Become Happy (End)

19K 912 17
                                    

"Bara! Kamu tidak bisa ya menahannya untuk beberapa jam ke depan, para tamu sudah menunggu di luar, jadi ayo cepat keluar, jangan rusak penampilan istri kamu yang sudah begitu cantik itu!" omel Yuri membuat Bara mendesah berat sementara Lida langsung menundukan wajahnya malu

Bara perlahan melangkah menjauhi Lida dan menghampiri ibunya

"Thanks ma, mama sudah datang tepat pada waktunya" ujar Bara membuat ibunya mendengus kesal

"Tentu saja, jika mama tidak datang kamu mungkin sudah menyerang istrimu habis-habisan" gerutu Yuri membuat Bara terkekeh

"Iam lost control mom" ujar Bara membuat ibunya langsung mendorong tubuh Bara keluar dari ruangan

"Sapa para tamu terlebih dahulu, mama akan membantu istri kamu bersiap-siap" ujar Yuri sambil menutup pintu
Ibu Bara kemudian membalikkan tubuhnya dan melangkah perlahan menghampiri Lida yang sudah menatapnya dengan pipi yang memerah akibat malu karena tertangkap basah berciuman mesra dengan Bara, Yuri menghentikan langkahnya di hadapan Lida dan mengamati penampilan menantunya dari ujung kepala sampai ujung kaki, kemudian beralih kembali ke kepala

"Saya tidak tau kenapa Bara begitu tergila-gila pada kamu, dari yang saya lihat kamu wanita yang terlihat biasa saja, tapi mengingat kamu bisa membuat putra saya Bara mampu bertekuk lutut, itu sudah menandakan kamu wanita yang luar bisa" ujar Yuri tegas membuat Lida sedikit bingung

"Selamat datang di kehidupan kami menantuku" ujar Yuri sambil tersenyum manis membuat Lida terpana.

Yuri kemudian menghampiri Lida dan menggandeng lengan Lida

"Mari kita temui para tamu" ajak Yuri ramah membuat Lida tersenyum senang.

***

Lida tengah berjalan mondar mandir di dalam kamar milik Bara, setelah resepsi pernikahan mereka berakhir, Bara dan keluarganya langsung membawa Lida ke rumah mewah mereka.

Saat Bara menunjukan kamarnya Lida langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu tanpa memberikan kesempatan Bara untuk masuk terlebih dahulu.

Hasilnya hampir 1 menit ini Bara masih setia mengetuk pintu kamar itu.

"Sayang, please! Biarkan aku masuk, aku perlu istirahat" pinta Bara masih tetap sabar

Sementara dari kejauhan 3 orang tengah mengintip ulah Bara, 3 orang itu tidak lain adalah kedua orang tua Bara, Mark dan Yuri, serta adik Bara, Bianca.

"Mereka sedang bertengkar?" tanya Yuri heran

"Papa dan mama juga bertengkar seperti itu saat pertama kali menikah?" tanya Bianca heran, Mark dan Yuri sontak menggeleng

"Aneh, harusnya kejadian seperti ini terjadi setelah setahun pernikahan" komentar Mark heran

"Oh jadi papa dan mama bertengkar seperti ini setelah menikah selama 1 tahun?" tanya Bianca tapi diabaikan oleh Mark dan Yuri

"Apa itu karena tadi banyak wanita yang menggoda Bara?" tanya Yuri mencoba menebak

"Sepertinya begitu" komentar Mark
Sementara itu Bara masih mengetuk pintu tanpa menyerah

"Sayang, aku janji, aku hanya akan tidur, please! Aku juga lelah sayang" ujar Bara benar-benar lelah membuat Lida sedikit iba, Lida menghentikan langkahnya dan menatap pintu dengan ragu

"Kamu janji?" tanya Lida memastikan membuat Bara terkekeh

"Iam promise" ujar Bara meyakinkan membuat Lida perlahan membuka pintu, Bara menghela nafas lega sambil melangkah masuk, Lida masih menatap Bara waspada, Bara menghampiri ranjang dan langsung berbaring dengan lelah, Lida mengerutkan kening melihat tingkah Bara yang begitu lesu

"Kamu sakit?" tanya Lida sambil menutup pintu, setelah itu Lida menghampiri Bara, duduk di tepi ranjang dan meraba kening Bara

"Sedikit panas, kamu perlu obat" ujar Lida cemas membuat Bara tersenyum senang, Bara meraih jemari Lida yang berada dikeningnya dan mendekapnya erat di dada, Bara menatap Lida dengan tatapan lembut membuat jantung Lida berdebar tidak menentu

"Iam happy" ujar Bara senang

"Why?" tanya Lida dengan hati yang berdebar

"Because of you" jawab Bara mantap membuat Lida tersipu

"Why?" tanya Lida lagi membuat Bara terkekeh

"Because i love you so much" ujar Bara membuat hati Lida berbunga-bunga

"Ehm, Bara, begini, kenapa kamu bisa jatuh cinta sama aku? Padahal jika di ingat-ingat interaksi yang pernah kita berdua lakukan pasti selalu bertengkar" ujar Lida membuat Bara terkekeh

"Banyak hal yang membuat aku jatuh cinta pada kamu, aku tidak bisa menjelaskan satu persatu, karena jika aku ungkapkan akan terdengar seperti gombalan receh yang sulit untuk kamu percaya, tapi kamu hanya perlu tau, aku mencintai kamu, hanya kamu" ujar Bara meyakinkan membuat Lida tersipu

"Dan kamu? Bagaimana perasaan kamu terhadapku?" tanya Bara membuat Lida berpikir sejenak

"Aku tidak tau, aku masih bingung dengan semua hal yang terjadi pada ku secara mendadak seperti ini" ujar Lida membuat Bara terkekeh

"Tidak masalah, aku berjanji setiap hari dalam hidupku aku akan membuat kamu jatuh cinta pada ku" ujar Bara meyakinkan

"Kamu bersedia menjalani hidup bersama ku?" tanya Bara penuh harap, Lida menatap mata Bara yang selalu memancarkan cinta untuknya, perlahan Lida mengangguk membuat Bara tersenyum senang.

Mungkin saat ini Lida belum mencintai Bara sepenuhnya, tapi seiring berjalannya waktu Lida yakin akan jatuh cinta pada suaminya Bara, karena sesungguhnya jatuh cinta pada seorang pria seperti Bara tidaklah sulit

Bara menarik tangan Lida sehingga tubuh Lida jatuh menimpa tubuh Bara.
Bara menahan tengkuk Lida sambil memberikan ciuman yang emabukkan dibibir istrinya itu, refleks Lida memejamkan mata dan membalas ciuman Bara.

Bara mengalihkan kedua tangannya ke pinggang Lida, menarik tubuh Lida untuk sepenuhnya berada di atas dirinya.
Dengan masih berciuman mesra Bara mengubah posisi sehingga kini Bara lah yang berada di atas tubuh Lida.
Bara melepaskan ciumannya sejenak

"Be mine?" tanya Bara penuh harap membuat Lida tersipu malu, perlahan Lida mengangguk pelan membuat Bara tersenyum senang

"I love you!" bisik Bara sebelum kembali mencium bibir istrinya dengan ganas

The end

Rival Rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang