkan, mereka bercerai, semua orang tau kalau mama Maura hanya melahirkan seorang bayi, yaitu aku, tidak ada yang pernah tau kalau ternyata mama Maura melahirkan bayi kembar, karena setelah bercerai mama Maura langsung menghilang begitu saja, itulah sebabnya kenapa kita terpisah dan tidak tau tentang satu sama lain" jelas Lida membuat Lani tertegun

Lani akhirnya sadar kenapa mamanya melarang Lani untuk berpergian jauh, itu semua karena mamanya tidak ingin keberadaan Lani diketahui orang lain

"Lan, aku tau kamu pasti sedih, akujuga sedih" ujar Lida saat tidak mendapatkan respon dari Lani

Lani menatap wajah Lida di layar ponselnya

"Bagaimana kehidupanmu di sana Lid? Sepertinya papa sangat kaya, kamu pasti sangat bahagia" komentar Lani sedih membuat Lida tersenyum kecut, tiba-tiba Lani merasa iri dengan kehidupan Lida yang pasti dilimpahi dengan semua kemewahan yang ada, tidak seperti dirinya

"Tidak juga, terkadang aku sangat berharap kalau aku terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana saja" ujar Lida ikutan sedih karena hidup dengan menuruti semua standar kesempurnaan ayahnya membuat Lida merasa sangat tertekan, Lida menginginkan sebuah kebebasan.

Seketika mata Lani berbinar senang mendengar perkataan Lida

"Lida, bagaimana kalau kita bertukar posisi?" tanya Lani penuh harap membuat Lida kaget

"Apa? Maksud kamu?" tanya Lida bingung membuat Lani makin semangat

"Begini, kita bertukar posisi untuk sementara, aku menggantikan kamu sebagai Lida di sana, dan kamu menggantikan aku sebagai Lani di sini, bagaimana? Kamu setuju?" tanya Lani semangat membuat Lida ternganga kaget

"Ayolah Lid, kamu bilang tadi kamu ingim hidup di keluarga yang sederhana dan aku ingin merasakan hidup bersama papa, kita tidak perlu bertukar selamanya, cukup sampai kita selesai kuliah, bagaimana?" tawar Lani penuh harap membuat Lida berpikir sejenak

"Bagaimana kalau kita ketauan?" tanya Lida masih ragu

"Lid, aku jamin tidak akan ada yang bisa membedakan kita berdua, kamu lihat sekarang aku merasa seperti sedang bercermin bukannya video call" jelas Lani berusaha membujuk Lida agar setuju dengan idenya

"Oke, jadi kapan kita akan bertukar?" tanya Lida menyerah membuat Lani tersenyum senang

"Minggu depan!" jawab Lani mantao

"Oke, aku akan mengirimkan alamat lengkap rumahku di sini" jelas Lida

***
Lani menatap gedung sekolah Lida dengan tatapan takjub.

Setelah berganti posisi dengan Lida hari minggu kemarin, Lani benar-benar menikmati perannya sebagai putri orang kaya, tinggal di rumah mewah dengan kamar tidur yang sangat luas, berangkat dan pulang sekolah selalu di antar dengan mobil mewah, bersekolah di tempat yang sangat elite.

Lani melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah itu dengan perasaan bangga

"Hidup Lida benar-benar beruntung" ujar Lani merasa iri meskipun sekarang ia sudah menikmati apa yang pernah dinikmati Lida

"Lid! Apa yang kamu lakukan di sini? Kita harus sehera melihat peringkatmu di mading!" tegur Raja sambil nerjalan di samping Lani

Lani mengamati penampilan pria cantik yang berjalan di sampingnya dengan tatapan menyelidik, berusaha mengenali siapa Raja, tadi malam Lida sudah menjelaskan secara singkat siapa saja orang yang menjadi teman atau musuh Lida.

Raja yang merasa diamati sedemikian rupa oleh Lani balik menatap Lani dengan tatapan heran

"Ada apa Lid? Ada yang salah dengan penampilanku hari ini?" tanya Raja sambil mengamati penampilannya sendiri

"Raja?!" tanya Lani berusaha memastikan ingatannya tentang teman-teman Lida, Raja menatap Lani heran

"Iya ini aku Raja, memangnya siapa yang kamu lihat sekarang?" gerutu Raja jengkel atas sikap aneh Lani, Lani hanya cengengesan yang justru membuat Raja kaget sekaligus heran

"Sejak kapan kamu punya senyuman aneh seperti itu?" tanya Raja heran karena tidak biasanya Lida tersenyum seperti itu

"Sejak hari ini" jawab Lani santai membuat Raja mendecak jengkel

"Ck! Oke, sekarang ayo kita cepat-cepat ke mading, kita harus melihat takdir hidup kamu yang akan kacau sebentar lagi" gerutu Raja jengkel sambil menarik tangan Lani memuju mading, berusaha melewati kerumunan siswa yang juga tengah heboh melihat  mereka sendiri

Raja dan Lani sudah berada di depan pengumuman nilai untuk sidwa kelas
2

"Lihat! Kekalahan kamu terlihat dengan jelas!" ujar Raja kesal sambil menujjuk ke arah nama Lida yang tertera di peringkat ke 2.

Lani menatap nama yang ditunjuk Raja dengan tatapan datar karena merasa daftar nama itu tidak penting baginya, tapi setelah melihat lebih teliti nama Lida, Lani langsung tersadar kalau sekarang ia adalah Lida, lebih kaget lagi saat Lani baru menyadari kalau nama Lida ada di peringkat ke
2

"Peringkat ke 2?" teriak Lani tidak percaya dan berusaha memastikan penglihatannya

Tbc

Rival Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang